Selasa, 23 November 2010

KETAHANAN PANGAN DAN TEKNOLOGI PRODUKTIVITAS MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN
Dengan penduduk 216 juta jiwa, Indonesia saat ini membutuhkan bahan pangan pokok sekurang-kurangnya 53 juta ton beras, 12,5 juta ton jagung dan 3,0 juta ton kedelai. Jika tidak diimbangi dengan laju pertumbuhan produksi pangan dalam negeri secara signifikan, dapat menyebabkan ketahanan pangan nasional rendah. Meskipun upaya peningkatan produksi pangan di dalam negeri saat ini terus dilakukan, namun laju peningkatannya masih belum mampu mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri karena produktivitas tanaman pangan serta peningkatan luas areal yang stagnan bahkan cenderung menurun.
Untuk meningkatkan produksi pangan nasional, dapat dilakukan peningkatan produktivitas dengan menerapkan teknologi produksi antara lain melalui penggunaan pupuk organik/hayati. Pupuk tersebut dapat mengembalikan kesuburan lahan melalui jasa mikroba yang menguntungkan. Sejalan dengan itu, juga perlu dilakukan perluasan lahan pertanian antara lain melalui pengembangan kawasan transmigrasi.


BAB II
PEMBAHASAN
KETAHANAN PANGAN DAN TEKNOLOGI PRODUKTIVITAS MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN INDONESIA

Pangan adalah kebutuhan yang paling mendasar dari suatu bangsa. Banyak contoh negara dengan sumber ekonomi cukup memadai tetapi mengalami kehancuran karena tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan bagi penduduknya. Sejarah juga menunjukkan bahwa strategi pangan banyak digunakan untuk menguasai pertahanan musuh. Dengan adanya ketergantungan pangan, suatu bangsa akan sulit lepas dari cengkraman penjajah/musuh. Dengan demikian upaya untuk mencapai kemandirian dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional bukan hanya dipandang dari sisi untung rugi ekonomi saja tetapi harus disadari sebagai bagian yang mendasar bagi ketahanan nasional yang harus dilindungi.
Jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai 216 juta jiwa dengan angka pertumbuhan 1.7 % per tahun. Angka tersebut mengindikasikan besarnya bahan pangan yang harus tersedia. Kebutuhan yang besar jika tidak diimbangi peningkatan produksi pangan justru menghadapi masalah bahaya latent yaitu laju peningkatan produksi di dalam negeri yang terus menurun. Sudah pasti jika tidak ada upaya untuk meningkatkan produksi pangan akan menimbulkan masalah antara kebutuhan dan ketersediaan dengan kesenjangan semakin melebar.
Keragaan laju peningkatan produksi tiga komoditi pangan nasional padi, jagung dan kedelai tersebut sebagaimana tampak dalam tabel 1.
Keragaan di atas menunjukkan bahwa laju pertumbuhan produksi pangan nasional rata-rata negatif dan cenderung menurun, sedangkan laju pertumbuhan penduduk selalu positif yang berarti kebutuhan terus meningkat. Keragaan total produksi dan kebutuhan nasional dari tahun ke tahun pada ketiga komoditas pangan utama di atas menunjukkan kesenjangan yang terus melebar; khusus pada kedelai sangat memprihatinkan. Kesenjangan yang terus meningkat ini jika terus di biarkan konsekwensinya adalah peningkatan jumlah impor bahan pangan yang semakin besar, dan kita semakin tergantung pada negara asing.
Impor beras yang meningkat pesat terjadi pada tahun 1996 dan puncaknya pada tahun 1998 yang mencapai 5,8 juta ton. Kondisi ini mewarnai krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 dimana produksi beras nasional turun yang antara lain karena kekeringan panjang.
Pada komoditi jagung meskipun pada tahun 1996 terjadi penurunan produksi, namun pada tahun 1998 justru terjadi surplus (ekspor) meskipun hanya kecil. Hal ini diduga karena banyak masyarakat yang memanfaatkan lahan tidur untuk komoditas jagung. Namun pada tahun-tahun berikutnya sampai saat ini produksi jagung cenderung turun dan impor semakin besar (lebih dari 2 juta ton/tahun).
Produksi kedelai nasional tampak mengalami kemunduran yang sangat memprihatinkan. Sejak tahun 2000, kondisi tersebut semakin parah, dimana impor kedelai semakin besar. Hal ini terjadi antara lain karena membanjirnya Impor akibat fasilitas GSM 102, kredit Impor dan “Triple C” dari negara importir yang dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh importir kedelai Indonesia, disisi lain produktivitas kedelai nasional yang rendah dan biaya produksi semakin tinggi di dalam negeri. Akibat kebijakan di atas harga kedelai impor semakin rendah sehingga petani kedelai semakin terpuruk dan enggan untuk menanam kedelai. Dampaknya pada harga kedelai petani tidak bisa bersaing dengan membanjirnya kedelai Impor dan petani kedelai tidak terlindungi.
Melihat kenyataan tersebut seakan kita tidak percaya sebagai negara agraris yang mengandalkan pertanian sebagai tumpuan kehidupan bagi sebagian besar penduduknya tetapi pengimpor pangan yang cukup besar. Hal ini akan menjadi hambatan dalam pembangunan dan menjadi tantangan yang lebih besar dalam mewujudkan kemandirian pangan bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu diperlukan langkah kerja yang serius untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

A. Permasalahan Produksi Dan Upaya Mengatasi Masalah Pangan Nasional
Rendahnya laju peningkatan produksi pangan dan terus menurunnya produksi di Indonesia antara lain disebabkan oleh: (1) Produktivitas tanaman pangan yang masih rendah dan terus menurun; (2) Peningkatan luas areal penanaman-panen yang stagnan bahkan terus menurun khususnya di lahan pertanian pangan produktif di pulau Jawa. Kombinasi kedua faktor di atas memastikan laju pertumbuhan produksi dari tahun ke tahun yang cenderung terus menurun. Untuk mengatasi dua permasalahan teknis yang mendasar tersebut perlu dilakukan upaya-upaya khusus dalam pembangunan pertanian pangan khususnya dalam kerangka program ketahanan pangan nasional.

Upaya Meningkatkan Produktivitas Tanaman Pangan
Rata-rata produktivitas tanaman pangan nasional masih rendah. Rata-rata produktivitas padi adalah 4,4 ton/ha (Purba S dan Las, 2002) jagung 3,2 ton/ha dan kedelai 1,19 ton/ha. Jika dibanding dengan negara produsen pangan lain di dunia khususnya beras, produktivitas padi di Indonesia ada pada peringkat ke 29. Australia memiliki produktivitas rata-rata 9,5 ton/ha, Jepang 6,65 ton/ha dan Cina 6,35 ton/ha ( FAO, 1993).
Faktor dominan penyebab rendahnya produktivitas tanaman pangan adalah (a) Penerapan teknologi budidaya di lapangan yang masih rendah; (b)Tingkat kesuburan lahan yang terus menurun (Adiningsih, S, dkk., 1994), (c) Eksplorasi potensi genetik tanaman yang masih belum optimal (Guedev S Kush, 2002).
Rendahnya penerapan teknologi budidaya tampak dari besarnya kesenjangan potensi produksi dari hasil penelitian dengan hasil di lapangan yang diperoleh oleh petani. Hal ini disebabkan karena pemahaman dan penguasaan penerapan paket teknologi baru yang kurang dapat dipahami oleh petani secara utuh sehingga penerapan teknologinya sepotong-sepotong (Mashar, 2000). Seperti penggunaan pupuk yang tidak tepat, bibit unggul dan cara pemeliharaan yang belum optimal diterapkan petani belum optimal karena lemahnya sosialisasi teknologi, sistem pembinaan serta lemahnya modal usaha petani itu sendiri. Selain itu juga karena cara budidaya petani yang menerapkan budidaya konvensional dan kurang inovatif seperti kecenderungan menggunakan input pupuk kimia yang terus menerus, tidak menggunakan pergiliran tanaman, kehilangan pasca panen yang masih tinggi 15 – 20 % dan memakai air irigasi yang tidak efisien. Akibatnya antara lain berdampak pada rendahnya produktivitas yang mengancam kelangsungan usaha tani dan daya saing di pasaran terus menurun. Rendahnya produktivitas dan daya saing komoditi tanaman pangan yang diusahakan menyebabkan turunnya minat petani untuk mengembangkan usaha budidaya pangannya, sehingga dalam skala luas mempengaruhi produksi nasional.
Untuk mengatasi permasalahan di atas pemerintah harus memberikan subsidi teknologi kepada petani dan melibatkan stakeholder dalam melakukan percepatan perubahan (Saragih, 2003). Subsidi teknologi yang dimaksud adalah adanya modal bagi petani untuk memperoleh atau dapat membeli teknologi produktivitas dan pengawalannya sehingga teknologi budidaya dapat dikuasai secara utuh dan efisien sampai tahap pasca panennya. Sebagai contoh petani dapat memperoleh dan penerapan teknologi produktivitas organik hayati (misal : Bio P 2000 Z), benih/pupuk bermutu dan mekanisasi pasca panen dan sekaligus pengawalan pendampingannya.
Tingkat kesuburan lahan pertanian produktif terus menurun; revolusi hijau dengan mengandalkan pupuk dan pestisida memiliki dampak negatif pada kesuburan tanah yang berkelanjutan dan terjadinya mutasi hama dan pathogen yang tidak diinginkan. Sebagai contoh lahan yang terus dipupuk dengan Urea (N) cenderung menampakkan respon kesuburan tanaman seketika, tetapi berdampak pada cepat habisnya bahan organik tanah karena memacu berkembangnya dekomposer dan bahan organik sebagai sumber makanan mikroba lain habis (< 1%). Pemakaian pupuk kimia, alkali dan pestisida yang terus menerus menyebabkan tumpukan residu yang melebihi daya dukung lingkungan yang jika tidak terurai akan menjadi “racun tanah” dan tanah menjadi “Sakit”. Akibatnya disamping hilangnya mikroba pengendali keseimbangan daya dukung kesuburan tanah, ketidak-seimbangan mineral dan munculnya mutan-mutan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang kontra produktif. Di lahan sawah/irigasi dengan berbagai upaya program revolusi hijau yang telah ada tidak lagi memberikan kontribusi pada peningkatan produktivitas karena telah mencapai titik jenuh (Levelling Off) dan produktivitas yang terjadi justru cenderung menurun. Upaya yang harus dilakukan adalah melakukan Soil Management untuk mengembali-kan kesuburan tanah dengan memasukkan berbagai ragam mikroba pengendali yang mempercepat keseimbangan alami dan membangun bahan organik tanah, kemudian diikuti dengan pemupukan dengan jenis dan jumlah yang tepat dan berimbang serta teknik pengolahan tanah yang tepat. Telah diketahui bahwa mikro-organisme unggul berguna dapat diintroduksikan ke tanah dan dapat diberdayakan agar mereka berfungsi mengendalikan keseimbangan kesuburan tanah sebagaimana mestinya. Selain itu, sekumpulan mikro-organisme diketahui menghuni permukaan daun dan ranting. Sebagian dari mereka ada yang hidup mandiri, bahkan dapat menguntungkan tanaman (Mashar, 2000). Prinsip-prinsip hayati yang demikian telah diungkapkan dalam kaidah-kaidah penerapan pupuk hayati (misal : Bio P 2000 Z). Eksplorasi potensi genetik tanaman yang masih belum optimal tampak pada kesenjangan hasil petani dan hasil produktivitas di luar negeri atau hasil dalam penelitian. Dalam hal ini teknologi pemuliaan telah mengalami kemajuan yang cukup berarti dalam menciptakan berbagai varietas unggul berpotensi produksi tinggi. Meskipun upaya breeding modern, teknologi transgenik dan hibrida dirancang agar tanaman yang dikehendaki memiliki kemampuan genetik produksi tinggi (Gurdev S Kush, 2002), tetapi jika dalam menerapkannya di lapangan asal-asalan, maka performa keunggulan genetiknya tidak nampak. Hasil penggunaan varietas unggul di lapangan seringkali masih jauh dari harapan. Penyebabnya adalah masih belum dipahaminya teknik budidaya sehingga hasil yang didapat belum menyamai potensinya, apalagi melebihi. Untuk mendapatkan performa hasil maksimal dari tanaman unggul baru yang diharapkan memerlukan persyaratan-persyaratan khusus “Presisi” dalam budidayanya seperti kesuburan lahan, pemupukan, mengamankan dari OPT (Anonim, 2003) dan/atau perlakuan spesifik lainnya. Pada kenyataannya baik tanaman unggul seperti padi VUB, Hibrida dan PTB; dan kedelai serta Jagung hibrida akan mampu berproduksi tinggi jika pengawalan manajemen budidayanya dipenuhi dengan baik, tetapi jika tidak justru terjadi sebaliknya. Hasilnya lebih rendah dari varietas lokal. Hal ini berarti bakal calon penerapan varietas unggul berproduktivitas tinggi harus dilakukan pengawalan dan manajemen teknologi penyerta dengan baik dan diterapkan secara paripurna. Untuk hal tersebut petani harus diberikan dampingan dan memanejemen budidaya secara intensif. B. Upaya Menambah Perluasan Lahan Pertanian Baru Sulitnya melakukan peningkatan produksi pangan nasional antara lain karena pengembangan lahan pertanian pangan baru tidak seimbang dengan konversi lahan pertanian produktif yang berubah menjadi fungsi lain seperti permukiman. Lahan irigasi Indonesia sebesar 10.794.221 hektar telah menyumbangkan produksi padi sebesar 48.201.136 ton dan 50 %-nya lebih disumbang dari pulau Jawa (BPS, 2000). Akan tetapi mengingat padatnya penduduk di pulau Jawa keberadaan lahan tanaman pangan tersebut terus mengalami degradasi seiring meningkatnya kebutuhan pemukiman dan pilihan pada komoditi yang memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi seperti hortikultura. Jika tidak ada upaya khusus untuk meningkatkan produktivitas secara nyata dan/atau membuka areal baru pertanian pangan sudah pasti produksi pangan dalam negeri tidak akan mampu mencukupi kebutuhan pangan nasional. Dari sisi perluasan areal lahan tanaman pangan ini upaya yang dapat ditempuh adalah: (1) Memanfaatkan lahan lebak dan pasang surut termasuk di kawasan pasang surut (Alihamsyah, dkk, 2002) (2) Mengoptimalkan lahan tidur dan lahan tidak produktif di pulau Jawa. Kedua pilihan di atas mutlak harus di barengi dengan menerapkan teknologi produktivitas mengingat sebagian besar lahan tersebut tidak subur untuk tanaman pangan. Luas lahan pasang surut dan Lebak di Indonesia diperkirakan mencapai 20,19 juta hektar dan sekitar 9,5 juta hektar berpotensi untuk pertanian serta 4,2 juta hektar telah di reklamasi untuk pertanian (Ananto, E.,2002). Memanfaatkan lahan lebak dan Pasang Surut dipandang sebagai peluang terobosan untuk memacu produksi meskipun disadari bahwa produktivitas di lahan tersebut masih rendah. Produktivitas rata-rata tanaman pangan padi, Jagung dan Kedelai di lahan lebak/pasang surut dengan penerapan teknologi konvensional hasilnya masih rendah yaitu : secara berturut turut sekitar 3,5 ton/ha; 2,8 ton/ha dan 0,8 ton/ha. Kendala utama pengembang di lahan ini adalah keragaman sifat fisiko-kimia seperti pH yang rendah, kesuburan rendah, keracunan tanah dan kendala Bio fisik seperti pertumbuhan gulma yang pesat, OPT dan cekaman Air (Moeljopawiro, S., 2002) Ditemukannya teknologi baru (misalnya Bio P 2000 Z) dengan memanfaatkan mikroba penyubur dan pengendali kesuburan alami tanah di lahan lebak dan pasang surut memberikan bukti bahwa produktivitas tanaman pangan tersebut mampu lebih tinggi dibanding produktivitas konvensional di lahan subur atau produktivitas rata-rata nasional yaitu: 5,5 - 8 ton/ha padi; 2,5 – 3,5 ton/ha kedelai dan 5 – 8 ton/ha jagung JPK). Ternyata dengan sistem demikian masalah tersumbatnya produksi komoditi pertanian dapat dipecahkan. Efek mikroba memiliki manfaat yang besar dalam mengendalikan lingkungan mikro tumbuh kembang tanaman yang secara sinergi memberikan manfaat: (1) diredamnya faktor penghambat tumbuh kembang tanaman yang dijumpai dalam tanah termasuk menetralkan kemasaman lahan, (2) adanya produksi senyawa bio-aktif seperti enzim, hormon, senyawa organik, dan energi kinetik yang memacu metabolisme tumbuh kembang akar dan bagian atas tanaman (3) pasok dan penyerapan hara oleh akar makin efesien, lancar, dan berimbang, (4) ketahanan internal terhadap hama dan penyakit meningkat. Budidaya dengan menerapkan teknologi ini secara baik di lahan jenis tersebut mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi sehingga usaha tani pangan di lahan tersebut akan dapat bersaing. Menjadikan lahan lebak dan pasang surut untuk usaha pertanian harus didukung dengan teknologi dan infrastruktur yang memadai sehingga luasan lahan ini dapat menjadi pendukung dan buffer untuk peningkatan produksi pangan dan swasembada. Lahan kering di Indonesia sebesar 11 juta hektar yang sebagian besar berupa lahan tidur dan lahan marginal sehingga tidak produktif untuk tanaman pangan. Di Pulau Jawa yang padat penduduk, rata-rata pemilikan lahan usaha tani berkisar hanya 0,2 ha/KK petani. Namun, banyak pula lahan tidur yang terlantar. Ada 300.000 ha lahan kering terbengkelai di Pulau Jawa dari kawasan hutan yang menjadi tanah kosong terlantar. Masyarakat sekitar hutan dengan desakan ekonomi dan tuntutan lapangan kerja tidak ada pilihan lain untuk memanfaatkan lahan-lahan kritis dan lahan kering untuk usaha tani pangan seperti jagung, padi huma dan kedelai serta kacang tanah. Secara alamiah hal ini membantu penambahan luas lahan pertanian pangan, meskipun disadari bahwa produktivitas di lahan tersebut masih rendah, seperti jagung 2,5 – 3,5 ton/ha dan padi huma 1,5 ton/ha dan kedelai 0,6 – 1,1 ton/ha, tetapi pemanfaatannya berdampak positif bagi peningkatan produksi pangan. Melihat kenyataan di atas maka solusi terbaik adalah: (1) pemerintah sebaiknya memberikan ijin legal atas hak pengelolaan lahan yang telah diusahahan petani yaitu semacam HGU untuk usaha produktif usaha tani tanaman pangan sehingga petani dapat memberikan kontribusi berupa pajak atas usaha dan pemanfaatan lahan tersebut, (2) memberikan bimbingan teknologi budidaya khususnya untuk menerapkan teknologi organik dan Bio/hayati guna meningkatkan kesuburan lahan dan menjamin usaha tani yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dan (3) Melibatkan stakeholder dan swasta yang memiliki komitmen menunjang dalam sistem Agribisnis tanaman pangan sehingga akan menjamin kepastian pasar, Sarana Input teknologi produktivitas dan nilai tambah dari usaha tani terpadunya. Pengelolaan lahan kering untuk pertanian dapat dilakukan dengan menerapkan teknologi produktivitas organik agar memberikan kontribusi yang nyata bagi peningkatan produksi pangan dan kesejahteraan masyarakat. Sebagai contoh jika 150.000 ha lahan ini digunakan untuk budidaya Jagung jika dengan tambahan teknologi produktivitas organik dapat menghasilkan rata-rata 6,5 ton/ha yang dilakukan dengan 2 kali MT maka akan terjadi penambahan produksi sebesar: 1,95 juta ton jagung, berarti akan mensubstitusi lebih dari 60% impor Jagung. Multiple effek dari usaha tani tanaman pangan ini sangat berarti dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat sekitar dan bagi kepentingan nasional. C. Mencapai Swasembada Pangan 2003 – 2010 Untuk Mewujudkan Kemandirian Dan Ketahanan Pangan Nasional Membangun Ketahanan pangan berbasis Agribisnis pangan rakyat di Indonesia perlu mendapatkan perhatian serius. Pada tahun 1984 swasembada pangan pernah tercapai yang diukir sebagai prestasi gemilang saat itu, namun tahun-tahun selanjutnya semakin merosot sehingga upaya-upaya mempertahankan dan mencukupi kebutuhan pangan nasional semakin terancam. Proyek pembukaan lahan pertanian sejuta hektar lahan gambut di Kalimantan Tengah, implementasi BIMAS, INSUS, SUPRA INSUS; tampaknya tidak memberikan manfaat bahkan dalam dasawarsa terakhir kita terjebak dalam kesejangan pangan dan dengan produksi pangan nasional semakin terancam dan impor pangan dijadikan sebagai solusi instan. Seharusnyalah dibangun kembali kerangka pembangunan pertanian berkerakyatan dan berorientasi kemandirian dan kesejahteraan yang merata di dalam sistem agribisnis yang terpadu. Masalah penyediaan pangan untuk penduduk harus dipandang secara utuh, bukan sekedar dinilai secara untung rugi saja tetapi lebih jauh dicermati pada aspek politik, dan sosialnya karena di dalam pandangan nasional ketahanan pangan harus merupakan bagian dari ketahanan nasional. Menempatkan pangan sebagai bagian menempatkan kepentingan rakyat, bangsa dan negara serta rasa nasionalisme untuk melindungi, mencintai dan memperbaiki produksi pangan lokal harus terus dikembang-majukan. Pertanian pangan termasuk di kawasan transmigrasi hendaknya jangan dipandang sebagai lahan untuk menyerap tenaga kerja atau petani dikondisikan untuk terus memberikan subsidi bagi pertumbuhan ekonomi sektor lain dengan tekanan nilai jual hasil yang harus rendah dan biaya sarana produksi terus melambung. Tetapi seharusnya petani pangan mendapatkan prioritas perlindungan oleh pemerintah melalui harga jual dan subsidi produksi karena petani membawa amanah bagi ketahanan pangan, petani pangan perlu mendapatkan kesejahteraan yang layak. Dalam hal ini adalah wajar jika pemerintah berpihak kepada petani dan pelaku produksi pertanian pangan karena merupakan golongan terbesar dari masyarakat Indonesia . Kebijakan Impor pangan yang menonjol sebagai program instant untuk mengatasi kekurangan produksi justru membuat petani semakin terpuruk dan tidak berdaya atas sistem pembangunan ketahanan pangan yang tidak tegas. Akibat over suplai pangan dari impor seringkali memaksa harga jual hasil panen petani menjadi rendah tidak sebanding dengan biaya produksinya sehingga petani terus menanggung kerugian. Hal ini menjadikan bertani pangan tidak menarik lagi bagi petani dan memilih profesi lain di luar pertanian, sehingga ketahanan pangan nasional mejadi rapuh. Melihat kondisi saat ini dan trend produksi pangan yang semakin tergantung impor dan bergesernya pola konsumsi masyarakat maka untuk mencapai kemandirian pangan ke depan harus dilakukan melalui upaya-upaya terpadu secara terkonsentrasi pada peningkatan produksi pangan nasional yang terencana mulai “presisi” di sektor hulu – proses (on farm) dan hilirnya. Yang perlu ditekankan adalah: peningkatan produktivitas dan penerapan teknologi bio/hayati organik, perluasan areal pertanian pangan dan optimalisasi pemberdayaan sumber daya pendukung lokalnya, kebijakan tataniaga pangan dan pembatasan impor pangan, pemberian kredit produksi dan subsidi bagi petani pangan, pemacuan kawasan sentra produksi dan ketersediaan silo untuk stock pangan sampai tingkat terkecil dalam mencapai swasembada pangan di setiap daerah. Untuk itu pemacuan peningkatan produksi pangan nasional harus ditunjang dengan kesiapan dana, penyediaan lahan, teknologi, masyarakat dan infrastrukturnya yang dijadikan sebagai kebijakan ketahanan pangan nasional. Padi Dalam kurun waktu satu dasa warsa ke depan Indonesia harus mampu mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat-nya. Tabel 2 menggambarkan keragaan pemacuan produksi dan pengurangan impor padi yang dipandang rasional. Dengan asumsi pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun 1,5 % dan impor beras sekitar 1,5 - 2 juta ton pada tahun 2003 dan produksi dalam negeri sekitar 52 juta ton, maka untuk mencapai swasembada pada tahun 2010 diperlukan trend peningkatan produksi sebesar 1,8 – 2,1 % pertahun. Peningkatan ini sangat rasional dan dapat dilakukan dengan melihat potensi produk-tivitas yang dapat ditingkatkan dan potensi ketersediaan lahan baru yang dapat dibuka seperti lahan pasang surut, lebak dan lahan kering untuk padi (Suprihatno, dkk, 1999; Irianto, Gatot, dkk., 2002). Jagung Pada tahun 2002 impor jagung mencapai 2,2 juta ton dan sejak tahun 2000 pertumbuhan produksinya menunjukkan trend yang cenderung negatif. Melihat potensi yang ada bahwa hal upaya memacu produksi jagung dalam 10 tahun kedepan masih dapat dilakukan, bahkan sekalipun untuk dapat mencapai surplus (ekspor). Dengan menciptakan tingkat pertumbuhan produksi 2 % sampai 6,5 %per tahun maka pada tahun 2010 Indonesia akan dapat mengekspor jagung. Hal ini sangat rasional untuk dapat diwujudkan dan dicapai mengingat masih banyak lahan tidur dan lahan kering potensial yang dapat dimanfaatkan secara optimal untuk dapat meningkatkan produksi jagung. Peluang penerapan teknologi produktivitas Bio hayati organic dan penerapan benih hibrida untuk meningkatkan produktivitas dari rata-rata 3,5 ton/ha menjadi lebih dari 6,5 ton/ha di lahan tersebut masih sangat rasional apalagi agribisnis jagung telah didukung dengan tersedia dan kesiapan stakeholder dari hulu sampai hilirnya. Kedelai Upaya mendongkrak produksi kedelai memang berat mengingat ada sekitar 70 % kebutuhan kedelai dipenuhi dari impor. Terus membanjirnya impor kedelai tahun 2000 memiliki dampak yang tragis bagi petani kedelai dan untuk dapat mencapai imbangan impor harus ada perlakuan khusus dengan mengembalikan kepercayaan petani kembali bertanam kedelai. Upaya perimbangan impor dan pertumbuhan produksi kedelai jika produksi dapat terus ditingkatkan secara linear dari 13 % di tahun 2003 terus tumbuh meningkat hingga 20 % pada tahun 2010. Selama dasawarsa ke depan (2003 – 2013), yang rasional dilakukan adalah menekan impor dengan substitusi dari produksi dalam negeri sampai tinggal 10 – 20 % impor. Hal ini relevan dengan kondisi saat ini dan dapat terjadi jika ada pengaturan tata niaga untuk kepastian harga yang layak saat petani panen raya dan menciptakan produktivitas kedelai yang tinggi sehingga menurunkan biaya produksinya per satuan hasil. Menerapkan kebijakan tata niaga kedelai, pembatasan impor (tarif bea masuk) dan insentif/subsidi bagi petani produsen dipandang perlu pada komoditas ini karena merupakan komoditi hajat hidup orang banyak (Inkopti, 2001), jika memang keputusan kemandirian pangan sebagai keputusan politik untuk ketahanan pangan. Persoalan teknologi produktivitas kedelai dan lahan sebenarnya bukan lagi sebagai permasalahannya, hanya saja jika petani tidak diberikan subsidi teknologi, produktivitasnya tetap rendah (< 1,2 ton/ha) dan biaya produksi per satuan produk menjadi tinggi sehingga ke depannya tidak dapat bersaing dipasaran bebas. Upaya ini perlu dilakukan dengan dengan menerapkan kebijakan yang simultan untuk merangsang pertumbuhan tinggi baik dengan melibatkan stakeholder pelaku bisnis kedelai dari hulu hingga hilir, teknologi, petani, perbankan dan pemerintah. Harus diciptakan kondisi yang kondusif untuk memberikan perlindungan pada petani. Menciptakan dan mewujudkan kemandirian pangan nasional agar lebih ditekankan pada peran petani serta stakeholder yang mengawal sistem produksi dari keterjaminan penyediaan teknologi, sarana produksi hingga industri hilirnya. Fasilitas kebijakan yang memberikan kemudahan petani pangan mendapatkan subsidi teknologi, mekanisasi dan fasilitasi penunjang budidaya (seperti infrastruktur untuk pertanian seperti irigasi dan jalan, dan kredit produksi), perlindungan pasar serta kebijakan impor terbatas diperlukan untuk kembali menggairahkan pertanian pangan. Dalam hal ini perlu adanya rencana dan pedoman yang jelas dan sistematis sebagai komitmen bagi stakeholder khususnya dari pemerintah melalui Departemen Pertanian dan departemen terkait dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional yang tangguh sebagai keputusan nasional yang didukung oleh pemerintah daerah sebagai pelaksana di lapangan. Upaya menciptakan kemandirian pangan dengan mengembangkan produksi sumber pangan alternatif substitusi pangan impor dilakukan seiring dengan pemacuan tiga komoditi pangan utama di atas. Sumber pangan karbohidrat yang dapat dimanfaatkan untuk substitusi pangan impor seperti kentang, jagung putih dan umbi-umbian. Mengembangkan sumber pangan alternatif ini justru memiliki nilai ekonomis tinggi karena disamping produktivitas per hektarnya tinggi, pangan tersebut sebagai bahan baku industri. Dengan keragaman sumber bahan pangan yang dikonsumsi dan dapat diproduksi di dalam negeri diharapkan dapat menekan impor pangan secara nyata dan mengurangi ketergantungan pangan dari luar negeri sehingga ketahanan dan kemandirian pangan nasional semakin mantap. D. Peran Teknologi Produktivitas Organik Dalam Menunjang Ketahanan Pangan Yang Berkelanjutan Subsidi teknologi yang menjadi bagian penting dari upaya menciptakan ketahanan pangan yang tangguh, harus mengutamakan teknologi produktivitas yang ramah lingkungan. Teknologi tersebut harus telah terbukti memberikan kontribusi yang nyata bagi peningkatan produktivitas dan teruji bukan hanya untuk meningkatkan produktivitas tanaman pangan tetapi juga mampu menjaga kelestarian produksi dan ramah lingkungan. Disamping itu teknologi yang diterapkan harus bersifat sederhana, mudah dimengerti dan dilaksanakan petani sehingga dapat diterapkan di lapangan secara utuh dan memiliki kawalan/pendampingan di lapangan untuk menjamin keberhasilannya. Sebagai contoh teknologi pupuk hayati Bio P 2000 Z yang diramu dari kumpulan mikro-organisme indegenus terseleksi bersifat unggul berguna yang dikondisikan agar dapat hidup harmonis bersama saling bersinergi dengan kultur mikro-organisme komersial serta dibekali nutrisi dan unsur hara mikro dan makro yang berguna bagi mikroba dan komoditas budidaya. Sekumpulan mikro-organisme unggul berguna dikemas dalam pupuk hayati Bio Perforasi terdiri dari dekomposer (Hetrotrop, Putrefaksi), pelarut mineral dan phospat, fiksasi nitrogen, Autotrop (fotosintesis) dan mikroba fermentasi serta mikroba penghubung (seperti Mycorrhiza) yang bekerja bersinergi dan nutrisi bahan organik sederhana, seperti senyawa protein/peptida, karbohidrat, lipida, Vitamin, senyawa sekunder, enzim dan hormon; serta unsur hara makro: N, P, K, S, Ca, dan lainnya berkombinasi dengan hara mikro: seperti Mg, Si, Fe, Mn, Zn, Mn, Mo, Cl, B, Cu, yang semua unsur yang disebut di atas diproses melalui cara fermentasi. Bio Perforasi secara komprehenship membentuk dan mengkondisikan keseimbangan ekologis alamiah melalui sekumpulan jasa mikro-organisme unggul berguna yang dikondisikan, bersinergi dengan mikroba alami indogenus dan nutrisi; dan dengan menggunakan prinsip “mem-bioperforasi“ secara alami oleh zat inorganik, organik dan biotik pada mahluk hidup (seperti tanaman) sehingga memacu dan/atau mengendalikan pertumbuhan dan produksinya. Ternyata dengan sistem demikian masalah tersumbatnya produksi komoditi pertanian dapat dipecahkan (Mashar, 2000). Melalui jasa mikro-organisme unggul yang sebelumnya telah dikondisikan terhadap lingkungan tumbuh kembang tanaman serta dibekali nutrisi dan unsur hara, faktor pembatas produksi dan kendala tumbuh asal tanah dan lingkungan dapat direndam sehingga tanaman dapat dipacu berproduksi tanpa menggangu hasil rekayasa konstelasi genetik yang telah dimiliki tanaman sebelumnya. Hal ini seiring dengan tujuan meningkatkan produktivitas hasil dari tanaman varietas unggul yang memiliki potensi genetik tinggi seperti padi Hibrida, PTB dan padi unggul lain yang akan dikembangkan untuk daerah-daerah kritis lebak rentan cekaman kesuburan tanah yang labil. Seperti daerah transmigrasi Penggunaan mikroba Bio P 2000 Z secara teratur dan sesuai anjuran ternyata mampu mendongkrak potensi produksi tanaman yang bersangkutan melebihi referensi Genetik yang dimilikinya dan cekaman anasir penghambat dalam tanah. Keunggulan penerapan teknologi Bio Perforasi pada padi adalah meningkatnya produktivitas dan kualitas beras. Pada padi unggul nasional memacu bertambahnya anakan produktif rata-rata 19 – 35 anakan dan kuatnya perakaran (gambar A), tahan rebah dan serangan penggerek batang; malai lebih besar (berisi) sehingga dibanding tanpa Bio P2000Z pada volume gabah kering giling (GKG) yang sama rendemen meningkat 30% - 40%. Karena proses keseimbangan hara ini beras lebih jernih dan tidak mudah remuk/patah saat digiling. BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

1. Laju pertumbuhan produksi pangan nasional dalam dasa warsa terakhir rata-rata cenderung terus menurun sedangkan laju pertumbuhan jumlah penduduk terus meningkat yang berarti semakin meningkat ketergantungan pangan nasional pada impor merupakan bahaya laten bagi kemandirian dan ketahanan pangan nasional.
2. Produksi pangan yang terus menurun lebih disebabkan karena: produktivitas hasil budidaya petani rata-rata masih rendah dan perluasan areal lahan pertanian stagnan serta lahan yang ada cenderung menurun kualitasnya sehingga perlu upaya mengatasi permasalahan tersebut dengan terobosan yang konstruktif dalam produktivitas dan perluasan lahan.
3. Meningkatkan produktivitas dapat ditempuh melalui cara antara lain: menerapkan teknologi budidaya produktivitas tinggi dengan memberikan subsidi teknologi kepada petani seperti teknologi pupuk hayati Bio P 2000 Z; melakukan Soil Management di lahan pertanian dengan mengintroduksikan agen mikroba penyubur dan nutrisi (seperti pupuk berimbang) untuk mengembalikan keseimbangan alami yang membangun kesuburan tanah dan tanaman diatasnya; melakukan eksplorasi potensi genetik tanaman yang memiliki performa tanaman unggul hasil maksimal seperti varietas hibrida dan tipe baru dengan memberikan perlakuan presisi kawalan teknologi yang sesuai sehingga efisiensi hasil maksimal dapat tercapai .
4. Upaya memacu pertumbuhan produksi pangan dengan membuka areal Lahan pertanian baru yang dapat di gunakan untuk pertanian produktif adalah potensi lahan pasang surut dan lahan lebak, serta lahan kering yang sebagian besar belum tergarap secara optimal dengan disertai penerapan teknologi produktivitas.
5. Untuk mewujudkan swasembada dan kemandirian serta ketahanan pangan dalam satu dasawarsa ke depan (2010), diperlukan perangkat kebijakan yang mengarah pada perbaikan implementasi sistem agribisnis dan tataniaga (impor) bahan pangan. Disamping itu laju pertumbuhan produksi nasional harus dipacu pertahun secara bertahap, pada komoditas padi/beras dari tahun 2003 sebesar 1,8 % menjadi 2,1% pada tahun 2010, komoditas jagung dari 2 % tahun 2003 menjadi 6,5 % tahun 2010, dan kedelai 13 % tahun 2003 terus meningkat menjadi 20 % pada tahun 2010.
6. Penerapan teknologi organik seperti Bio P 2000 Z yang memanfaatkan sinergi jasa mikroba unggul mampu meningkatkan produktivitas tanaman lebih tinggi dari teknologi pupuk konvensional/kimia dan memiliki manfaat memperbaiki kesuburan lahan serta menjaga produktivitas tinggi lahan yang berkelanjutan.
Lampiran (tabel 1, 2, 3, 4)

Tabel.1
Pertumbuhan Per Tahun Peroduksi Beras, Jagung, Kedelai, 1992-1993
Komoditi 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003
Padi 7.99 0.12 3.18 6.75 2.73 -3.37 -0.28 3.31 2.03 -2.77 1.82 0.04
Jagung 28.36 -19.68 6.25 22.12 12.87 -5.76 15.95 -9.49 5.14 -3.41 1.92 1.42
Kedelai 20.17 -8.63 -8.37 7.41 -9.69 -10.56 -3.76 5.91 -26.41 -16.74 -21.06 13.36
Penduduk 1.4 1.42 1.45 1.52 1.55 1.57 1.59 1.61 1.63 1.66 1.69 1.72

Tabel. 2
Target Produksi dan Proyeksi Impor Padi Nasional Tahun 2000 - 2010
(000 ton) 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Kebutuhan 52,055 52,114 52,078 53,000 53,795 54,601 55,421 56,252 57,096 57,952 58,822
Produksi 49,429 49,144 50,078 51,000 51,941 52,900 53,877 54,890 56,023 57,191 58,387
Impor 2,626 2,970 2,000 2,000 1,854 1,701 1,544 1,362 1,073 761 435

Tabel. 3
Target Produksi dan Proyeksi Impor Jagung Nasional Tahun 2000 - 2010
(000 ton) 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Kebutuhan 10.500 11.000 11.500 11.663 11.832 12.016 12.196 12.339 12.564 12.753 12.945
Produksi 9.676 9.165 9.278 9.409 9.625 9.969 10.445 11.065 11.735 12.466 13.285
Impor 824 1.835 2.222 2.254 2.213 2.047 1.251 1.314 229 257 -340


Tabel. 4
Target Produksi dan Proyeksi Impor Kedelai Nasional Tahun 2000 - 2010
(000 ton) 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Kebutuhan 2.295 2.335 2.376 2.417 2.460 2.503 2.547 2.541 2.637 2.025 2.730
Produksi 1.017 923 837 915 1.010 1.126 1.271 1.453 1.653 1.685 2.380
Impor 1.277 1.412 1.558 1.902 1.450 1.376 1.276 1.138 951 697 350



Daftar Pustaka
Abdullah Buang. 2002. Pengenbangan Padi Tipe Baru. Makalah disampaikan Pada Seminar Temu Lapang BALITPA di KP. Pusakanegara, Subang 26 September 2002
Alihamsyah T., Muhrizal Sarwani dan Isdianto Ar-Riza. 2002. Komponen Utama Teknologi Optimalisasi lahan Pasang Surut Sebagai Sumber Pertumbuhan Produksi Padi Masa Depan. Makalah disampaikan Pada Seminar IPTEK padi Pekan Padi Nasional di Sukamandi 22 Maret 2002.
Ananto Eko. 2002. Pengembangan Pertanian Lahan rawa Pasang Surut Mendukung Peningkatan Produksi Pangan. Makalah disampaikan Pada Seminar IPTEK padi Pekan Padi Nasional di Sukamandi 22 Maret 2002.
Anonim. 2003. Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan dalam Kaitannya dengan Sistem Pertanian Organik. Makalah Pengembangan Teknologi Padi di Hotel Kaisar Maret 2003.
Anonim. 2001. Pemberdayaan Usaha Anggota koperasi Produsen tempe Tahu Indonesia (KOPTI) Melalui Pemberian Insentif Pemerintah kepada INKOPTI. Inkopti.
Anonim. 2003. Penelitian dan Pengembangan tanaman Pangan dalam Kaitannya dengan Sistem Pertanian Organik. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.
BPS ( Biro Pusat Statistik). 2001. Stasistik Indonesia 2000. BPS Jakarta.
FAO. 1993. Rice In human Nutrition. Food and Nutrition Series. FAO, Rome .
Gurdev S. khush. 2002. Food Security By Design: Improving The Rice Plant in Partnership With NARS. Makalah disampaikan Pada Seminar IPTEK padi Pekan Padi Nasional di Sukamandi 22 Maret 2002.
Purba S. dan Las I. 2002, Regionalisasi Opsi Strategi Peningkatan Produksi Beras. Makalah disampaikan pada Seminar IPTEK padi Pekan Padi Nasional di Sukamandi 22 Maret 2002.
Mashar Ali Zum, 2000, Teknologi Hayati Bio P 2000 Z Sebagai Upaya untuk Memacu Produktivitas Pertanian Organik di Lahan Marginal. Makalah disampaikan Lokakarya dan pelatihan teknologi organik di Cibitung 22 Mei 2000.
Moeljopawiro Sugiono. 2002. Bioteknologi Untuk Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Padi. Makalah disampaikan Pada Seminar IPTEK padi Pekan Padi Nasional di Sukamandi 22 Maret 2002.

MATERI SEJARAH KELAS IX MTs

+PENDAHULUAN

1. Pengertian ilmu pengetahuan social
Ilmu penegtahuan sisoal merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu social, seperti : sosilogi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. IPS dirumuskan atas dasar realitas dari fenomena social yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu social. Ips atau stadu social itu merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi dari cabang-cabang ilmu social, seperti skema di bawah ini :

 Geografi, Sejarah dan Antropologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki keterpaduan yang tinggi
 Geografi adalah pembelajaran geografi memberikan kebulatan wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah
 Sejarah adalah pembelajaran yang memberikan wawsan yang berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode
 Antropologi adalah pembelajaran yang meliputi studi-studi komperattif yang berkenaan denagn nilai-nilai, keprcayaan, struktur social, aktivitas-akttivias ekonomi, organisasi polotik, ekspresi-ekspresi dan spiritual, teknologi dan benda-benda budaya dari budaya-budaya terpilih.
 Politik dn Ekonomi adalah ilmu yang tergolong ke dalam ilmu-ilmu tentang kebijakan pada aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan

 Sosilogi dan Psikologi Sosial adalah merupakan ilmu-ilmu tentang prilaku seperti konsep peran, kelompok, institusi, proses interaksi dan control social
Secara intensif konsep-konsep seperti ini di gunakan ilmu-ilmu social dan stadu—studi social.

2. Mari belajar ilmu pengetahuan social (IPS)
 Apa itu ilmu pengetahuan social…????????
Ilmu pengetahuan social (IPS) salah satu mata pelajaran yang di berikan dari SD sampai bangku kuliah, IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu social. Pada jenjang SMP/MTS mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosilogi dn ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab terhadap lama, manusia dan Pencipta, baik secara horizontal maupun secara vertikal
 Mengapa kamu harus belajar IPS..//???????
Pada masa yang akan dating kalian akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahansetiap saat. Oleh karena itu, mata pelajaran ips dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan menganalisis terhadap kondisi social masyarakat dalam memamsuki kehidupan masyarakat yang dinamis.
 Apa manfaatnya jika kalian menguasai ilmu pengetahuan social???????????
Mata pelajaran ips dirancang secara sistematis, komprehensif dan terpadu dalam proses menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan dimasyarakat. Dengan pendekatan tersebut, diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmuyang berkaitan.
















































BAB I
PERANG DUNIA II DAN PENGARUHNYA TERHADAP INDONESIA

A. PERANG DUNIA II
1. Lahirnya Negara-Negara Fasis
Perang dunia I membawa akibat yang sangat tidak menguntungkan bagi manapun. Akibatnya Negara-negara yang kalah perang mengalami krisis ekonomi dan politik. Mereka di rugikan oleh perjanjian-perjanjian yang di buat oleh blok sekutu. Maka mereka menerapkan cara dictator dan menganut paham ultranasionalisme. paham nasionalisme adalah paham nasionalisme yang di terapkan secara berlebihan dan paham ultranasionalisme ini lahirnya Negara-negara fasis seperti :
• Jerman dengan Lebensraum adalah nama politik perluasan wilayah Jerman.
• Italia dengan Italia Irredenta yaitu gerakan merebut daerah-daerah Italia yang belum di bebaskan, dan
• Jepang dengan Hakko Ichiu yaitu dunia sebagai satu keluarga yang di pimpin oleh jepang.
a. Fasisme di Jerman
Kekalahan jerman pada perang dunia I dengan penyelesaian perjanjian berupa perjanjian Versailles. Membawa dampak yang cukup besar jerman berkeinginan untuk membalas dendam atas kekalahan dan penghinaan bangsanya “ revanche of idea” terhadap prancis dan inggris bagi jerman. Ketentuan yang harus di jalankan dalam perjanjian tersebut dianggap berat sebelah” diklat Versailles” dampak lainnya yaitu kesengsara’an rakyat.banyak pengangguran perindustrian hancur, inflasi (penurunan mata uang) tidak dapat dikendalikan perdagangan terhenti, dan kapal-kapal dagang harus di serahkan kepada Inggris dibawah pimpinan Adolf Hilter jerman mulai bangkit melalui partai nazi. Adolf membagun jerman kembali. Kemudian jerman menganut paham chauvinisme, yaitu paham yang menganggap dirinya lebih unggul dari ras lainnya. Selain itu juga menganut totaliterisme yaitu paham `yang melaksanakan prinsip bahwa semua diutus oleh Negara, rakyat tidak memiliki kebebasan. Pada tahun 1933. hilter duduk sebagai Perdana Menteri dan pada tahun 1934. menjadi pemimpin Jerman (fuhrer) pada saat berkuasa hilter menolak isi perjanjian Versailles. Hal ini berkaitan dengan keinginan hilter untuk mengembalikan kejaiyaan Jerman. Memperbaiki keadaan ekonomi yang rusak akibat perang, dan berkuasa meyusun suatu pemerintahan yang kuat dengan system terpimpin usaha yang di lakukan hilter untuk mengembalikan kejayaan Jerman antara lain :
1) Menolak isi perjanjian Versailles
2) Membangun angkatan perang yang kuat
3) Mengobarkan semangat anti yahudi dengan membunuh dan megusir orang-orang yahudi
4) Membagun hubungan kerja sama politik dan militer dengan jepang dan Italia (paros Roberto)
5) Membentuk polisi rahasia yang di sebut Gestapo
6) Mengbagun industri secara besar-besaran (untuk program atau mengatasi penggangguran) dan program pembagunan 4 tahun I (1934-1937) tahap II (1937-1940)
“ isi perjanjian persailles yaitu terjadi pada tangal 28 juni 1919 antara sekutu `dan Jerman suatu perjanjian damai yang secara resmi mengakhiri PD I antara sekutu dengan kekaisaran Jerman Setelah 6 bulan negoisasi melalui konferensi perdamaian paris perjalanan ini ahirnya di tandatangani sebagai tindak lanjut dari pelucutan senjata yang di tandatangani pada bulan November 1918 di com plegne forest yang mengakhiri persetujuan yang sesungguhnya isi perjanjian Versailles yaitu:
a. Jerman meyerahkan elzas-lotharingen kepada Prancis dan eupen –malmedy kepada belgia.
b. Danzig dan sekitarnya menjadi kota merdeka di bawah liga bangsa-bangsa (LBB).
c. Daerah Saar di bawah LBB selama 15 tahun, kemudian akan diadakan plebisit untuk mengetahui rakyat ingin bergabung dengan Jerman atau Prancis.
d. Jerman kehilangan semua daerah jajahanya dan di serahkan kepada Isgris, Prancis, serta Jepang.
e. Jerman membayar ganti kerugian sebesar 132 miliar mark emas.
f. Angkatan perang Jerman diperkecil (maksimal 100.000 tentara).
g. Kapal-kapal Jerman diserahkan kepada Inggis sebagai ganti kerugian perang.
h. Daerah Jerman sebelah barat Sungai Rhein diduduki Sekutu sebagai jaminan selama 15 tahun.
Perjanjian ini di dukung oleh empat tokoh yaitu :
Presiden Woodrow Wilson (AS)
Perdan Menteri D. Lloyn George (Ingrgris)
Perdan Menteri G. Clemenceau (Prancis) dan
Perdana Menteri V.E Orlondo (Italia)
Dalam waktu yang singkat Jerman berhasil mengembalikan kejayaanya. Keberhasilan dan tumbuhnya rasa percaya diri menyebabkan Jerman lupa diri dan melakukan ekspansi (memperluas wilayah) ke negara lain. Nazi Jerman di bawah pimpinan Hilter menerapkan politik lebensraum (politik mencari daerah ruang hidup yang lebih luas) contohnya : peristiwa Jerman menduduki Austria (1938) dan menduduki Cekoslavia

Siapakah Adolf Hilter….?????????????
Adolf Hilter adalah seorang dktator, Hilter merupakan politikus Jerman dari aliran Sosial Nasional. Dalam peran dunia I ia bertugas sebagai sukarelawan. Pada tahun 1918Hilter masuk menjadi anggota suatu organisi politik kecil berhaluan nasioanal anti-Yahudi, yang kemudian diubahnya menjadi Partai Buruh Jerman Sosial-Nasional (National_Sozialistische Deutsche Arbeitterpartei; NSDAP). Setalah gagal dalam usahanya melakukan perebutan kekuasaan pada tahun 1923, dia menjalani hukuman dipenjara.
Hilter memiliki naluri yang tajam dibidang propaganda. Ia juga memiliki kemampuan untuk mengelabui masyarakat. Berkat kemampuan dan nalurinya tersebut. NSDAP berhasil menanamkan pengaruh yang besar. Dalam pemilu setelah timbulnyakrisis ekonomi (1930) NSDAP memperoleh kemenangan serta menjadi parta besar ke-2 di Dewan Perwakilan.
Pada tahun 1933, Hilter berhasil memaksa Dewan untuk mengangkat dirinya menjadi seorang konselir. Sebagian besar golongan masyarakat memang memandangnya sebagai orang kuat yang akan menyelamatkan Jerman. Dalam waktu beberapa bulan ditumpaslah segala bentuk demokrasidan menjadikan jerman sebagai Negara totaliter. Lawan-lawan politiknya di tumpas melalui pengejaran dan penangkapan missal, pada waktu itu jerman mempersiapkan untuk memnghadapi suatu perang Agresi.
Setelah mencaplok Austria (1938) dan menduduki cekoslovakia, jerman mencetuskan perang dunia II dengan menyerbu Polandia. Hilter makin lama makin menarik penguasaan angkatan bersenjata dalam genggamannya. Pada saat kekalahan jerman 1945 Hilter tetap berkedudkan sebagai panglima angkatan bersenjata. Ketika pasukan Rusia memasuki Berlin, Hilter melakukan bunuh diri bersama istrinya yang baru dinikahi beberapa hari yang lalu yaitu Eva Braun di dalam persembunyian bawah tanah.
b. Fasisme di Italia
Fasisme adalah faham yang mengutamakan Negara di atas segala-galanya. Italia adalah salah satu Negara pemenang dalam PD I walaupun menang Italia merasa kecewa karena tuntutanya dalam perjanjian Versailles tidak terpenuhi, karena kekecewa tersebut, Italia mulai bangkin dibawah pimpinan Benito Mussolini. Italia berkembang menjadi Negara fasisme.
Berikut ini usaha-usaha Mussolini untuk mengembangkan fasisme, yaitu antara lain:
1. Mengobarkan rasa semangat Italia irredenta ( sebuah gerakan untuk merebut kembali daerah Italia yang belum dibebaskan) untuk menyatukan seluruh bangsa Italia
2. Memperkuat angkatan perang
3. Menguasai seluruh laut tengah sebagai Mere Nostrum (laut kita)
4. Menduduki Albania dan Ethiopia

c.




3.

9/23/2010
PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH PENDUDUK JEPANG TERHADAP KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL POLITIK DAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA
A. Pemerintahan pada Zaman Pendudukan Jepang
Masa pendudukan Jepang berbeda dengan masa penjajahan Belanda. Pada masa penjajahan Belanda pemerintahan dipegang oleh pemerintahan sipil. Sedangkan masa jepang di pimpin oleh militer. Dalam menjalankan pemerintahannya, Indonesia dibagi dalam tiga wilayah kekuasaan militer, yaitu :
5. Wilayah I, meliputi pulau jawa dan madura diperintah oleh tentara keenambelas (Angkatan Darat) dengan pusatnya di Batavia (Jakarta)
6. Wilayah II, meliputi daerah pulau Sumatera, diperintah oleh tentara keduapuluh lima (AD) dengan pusatnya bukit tinggi
7. Wilayah III, meliputi Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Timor, Maluku diperintah oleh armada selatan kedua (Angkatan Laut) dan berkedudukan di makassar (ujungpandang)
Untuk melangsungkan ketiga pemerintahan itu dipimpin oleh kepala Stap Tentara/Armada dengan sebutan gunseikan. Sedangkan kaisarnya disebut gunseikanbu. Karena kekurangan tenaga maka di angkat orang-orng Indonesia pada jabatan-jabatan tertinggi.

B. Pengaruh Kebijakan Pemerintah Pendudukan Jepang Terhadap Kehidupan di Bidang Ekonomi

Pada awal pendudukan jepang, ekonomi Indonesia mengalami kelumpuhan objek-objek vital seperti pertambangan dan industri dibumihanguskan oleh Sekutu. Untuk menormalisasikan keadaan tersebut jepang banyak melakukan kegiatan produksi. Semua kegiatan ekonomi diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang. Contohnya dengan membangun pabrik senjata dan mewajibkan rakyat menanam pohon jarak. Oleh karena itu Jepang menerapkan system Autarki. System Autarki adalah tiap-tiap daerah diharapkan dapat memenuhi kebutuhanya sendiri.
Jepang mengeksploitasi SDA terutama batu bara, minyak bumi dan hasil bumi
C. Pengaruh Kebijakan Pemerintah Pendudukan Jepang Terhadap Kehidupan di Bidang Sosial
Pada masa jepang banyak rakyat Indonesia yang dipaksa menjadi romusha. yaitu untuk apa???? Untuk membangun fasilitas perang, jepang membutuhkan tenaga kasar. Tenaga kasar yang digunakan untuk kerja paksa dinamakan romusha. Kehidupan romusha sangat mengenaskan karena mereka hidup menderita miskin, kelaparan, dan tidak jarang terjadi kematian
Mereka dipaksa bekerja keras tanpa diberi upah dan makanan. Akibatnya banyak romusha yang meninggal dan terjangkit wabah penyakit. Karena kemelaratan yang dialami para romusha tersebut, maka muncul golongan baru yang disebut kere (jawa) atau gembel
Kemudian jepang juga mengatur system stratifikasi social dalam masyarakat. Stratifikasi social pada masa pendudukan jepang terdiri dari :
1. Golongan teratas yaitu golongan jepang
2. Golongan kedua yaitu pribumi
3. Golongan ketiga yaitu golongan timur asing

D. Pengaruh Kebijakan Pemerintah Pendudukan Jepang Terhadap Bidang Politik
Jepang menyebarkan politik propaganda yang menarik. Jepang setelah menguasai Indonesia selalu memakai taktik menarik simpati rakyat. Sikap jepang pada awalnya menunjukan kelunakan, misalnya :
1. mengijinkan bendera Merah Putih dikibarkan disamping bendera jepang
2. melarang penggunaan bahasa Belanda
3. mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari
4. Mengizinkan menyanyikan lagu Indonesia Raya
5. jepang menanamkan kepada rakyat agar bersikap anti imperialisme
6. para pemuda dilatih kemiliteran dengan senjata bambu runcing
7. pemuda yang berpendidikan dilatih untuk menjadi anggota PETA (pembela tanah air) yang disenjatai senjata
8. diadakan latihan palang merah dan jepang membentuk badan sebagai berikut :
 Ionarigumi (RT)
 Tonarigumi Co (ketua RT)
 Ku (kelurahan)
 Son (kecamatan)
 Gun (kedewanan)
 Ken (kabupaten)
 Syi (kotamadya)
 Syu (kresidenan)
Sehingga beberapa tokoh kita mengadakan kerjasama diantaranya Bung Karno dan Bung Hatta yang ditahan Belanda, kemudian di bebaskan oleh Jepang. Hanya ada beberapa pemimpin yang tidak mau bekerjasama yakni Sultan Syahrir dan Amir Syarifudin (atas persetujuan Bung karno dan Bung Hatta) untuk mengadakan gerakan di bawah tanah.
Ketika para pemimpin kita diminta kerjasama dengan jepang, para pemimpin merasa bimbang karena melihat kekejaman Jepang di Korea, Cina, Mancuria, Taiwan dll
Karena cita-cita perjuangan kita harus ditempuh dengan berbagai jalan, maka para pemimpin diantaranya Bung Karno dan Bung Hatta menerima tawaran kerjasama.
Mual-mula Bung Karno dan Bung Hatta bekerjasama denagn Ki Hajar Dewantara , K.H. Mas Mansyur, dan Amir Syripudin yang akan mengadakan gerakan di bawah tanah
Karena kekejaman kempeitai, maka gerakan di bawah tanah terbongkar sehingga Amir Syaripudin di tangkap dan di hukum mati. Namun berkat perjuangan Bung Karno dan Bung Hatta hukuman matinya diganti menjadi seumur hidup
Kebijakan jepang yang lunak ternyata tidak berjalan lama. Jendera Imamura mengubah semua kebijakannya. Kegiatan politik dilarang dan semua organisasi politik yang ada dibubarkan. Setiap pelanggaran biasanya dibalas dengan tindakan keras oleh polisi rahasia Jepang.
Sebagai gantinya jepang membentuk organisasi-organisasi yang di dirikan jepang untuk kepentingan perang Jepang antara lain Gerakan Tiga A, Putera, PETA dan Jawa Hokokai.
Itulah kegiatan jepang di Indonesia setelah pada tanggal 8 maret 1942 Letjen H.Ter Poerten, Panglima Angkatan Perang Hindia-Belanda menyerah tanpa sarat kepada jepang di Kali jati di bawah pimpinan Letjen H. Imamura. Sejak itulah dengan resmi Indonesia berada di bawah kekuasaan jepang.
E. Pengaruh Kebijakan Pemerintah Pendudukan Jepang Terhadap Kehidupan di Bidang Pergerakan Kebangsaan Indonesia

PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA
Reaksi kaum penggerakan nasiaonal terhadap jepang
1. Perlawanan Legal
Organisasi yang muncul masa kekuasaan jepang di antaranya :
a. Gerakan Tiga A
Gerakan Tiga A dibentuk pada bulan maret 1942 dan diketuai oleh Mr. Syamsuddin. Gerakan Tiga A terdiri dari Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Pemimpin Asia. Tujuan gerakan ini adalah untuk menghimpun potensi bangsa guna kemakmuran bersama. Ternyata Gerakan Tiga A tidak berumur lama karena dirasa kurang efektif oleh jepang sehingga dibubarkan, sebagai gantinya dibentuk Putera (Pusat Tenaga Rakyat)
b. Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
Pada tanggal 1 Maret 1943 jepang membentuk Putera. Geraka ini dipimpin oleh tokoh empat serangkai yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ki hajar Dewantara dan K.H. Mas Mansyur.
Bagi para pemimpin Indonesia, Putera bertujuan untuk membangun dan menghidupkan segala apa yang dirobohkan oleh imprealis Belanda. Sedangkan bagi jepang, putera bertujuan untuk memusatkan segala potensi masyarakat Indonesia dalam rangka membantu usaha perangnya.
Putera lebih bermanfaat bagi bangsa Indonesia daripada bagi jepang. Putera lebih mengarahkan perhatian rakyat kepada kemerdekaan daripada kepada usaha perang pihak jepang. Oleh karena itu kemudian jepang membentuk PETA (Pembela Tanah Air)
c. PETA (Pembela TAnah Air)
PETA adalah suatu organisasi yang terdiri atas pemuda-pemuda Indonesia yang di didik menurut latihan militer jepang. Dua tokoh yang pernah memimpin PETA ialah Sudirman dan Nasution
Karena PETA dianggap membahayakan jepang, maka tahu 1944 dibubarkan dan diganti dengan nama Perhimpunan Kebaktian Jawa/Rakyat dengan nama Jawa Hokokai dibawah komando militer jepang
d. Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa/Rakyat)
Pada bula Maret 1944 pemerintah jepang membentuk Jawa Hokokai. Jawa Hokokai dinyatakan sebagai organisasi resmi pemerintah sehingga puncak kepemimpinan langsung dipegang oleh Gunseikan (kepala stap tentara/armada). Himpunan ini mempunyai tiga dasar yaitu:
 Mengorbankan diri
 Mempertebal persaudaraan
 Melaksanakan sesuatu dengan bukti
Jawa Hokokai mempunyai tugas antara lain mengerahkan rakyat untuk mengumpulkan padi, besi tua, pajak, dan penanaman jarak seebagai bahan baku pelumas untuk jepang.
Pada tanggal 5 September 1944 membentuk Cuo Sangi In (Badan Pertimbangan) atas anjuran Perdana Menteri Hideki Tojo. Ketua Cuo Sangi in dipegang oleh Ir. Soekarno. Tugas badan ini adalah mengajukan usul kepada pemerintah serta menjawab pertanyaan pemerintah mengenai tindakan yang perlu dilakukan oleh pemerintah militer
2. Perlawanan Ilegal
Penjajahan jepang yang terkenal kebiadabannya. Romusha adalah salah satu praktik kekejamannya, di samping penyiksaan, juga melakukan pemerkosaan, dll. Keadaan ini menimbulkan perlawanan dari para pemimpin kita yang selalu mengadakan hubungan rahasia dengan Bung Karno dan Bung hatta.
Perlawanan-perlawanan itu ialah :
a. Golongan Amir Syaripudin
Tokoh ini anti pasisme, dan menolak kerja sama dengan jerpang. Ia sangat keras mengeritik jepang dan hingga akhirnya di tangkap jepang pada tahun 1943 kemudian dijatuhi hukuman mati. Setelah jepang menyerah dan Indonesia merdeka tahun 1945 serta bantuan dari Bung karno , maka amir bebas dari hukuman tersebut
b. Golongan Sultan Syahrir
Golongan ini beranggotakan kaum pelajar di bernagai kota dan mempunyai cabang di Jakarta, Cirebon, Garut, Surabaya, dll. Syahrrir menentang jepang karena Negara tersebut fasis, mereka berjuang dengan sembunyi-sembunyian, sehingga sering disebut strategi gerakan bawah tanah.
c. Golongan Sukarni
Pengikutnya adalah Adam Malik, Pandu Kertawiguna, Khaerul Soleh, dan Maruto Nitiniharjo
d. Golongan Kaigun
Di pimpin oleh Ahmad Subarjo, S.H dengan anggotanya AA Maramis, S.H. Dr. Samsi, Dr. Bauntaran Martoatmaja, S.H Gatot. Para anggotanya bekerja pada Angkatan Laut Jepang, tetapi secara terus menerus menggalang dan membina kemerdekaan. Kelompok oini mendirikan Asrama Indonesia Merdeka dengan ketua Wikana









Indonesia dibg 3 wil objek vital mengalami romusha politik propaganda perlawana legal
kelumpuhan stratifikasi social perlawan ilegal
eksploitasi SDA system autarky


BENTUK-BENTUK PERLAWANAN RAKYAT DAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA DI BERBAGAI DAERAH PADA MASA PENDUDUK JEPANG

Pada masa pendudukan jepang, kehidupan rakyat sangat menderita. Hal ini rakyat di paksa menjadi romusha dan di bebani kewajiban menyerahkan hasil panennya. Penderitaan yang di alami rakyat menyebabkan rasa beci terhadap jepang. Kebencian itu diperparah dengan kewajiban untuk melakukan Seikereike (upacara dan penghormatan terhadap kaisar sebagai ketua dewa matahari dengan membungkuk 90 ke arah timur) yaitu arah Tokyo yang tidak dapat di terima. Akibatnya terjadi perlawanan rakyat Indonesia terhadap kekejaman tentara jepang.
A. Perlawan-perlawanan yang muncul terhadap jepang antara lain :
1. Di Jawa Barat
a. Pada Bulan Pebuari 1944 timbul perlawanan rakyat singaparna (Tasikmalaya), di pimpin oleh K.H Zaenal Mustofa. Sebabnya adalah jepang mengadakan pembantaian masal terhadap rakyat Indonesia dan penolakan terhadap upacara Seikerei dan penderitaan rakyat akibat perlakuan buruk jepang.
b. Di indramayu pada Bulan April 1944, tempatnya desa kaplongan, distrik karang ampel, rakyat bangkit melawan tentara jepang. Demikian juga tanggal 30 Juli 1944 terjadi perlawanan rakyat di desa Cidempet, Kec. Lohbener. Penyebebnya tersebut adalah pengembalian padi secara paksa dan pengerahan tenaga
2. Di jawa Tengah
Perlawanan rakyat Gemilir di Cilacap yang di pimpin oleh Khusaeri
3. Di Jawa Timur
Perlawan rakyat Blitar
Pada tanggal 14 Pebuari 1945 terjadi pemberontakan PETA di bahwah pimpin Supriyadi. Dalam pemberontakan ini jepang keteter sehingga banyak warga jepang yang mati. Namun jepang mengadakan tipu muslihat dengan menyerukan agar para pemberontak menyerah saja dan akan di jamin keselamatannya setelah para pejuang kita menyerah, malah di siksa dan di hokum mati. Maka setiap tanggal 14 Pebuari di abadikan sebagai hari pemberontakan PETA di Blitar
4. di Aceh
a. Pada tanggal 10 november 1942 meletus perlawanan rakyat dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil dari Cot Plieng
b. Di Jangka Buaya terjadi poerlawan rakyat terhadap jepang dipimpin oleh seorang giyugun bernama Teungku Hamid. Demikian juga di Pandrah, daerah Jenieb, kabupaten Biereuh
5. di Biak
Rakyat Biak, Irian Jaya melakukan perlawanan terhadap tentara Jepang pada tahun 1943
6. di Kalimantan Barat
Perlawan terhadap Jepang juga terjadi di Kalimantan Barat namun mengalami kegagalan. Sebelum perlawan raktay meluas, pihak jepang telah mengetahui karena telah menyusupkan mata-mata kedalam organisasi perlawanan rakyat tersebut
7. di Sulawesi Selatan
perlawan rakyat di sulawesi selatan terhadap pendudukan jepang dikenal dengan nama peristiwa Unra, karena peristiwa tersebut terjadi di desa Unra. Rakyat dipimpin Haji Temmale yang tidak dapat menahan lagi kemarahan akibat kekejaman tentara jepang melakukan perlawanan.
Perlawan rakyat yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia menunjukan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia bukanlah hadiah dari pemerintah jepang. Kemerdekaan Indonesia diperjuangkan dan kemudian dipertahankan oleh bangsa Indonesia sendiri.

B. Bentuk-bentuk perlawanan rakyat melalaui gerakan bawah tanah
Dalam mengahadap penjajahan jepang, para pejuang memiliki strategi yang tidak sama, ada dua macam golongan yaitu golongan kooperatif dan nonkooperatif. Golongan kooperatif bersedia kerja sama dengan jepang. Sedang nonkooperatif adalah golongan yang tidak mau bekerjasama dengan jepang. Maka mereka membentuk gerakan bawah tanah. Berikut ini kelompok bawah tanah pada masa jepang:
a. Golongan Amir Syaripudin
Tokoh ini anti pasisme, dan menolak kerja sama dengan jerpang. Ia sangat keras mengeritik jepang dan hingga akhirnya di tangkap jepang pada tahun 1943 kemudian dijatuhi hukuman mati. Setelah jepang menyerah dan Indonesia merdeka tahun 1945 serta bantuan dari Bung karno , maka amir bebas dari hukuman tersebut
b. Golongan Sultan Syahrir
Golongan ini beranggotakan kaum pelajar di berbagai kota dan mempunyai cabang di Jakarta, Cirebon, Garut, Semarang, Surabaya, dll. Syahrrir menentang jepang karena Negara tersebut fasis, mereka berjuang dengan sembunyi-sembunyian, sehingga sering disebut strategi gerakan bawah tanah.
c. Golongan Sukarni
Pengikutnya adalah Adam Malik, Pandu Kertawiguna, Khaerul Soleh, dan Maruto Nitiniharjo
d. Golongan Kaigun
Di pimpin oleh Ahmad Subarjo, S.H dengan anggotanya AA Maramis, S.H. Dr. Samsi, Dr. Bauntaran Martoatmaja, S.H Gatot. Para anggotanya bekerja pada Angkatan Laut Jepang, tetapi secara terus menerus menggalang dan membina kemerdekaan. Kelompok oini mendirikan Asrama Indonesia Merdeka dengan ketua Wikana
e. Golongan persatuan mahasiswa.
Sebagian besar golongan ini berasal dari mahasiswa kedokteran dari Jakarta. Pengikutnya antara lain Jusuf Kunto, Supeno, dan Subandrio. Golongan mahasiswa ini bekerjasama dengan kelompok syahrir
f. Pemuda menteng
Kelompok yang bermarkas di Gedung Menteng31 Jakarta ini banyak yang menjadi pengikut Tan Malakadari partai murba. Tokoh utama dari pemuda menteng ini diantaranya Adam Malik, Chaerul Saleh dan Wikana
































BAB II
USAHA PERJUANGAN MEMPERTHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

1. Faktor-faktor utama yang menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dan Belanda adalah:

A. kedatangan tentara sekutu di boncengi NICA
Semenjak jepang menyerah kepada sekutu pada tgl 14 Agustus 1945 secara hukum tidak lagi berkuasa di Indonesia. Pada tgl 10 September 1945 panglima bala tentara kerajaan jepang di jawa mengumumkam bahwa pemerintah akan diserahkan kepada sekutu dan tidak kepada pihak Indonesia.
Pada tgl 14 september 1945 tujuh perwira di bawah pimpinan Mayor A.G. Greenhalgh datang ke Jakarta. Misi sekutu ini dikirim oleh SEAC (South East Asia Command ) tugasnya adalah untuk mempelajari dan melaporkan keadaan Indonesia menjelang pendaratan rombongan sekutu.
Pada tgl 19 September 1945 pasukan sekutu mendarat di Indonesia. Antara lain bertugas melucuti tentara jepang, tugas ini di laksanakanKomanda Pertahanan seklutu di Asia Tenggara bernama SEAC (South East Asia Command ) di bawah pimpinan Lord Louis Mounbatten yag pusatnya di singapura
Untuk melaksanakan tugasnya lord Louis Mounbattenmembentuk komando khusus yang diberi nama Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) di bawah pimpinan Letnal Jendral Sir Philip Christison dengan Tugasnya AFNEI di Indonesia adalah :
1. menerima penyerahan kekuasaan dari tangan jepang
2. membebaskan para tawanan perang dan intermiran sekutu
3. melucuti orang-orang jepang dan kemudian dipulangkan ke negaranya
4. menjaga keamanan dan ketertiban (law and order)
Menghimpun keterangan guna menyelidiki pihak-pihak yang dianggap sebagai penjahat perang, pasukan AFNEI mulai mendarat di jakarta pada tanggal 29 september 1945 yang terdiri dari 3 divisi yaitu :
1. divisi India ke 23 di bawah pimpinan mayor jenderal D.C howthron yang bertugas di daerah Jawa Barat
2. divisi India ke 5 di bawah pimpinan mayor jenderal E.C Marsergh yang bertugas daerah Jawa Timur
3. divisi India ke 26 di bawah pimpinan mayor jenderal H.M Chambers yang bertugas di daerah Sumatera
Pasukan-pasukan AFNEI bertugas di sumatera dan jawa, sedangkan untuk daerah Indonesia lainya diserahkan tugasnya kepada Angkatan Perang Australia.
Pada awalnya rakyat indonesia menyambut kedatangan Sekutu dengan senang karena Penyerahan kekuasaan jepang kepada sekutu dilakukan oleh Komando Asia Tenggara (South East Asia Command atau SEAC) di bawah pimpinan Laksamana Lord Louis Mounbatten dengan mengumdangkan perdamainan. Akan tetapi setelah dikitahui NICA ikut di dalamnya, sikap rakyat Indonesia menjadi curiga danakhirnya bermusuhan. Karena kedatangan NICA di Indonesia didorong oleh keinginan menegakan kembali Hindia Belanda dan ingin berkuasa lagi di Indonesia. Datangnya Sekutu yang diboncengi NICA mengundang perlawanan rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan

B. kedatangan Belanda (NICA) berupaya untuk menegakan kembali kekuasaanya di Indonesia
NICA berusaha mensenjatai kembali KNIL (koninklijk Netherland Indies Leger) yaitu tentara kerajaan Belanda yang di tempatkan di Indonesia. Orang-orang NICA dan KNIL di Jakarta, Surabaya, Bandung mengadakan provokasi sehingga memamcing kerusuhan, sebagai pimpinan AFNEI Christison menyadari bahwa untuk melancarkan tugasnya diperlukan bantuan dari pemerintah RI. Oleh karena itu, diadakan perundingan dengan pemerintah RI christison mengakui pemerintah secara de facto RI pada tanggal 1 Oktober 1945. Ia tidak akan memcampuri persoalan yang menyangkut status persoalan Negara.
Tapi dalam kenyataanya pasukan sekutu sering menmbuat hura-hura dan tidak menghormati kadaulatan bangsa Indonesia. Grombolan NICA sering meelakuakn teror terhadap pemimpin-pemimpin kita. Dengan demikian bangsa Indonesia mengetahui bahwa kedatangan belanda yang memboncengi AFNEI adalah untuk menegakan kembali kekuasaanya di Indonesia. Oleh karena itu bangsa kita berjuang dengan cara-cara diplomasi dan senjata untuk melawan belanda yang akan menjajah kembali. Konflik Indonesia Belanda ini akhirnya melibatkan peran dunia internasional untuk menyelesaikanya

2. Perjuangan rakyat dan pemerintah di daerah dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Datangnya pasukan sekutu yang diboncengi NICA mengundang perlawan rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan. Berikut ini berbagai perlawan terhadap sekutu yang muncul di daerah-daerah.
a. Pertempuran Surabaya 10 November 1945
Belanda dan Sekutu menginginkan Hotel Yamato untuk dijadikan markas AL Belanda. Bendera merah putih dihotel Yamato diturunkan Belanda dan diganti dengan merah putih biru, akhirnya rakyat Indonesia menyerbu Hotel Yamato kemudian Bendera Belanda dirobek dan diganti oleh Merah putih kemabli. Peristiwa ini dengan dikenal dengan istilah “insiden bendera” tanggal 11 september 1945 di Surabaya, kemudian Pada tanggal 30 oktober 1945 terjadi pertempuran yang hebat di Gedung Bank Internatio di Jembatan Merah. Pertempuran ini menewaskan Brigjen Mallaby, kemudian Inggris memberi ultimatum, isinya agar rakyat Surabaya menyerah kepada sekutu. Secara resmi rakyat Surabaya yang diwakili oleh Gubernur Suryo menolak ultimatum inggris tersebut. Akibatnya pada tgl 10 November 1945 pagi hari. Inggris mengerahkan infantri dengan senjata-senjata berat dan menyerang Surabaya mulai dari laut, darat, maupun udara. Tapi rakyat Surabaya yang di pimpin oleh Bung Tomo tidak takut dengan gempuran sekutu malahan Bung Tomo dengan bepidato membangkitkan semangat lewat radio. Pertempuran tersebut berlangsung selama tiga minggu. Akibat pertempuran tersebut 6.000 rakyat Surabaya gugur.
Pengaruh pertempuran Surabaya berdampak luas dikalangan internasional, bahkan masuk dalam agenda siding Dewan Keamanan PBB tgl 7-13 februari 1946
b. Pertempuran Ambarawa
terjadi pada tgl 20 Nov s/d 15 Des 1945, antara TKR yang di pimpin oleh Mayor Sumarto dan Pemuda Indonesia melawan Sekutu. Pertempuran Ambarawa dimulai dari insiden yang terjadi di Magelang pada tgl 26 0ktober 1945.
Pertempuran ini mengakibatkan gugurnya Letkol Isdiman (Komandan Resimen Banyumas). Posisi Letkol Isdiman kemudian diganti oleh Letkol Sudirman. Kota Ambarawa berhasil dikepung selama 4 hari 4 malam oleh pasukan RI. Mengingat posisi yang terjepit maka pasukan sekutu meninggalkan kota Ambarawa pada tgl 15 Des 1945 menuju Semarang
c. Pertempuran Medan Area 1 Desember 1945
sebuah inseden terjadi di hotel jl. Bali medan pada tgl 13 oktober 1945. pasukan NICA merampas dan menginjak-injak lencana yg di pakai pemuda Indonesia. Hal ini mengundang kemarahan para pemuda. Akibatnya terjadi perusakan dan penyerangan terhadap hotel yang di huni pasukan sekutu dan NICA
maka pada tgl 1 des 1945, pihak sekutu memasang papan-papan yg bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area diberbagai sudut kota Medan. Sejak saat itu kota medan menjadi terkenal. Pasukan sekutu dan NICA mengadakan pembersihan terhadap unsur Republik yang ada di kota Medan.
Hal ini jelas menimbulkan reaksi perlawan dari para pemuda dan TKR untuk melawan kekuatan asing yang mencoba berkuasa kembali.
Kemudian pd tgl 10 Agustus 1946 di Tebingtinggi di adakan pertemuan antara komando-komando pasukan yang berjuang di medan area. Pertemuan tsb memutuskan dibentuknya satu komando yang bernama Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area.
d. Bandung Lautan Api
Terjadinya BLI diawali dari datangnya sekutu pada bulan oktober 1945, peristiwa ini latarbelakangi oleh ultimatum seketu pada tgl 21 November 1945, Ultimutum pertama berisi kota bandung bagian utara selambat-lambatnya tgl 29 Nov 1945 di kosongkan oleh para pejuang, namun ultimatum tersebut diabaikan.
Kemudian pada tgl 23 maret 1946 sektu mengeluarkan ultimatum kedua isinya hamper sama dengan ultimatum yang pertama. Menghadapi ultimatum tersebut para pejuang kebingungan kareana mendapt 2 perintah yang berbeda.
a. Pemerintah RI di Jakarta memerintah agar TRI mengosongkan kota bandung
b. Markas TRI di jogjakarta meninstruksikan agar Bandung tidak di kosongkan
Akhirnya para pejuang mematuhi perintah dari Jakarta. Pada tgl 23-24 maret 1946 para pejuang meninggalkan kota bandung. Namun, sebelumnya mereka menyerang sektu da membumihanguskan kota Bandung. Tujuanya agar sekutu tidak dapat menduduki dan memanfaatkan sarana-sarana yang vital. Peristiwa ini dikenal dengan Bandung Lautan Api
e. Puputan Margarana 20 November 1946
Perang puputan margarana di Bali diawli dari keinginan Belanda mendirikan Negara Indonesia Timur (NIT). Letkol I gusti Ngurah Rai, Komandan Resimen Nusa Tenggara, berusah menggagalkan pembentukan NIT dengan mengadakan serang ke tangsi NICA di Tabanan pada tngl 18 Desenber 1946.
Konsolidasi dan pemusatan pasukan Ngurah Rai (yang dikenal dengan naman pasukan Ciung Wanara) di tempatkan di desa Adeng kec. Marga. Belanda menjadi gempar da berusaha mencari pusat kedudukan pasukan Ciung Wanara. Pada tgl 20 Nov 1946 dengan kekuatan besar belanda melncarkan serangan dari udara terhadap kedudukan Ngurah Rai di desa Marga.
Dalam keadaan kritis, Letkol I Gusti Ngurah Rai mengeluarka perintah “puputan” yang berarti bertempur sampai habis-habisan (fight to the end). Letkol I Gustu Ngurah Rai gugr beserta seluruh anggota pasukan dalam pertempuran tersebut. Jenazahnya di makamkan di desa marga. Pertempuran tersebut terkenal dengan nama Puputan Margarana, gugurnya I Gusti Ngurah Rai telah melicinkan jalan bagi usaha Belanda untuk membentuk Negara Indonesia Timur.
f. Serangan umum 1 maret 1949
Dalam agresi militer II, belanda berhasil menagkap para pemimpin polotik dan menduduki ibu kota RI di jogyakarta. B belanda ingin menunjukan kepada dunia bahwa pemerintah RI telah di hancurkan dan TNI tidak memiliki kekuatan lagi. Menghadapi tindakan belanda tsb, TNI menyusun kekuatan untuk melawan belanda.
Puncak serangan TNI adalah serangan umum terhadap kota jogyakarta pada tgl 1 maret 1949, yang di pimpin oleh Letkol Soeharto. Sebelumnya, Letkol Soeharto mengadakan koordinasi terlebih dahulu dengan Sri Sultan Hameng Kubuwono IX selaku kepala daerah DIY. Dalam serang ini, TNI memakai system wehrkreise.
Untuk memudahkan penyerangan, maka dibentuk beberapa sector yaitu :
1. sector barat di pimpin oleh Mayor Ventje Sumual,
2. sector selatan dan timur di pimpin oleh Mayot Sardjono
3. sector utara di pimpn oleh Mayor Kusno
4. sector kota di pimpin oleh Letnal Amir Murtono dan Letnal Masduki
pada malam hari menjelang serangan umum, pasukan-pasukan telah merayap mendekati kota dan melakukan penyusupan-penyusupan. Pagi hari tgl 1 maret 1949 sekitar pukul 06.00 WIB tepat sirene berbunyi, serangan dilancarkan dari segala penjuru kota. Letkol Soeharto langsung memimpin penyerangan dari sector barat sampai batas jalan malioboro. Rakyat membantu memperlancar jalannya penyerangan dengan memberikan bantuan logistic. Dalam waktu 6 jam kota jogja berhasil dikuasai TNI.
Pada pukul 12.00 WIB tepat, pasukan TNI mengundurkan diri. Hail ini sesuai dengan rencana yang di tentukan sejak awal. Bersamaan dengan itu bantuan belanda tiba dengan kendaraan lapis baja serta pesawat terbang. Belanda melakukan serangan balasan.
Meskipun demikian, serangan umum telah mencapai tujuanya. berikut ini tujuan serangan umum 1 maret 1949 :
a. ke dalam
1) mendukung perjuangan yang dilakukan secara diplomasi.
2) Meninggikan moral rakyat dan TNI yang sedang bergreliya
b. Ke dalam
1) menunjukan kepada dunia internasional bahwa TNI mempunyai kekuatan untuk mengadakan ofensif
2) mematahkan moral pasukan belanda
maka untuk mengenang para pejuang dan peristiwa serangan Umum 1 Maret 1949 pemerintah jogya membsngun monumen “Monumen Jogya Kembali”





































3. PERJUANAGAN BANGSA INDONESIA MELAWAN BELANDA DALAM FORUM INTERNASIONAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP NKRI

Selain mengunakan perjuangan bersenjata, para pemimpin bangsa melakukan perjuangan diplomasi..yaitu:
A. Diplomasi Beras Tahun 1946
antara Indonesia dan India terdapat persamaan nasib dan sejarah. Keduanya sama-sama pernah di jajah dan menentang penjajahan. Oleh karena itu, ketika rakyat India mengalami kekurangan bahan makanan, pemerintah Indonesia menawarkan bantuan padi sejumlah 500.000 ton. Perjanjian bantuan Indonesia kepada India ditandatangani tgl 18 mei 1946. perjanjian ini sebenarnya merupakan barter kedua Negara, sebab India ternyata juga mamberikan bantuan obat-obatan kepada Indonesia.
Pengaruhnya terhadap NKRI yaitu Indonesia semakin mendapat simpati dari dunia internasional dalam perjuangan mengusir penjajahan.

B. Perundingan linggarjati
Terjadi pada tgl 10 November 1946 di linggarjati. Dalam perundingan ini,
 Indonesia di wakili oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir
 Belanda diwakili oleh Prof. Scermerhon
Perundingan tersebut di pinpim oleh Lord Killearn seorang diplomat dari inggris.
Berikut ini beberapa keputusan Perundingan Linggarjati.
1. Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia meliputi Jawa, Madura dan Sumatra
2. RI dan Belanda akan bekerjasama membentuk Republik Indonesia Serikat (RIS) dan salah satu Negara bagiananya adalah RI
3. RIS dan Belanda kan membentuk Uni Indonesia Belanda dan ketuanya adalah Ratu Belanda
Pengaruhnya terhadap NKRI yaitu meskipun isi perundingan linggarjati tidak menguntungkan bagi Indonesia, namun berhasil mengundang simpatik internasional. Hal ini terbukti dengan adanya pengakuan kedaulatan oleh Inggris AS, Mesir, Lebanon, Suriah, Afganistan, Myanmar, Yaman, Saudi Arabia dan Uni Soviet.
Dalam perkembangan selanjutnya, Belanda melanggar ketentuan perundingan tersebut dengan melakukan agresi militer I tgl 21 juli 1947

C. Agresi Militer I
Agresi militer belanda adalah serangan yang dilakukan oleh pasukan belanda untuk menghancurkan NKRI. Agresi ini sering disebut dengan “aksi polisionil” yaitu perang melawan penjahat. Agresi militer ini dua kali yaitu tgl 21 juli 1947 dan 19 desember 1948.
Pada tgl 21 juli 1947 belanda melancarkan agresi militer I. tujuanya adalah untuk menguasai sarana-sarana vital dijawa dan madura (bersifat ekonomis). Pasukan belanda bergerak dari jakarta dan bandung untuk menduduki jawabarat, dan ari Surabaya.
Pengaruhnya terhadap NKRI yaitu berbagai reaksi bermunculan seperti:
 Amerikaserikat dan inggris memberikan reaksi negative terhadap belanda.
 Australia dan India mengajukan masalah Indonesia ke Dewan Keamanan PBB.
Pada tgl 4 agustus 1947, PBB mengeluarkan perintah penghentian tembak menembak. Untuk mengawasi gencatan senjata, PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN). Anggota KTN ada 3 yaitu:
1. Belgia (dipilih oleh belanda) dipimpin oleh Paul Van Zeelaned
2. Australia ( dipilih oelh Indonesia) dipmpin oleh Richard Kirby.
3. Amerika Serkat (dipilih oleh Indonesia dan belanda) di pimpin oleh Dr. Frank Graham.
Tugas utama KTN adalah mengawasi secara langsung penghentian tembak menembak sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB

D. Perundinagn Renville
Perundingan renville dilaksanakan diatas geladak kapal renville milik AS tgl 17 januari 1948. dalam perundingan tersebut pemerintah Indonesia diwakili oleh Perdana Menteri Amir syarifudidin. Sedangkan belanda diwaikili Abdul Kadir Widjodjoatmodjo. Hsil peundingan tersbeut adalah
1. wilayah Indonesia di akui berdasarkan garis demarkasi (garis Van mook)
2. belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia sampai RIS terbentuk,
3. kedudukan RIS dan belanda sejajar dalam Uni Indonesia Belanda
4. RI merupakan bagian dari RIS
5. pasukan RI yang beada daerah kantong gharus ditarik kedaerah RI
Nasib dari kelanjutan perundingan Renville rltief sama dengan perundingan Linggarjati. Belanda kembali melanggar perjanjian dengan melakukan agresi milter II tgl 19 desember 1948

E. Agresi Milter Belanda II
Terjadi pada tgl 19 desember 1948 belanda melancarkan aksi polisionil ke II, belanda berhasil menduduki kota jogjakarta, yang diawali dengan penerjunan payung di lapangan Udara Maguwo, serta mengepung dan menghancurkan konsentrasi-konsentrasi TNI. Belanda juga berhasil menangkap para pemimpin politk serta militer.
Meskipun para pemimpin politik ditangkap, tapi pemeintahan RI tidak berhenti. Presiden Soekarno sebelum ditangkap ia terlebih dahulu memberikan mandate melalui radiogram kepada Menteri Kemakmuran Mr. Syarifuddin Prawiranegara untuk membentuk Pemerintahan Darurat Rebublik Indonesia (PDRI)di bukit tinggi. Sumatra barat.
Pengaruhnya terhadap NKRI yaitu melauli PDRI pemerintahan tetap berjalan bahkan mampu memberikan intsruksi kepada delegasi Indonesia di forum PBB untuk menerima penghentian tembak-menembak dan bersedia berunding dengan belanda. Hal ini dilakukan dalam rangka menarik simpatik dunia internasional dan menunjukan bahwa pemerintahan RI masih tetap berjalan meskipun para pemimpin politik ditawan oleh Belanda

F. Konferensi Asia di New Delhi
Konferensi ini diselenggarakan pd tgl 20-25 januari 1949. dihadiri oleh 19 negara termasuk utusan dari Mesir, Italia dan New Zealand.
Wakil-wakil dari Indonesia antara lain : Utoyo Ramelan, Sumitro Djoyohadikosumo. H. Rosidi dll.hasil konferensi ini adalah :
1. pengembalian pemerintahan RI ke Yogyakarta
2. pembentukan pemerintahan ad interim sblm tgl 15 maret 1949
3. penarikan tentara belanda dari seluruh Indonesia, dan
4. penyerahan kedaulatan RIS paling lambat tgl 1 januari 1950
menanggapi rekomendasi konferensi New delhi , Dewan Keamanan PBB mengeluarkan sebuah resolusi tgl 28 januari 1949 yang isinya :
1. penghentian operasi militer dan griliya
2. pembebasan tahan politik Indonesia oleh belanda
3. pemerintah RI kembali ke Yogyakarta, dan
4. diadakan perundingan secepatnya
Pengaruhnya terhadap NKRI yaitu Indonesia semakin mendapat dukungan internasional dalam perjauangan memeprtahankan kemerdekaan dari ancaman belanda

G. Perundingan Roem-Royen
sebagai reaksi dari agresi militer belanda, PBB memperluasan kewengan KTN. KTN diubah menjadi UNCI (united nations commission for Indonesia) . UNCI dipimpin oleh Marle Cochran (AS) dibantu Critchley (Australia) dan harremans (Belgia)
hasil UNCi diantaranya mengadakan perundingan Roem-Royen antara Indonesia Belanda. Perjanjian ini diadakan pada tgl 14 April 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta. Sebagai wakil dari PBB Marle Cochran (AS)delegasi RI di pimpin oleh Mh. Roem dan dari belanda di pimpin oleh Van Royen. Dalam perundingan ini , masing-masing pihak mengajukan statement (pendapat) anataranya yaitu :
1. delegasi Indonesia menyatakan kesediaan pemerintah RI untuk :
 menghemtikan perang griliya
 bekerjasama dalam mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban dan keamanan, dan
 ikut serta dalam konferensi meja bundar di den hag untuk mempercepat pengakuan kedaulatan Negara Indonesia Serikat tanpa syarat
2. delegasi dari belanda yaitu :
 menyetujui pemerintah RI ke Jogyakarta
 menjamin penghentian gerakan militer dan pembebasan semua tahanan politik
 tidak akan mendirikan atau mengakui Negara-negara yang ada di daerah yang dikuasai oleh RI sebelum 19 desember 1948
 menyetujui adanya RI sebagai bagian dari RIS, dan
 berusaha agar KMB segera di adakan sesudah RI kembali ke Jogyakarta
3. dari kedua usulan tersebut akhirnya diperoleh kesepakatan yang ditandatangani tgl 7 mei 1949. kesepakatanya antara lain :
 pemerntah RI dan belanda sepakat untuk menghentikan tembak-menembak dan bekerjasama untuk menciptakan keamanan
 pemerintah belanda kan segera mengembalikan pemerintah Indonesia ke Jogyakarta, dan
 kedua belah pihak sepakat untuk menyelenggrakan konferensi Meja Bundar (KMB) di den Haag, Belanda

H. Konferensi Meja Bundar (KMB)
KMB merupakan lanjutan dari perundingan roem-royen sebelum KMB dilaksanakan, RI mengadakan pertemuan BFO (badan permusyawaran federal). Pertemuan ini dengan konferensi inter-Indonesia (KII) tujuanya untuk menyamakan langkah dan sikap sesame bangsa Indonesia dalam menghadapi KMB
Konferensi inter Indonesia diadakan pada tanggal 19-22 juli 1949 di Jogjakarta dan tanggal 30 Juli-2 agustus 1949 di Jakarta. Pembicaraan difokuskan pada pembentukan republik Indonesia Serikat (RIS) keputusan yang cukup penting adalah akan dilakukan pengakuan kedaulatan tanpa ikatan politik dan ekonomi. Pada bidang pertahanan di Putuskan:
1. Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) adalah angkatan perang nasional
2. TNI menjadi Inti APRIS, dan
3. Negara Bagian tidak memiliki angkatan perang sendiri.
KMB merupakan langkah nyata dalam diplomasi untuk mencari penyelesaian sengketa Indonesia belanda. Kegiatan KMB dilaksanakan di Den Haag Belanda pada tgl 23 agustus-2 November 1949. dalam KMB tersebut dihadiri Dilegasi Indonesia, BFO, belanda dan perwakilan UNCI.
Berikut ini para Delegasi yang hadir Di KMB.
1. Indonesia terdiri dari Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Roem, Prof. DR. Soepomo
2. BFO di Pimpin Sultan Hamid II dari Pontianak
3. Belanda diwakili Mr. Van Maarseveen
4. UNCI diwakili oleh Chritchley
Setelah melalui pembahasan yang cukup panjang, akhirnya KMB menghasilkan keputusan berikut:
1. Belanda mengakui RIS sebagai Negara yang merdeka dan berdaulat
2. Pengakuan keadaulatan selambat-lambatnya tanggal 30 desember 1949
3. Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lagi dalam waktu satu tahun setelah pengakuan kedaulatan RIS
4. Antara RIS dan kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia Belanda yang diketuai Raja Belanda
5. Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia dengan catatan beberapa Korvet akan diserahkan kepada RIS.
6. Tentara kerajaan Belanda secepatannya ditarik mundur sedangkan tentara kerajaan Hindia Belanda (KNIL) akan dibubarkan dengan catatan bahwa para anggotanya yang diperlukan akan dimasukan dalam kesatuan TNI.
Pada tanggal 27 desember 1949 dilaksanakan penandatanganan pengakuan kedaulatan secara bersamaan di Belanda dan Indonesia. Dibelanda Ratu Juliana, Perdana menteri Dr. Willem Dress, menteri seberang lautan Mr. A.M.J. A. Sassen, dan Drs. Moh. Hatta. Bersama menandatangani naskah pengakuan kedaulatan.
Sedangkan di Jakarta Sri sultan Hamengku Buwono IX dan wakil tinggi Belanda A.H.J. Lovink menandatangani naskah pengakuan kedaulatan.
Berikut ini dampak dan pengaruh KMB Bagi rakyat Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia
2. Konflik dengan banda dapat diakhiri dan pembangunan dapat segera dimulai
3. Irian barat belum bisa diserahkan kepada RIS.
4. Bentuk Negara serikat tidak sesuai dengan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 agustus 1945






SOAL LATIHAN KUIS
1. Belanda mengakui secara de facto kekuasaan RI atas jawa, madura, Sumatra, merupakan isi perjanjian…….
2. pada tanggal dan tahun berapakah perundingan linggarjati diadakan di kuningan?
3. agrisi militer I yang terjadi pada tanggal 21 juli 1947 merupakan bukti pelanggaran belanda terhadap isi perundingan …….
4. Apa tujuannya belanda melakukan agresi militer I ?
5. Pada tanggal dan tahun barapakah perundingan renville di adakan di geladak kapal renville milik AS?
6. sebutkan hasil perundingan renville, minimal 2..???
7. pada tgl 19 desember 1948 belanda melancarkan agresi militer II dengan tujuan…????
8. apa nama perundingan yang di wakili dari Indonesia oleh Moh. Roem dan dari belanda di wakili oleh van royen???
9. konferensi New Delhi memiliki makna tersendiri bagi Indonesia karena…..
10. PBB membentuk Komisi Tiga Negara, sebutkan anggota KTN tersebut?
11. kapan terjadi konferensi meja bundar (KMB)???
12. dimana tempat KMB di laksanakan?
13. siapakah tokoh yang mewakili Indonesia dalam perundingan linggarjati?

Isi jawaban
1. perundingan linggarjati
2. 10 november 1946
3. perundingan linggarjati
4. untuk menguasai sarana-sarana vital di jawa dan madura ( bersifat ekonomis)
5. 17 januari 1948
6. isi perundingan renville
 wilayah Indonesia di akui berdasarkan garis demarkasi (garis Van mook)
 belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia sampai RIS terbentuk,
 kedudukan RIS dan belanda sejajar dalam Uni Indonesia Belanda
 RI merupakan bagian dari RIS
 pasukan RI yang beada daerah kantong gharus ditarik kedaerah RI

7. melumpuhkan sarana militer dan menahan para pimpinan pemerintahan
8. perundingan roem- royen
9. Indonesia semakin mendapat dukungan di dunia internasional
10. Belgia, Australia dan AS
11. tgl 23 agustus-2 November 1949
12. di Den Haag
13. Perdana Menteri Sutan Sahrir

AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP MANUSIA (MUSLIM)

BAB I
PENDAHULUAN
AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP MANUSIA (MUSLIM)

A. Pengertian Al-Quran
Al-Qur’an berasal kari kata qur’an yang berarti bacaan. Sedangkan pengertian Al-Qur’an adalah kitab yang diturunkan kepada rasul, tertulis dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan dengan cara mutawatir tanpa keraguan (syubhat), sedangkan Al-Qur’an itu menurut penuntut kebenaran ialah ilmu ladunni secara global yang mencakup segala hakikat kebenaran. Sedangkan menurut Ali Ashabuni, Al-Qur’an adalah Kalamullah yang mu’jiz diturunkan kepada penutup para Nabi dan para Rosul, dengan perantaraan yang dapat dipercaya yaitu Jibril AS., yang ditulis dalam mushaf dan dinukilkan kepada kita dengan mutawatir, serta diperintah membacanya, diawali dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Naas. Mutawatir mengandung pengertian disampaikan kepada orang banyak secara lisan dengan tatap muka dan sambung menyambung. Jika dihitung jumlah atau panjang sanad atau silsilah pengajar dan penyampai Al-Qur’an dari Rasulullah SAW
Firman Allah swt


Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya kejalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka kejalan yang lurus.
(Q.S. Al-Maa’idah [5]: 16).
Alkisah, terdapatlah seorang pengembara yang terbangun dari keadaan tidak sadar dan mendapati dirinya di tengah hutan. Dia tidak tahu di mana ia berada, dari mana dia berasal, siapa dia, dan untuk apa dia ada di hutan itu. Yang dia tahu adalah bahwa dia berada di sebuah hutan belantara, dikelilingi belukar lebat, pepohonan, binatang liar, dan tanpa ada seorang manusiapun untuk tempat bertanya. Di sekitar tempat dirinya terbangun, tidak dia menemukan apapun yang bisa mengingatkan dirinya akan asal-usulnya, dan kenapa dia ada ditempat itu.
Seiring waktu berjalan, dia mencapai titik lelah untuk mencari siapa dirinya, dan kenapa dia berada di tempat itu. Akhirnya, yang lakukan dia dalam keseharian hanyalah bertahan hidup, tanpa tujuan dan arah yang pasti. Hingga suatu ketika datang seseorang yang mengaku sebagai utusan maha raja, yang menerangkan jati dirinya melalui sebuah surat dari sang raja, bahwa dia adalah seorang pangeran, yang berada dari suatu negeri, diutus ke tempat ini untuk mencari harta karun. Buktinya adalah secarik kertas kecil yang diselipkan di bajunya, berisi catatan tentang siapa dia dan misi apa yang dia bawa di hutan.
B. Rumusan Masalah
Cerita pengembara di atas, jika dianalogikan atau diandaikan dengan kehidupan kita sebagai manusia ibarat ‘pengembara’ yang hidup di ‘hutan’ dunia. Seandainya saja tidak ada ‘utusan’ yang membawa petunjuk, tentulah kita akan tersesat dan kebingungan dalam mengarungi hidup ini. Sebgaimana mereka yang tidak beriman seperti kaum materialis, atheis, dan hedonis yang hidup dalam kesesatan. Maka bersyukurlah kita yang mendapatkan petunjuk dari utusan Allah yaitu Muhammad SAW, yang menyampaikan kabar gembira, memberi peringatan, dan menerangkan hakikat penciptaan kita di dunia. Bersama Beliau, diturunkanlah Alqur’an sebagai pedoman hidup.
Dalam kontek makalah ini sangatlah jelas bahwa AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN MANUSIA semoga dapat diaplikasikan dalam segala Aspek kehidupan. Maka dalam makalah ini saya akan membahas suatu permasAlah yang wajib di aplikasikan dalam kehidupan ini.
1. Kenapa al-Quran sebagai mukjizat hidup?
2. Mengapa al-Quran sebagai hidayah bagi umat manusia?
3. Mengapa al-Quran sebagai pembela di akhirat?
C. Tujuan Masalah
Dalam tujuan masalah ini, maka kelompok kami akan mencoba membahas bagaimana al-Quran sebagai pedoman manusia.



BAB II
PEMBAHASAN


1. Alqur’an Sebagai Mukjizat
Untuk memperkuat dakwah yang disampaikan, Allah memberikan keistimewaan bagi para rasul yang disebut dengan mukjizat. Bagi seorang Rasul, mukjizat yang satu berbeda dengan yang lain. Biasanya, ada dua macam mukjizat yaitu yang bersifat materi/fisik, dan yang bersifat non materi, namun bisa ditangkap dengan ketajaman akal dan rasa. Alqur’an adalah mukjizat Nabi Muhammad SAW yang berupa fisik, akan tetapi juga mengandung mukjizat non-fisik yang luar biasa dibalik teks-teksnya. Maka pantas jika dikatakan bahwa Alqur’an adalah mukjizat Nabi Muhammad SAW yang terbesar dan tidak dibatasi oleh waktu dan tempat. Secara jelas Alqur’an telah memperlihatkan kemukjizatannya dalam sejarah manusia. Ketika Alqur’an dilaksanakan dan diamalkan dengan kesungguhan, maka ia dapat menciptakan peradaban besar yang menguasai dunia dengan keadilan dan kesejahteraan. Lihat saja dulu, ketika Islam mengalami kejayaan, kaum Muslim meletakkan Alqur’an sebagai landasan bagi setiap hukum dan ilmu, maka seluruh bidang kehidupan mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kaum Muslimin bahkan menjadi rujukan para ilmuwan dari negeri lain. Kaum Muslim menjadi ‘guru’ dunia.
Allah swt. menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi telah menyimpang dari agama tauhid dan tidak mengikuti ajaran agama mereka dan telah mengkhianatinya. Gejala-gejala itu nampak pada sikap mereka. Mereka tidak menghormati keagungan Allah dengan penghormatan yang seharusnya diberikan. Mereka mengatakan bahwa Allah swt. tidak menurunkan kitab kepada seorang manusia. Perkataan mereka adalah bukti dari keingkaran mereka kepada Alquran. Hal ini berarti mereka tidak mengakui bahwa Allah berkuasa memberikan hidayah kepada manusia selain mereka, untuk kemaslahatan manusia sesuai dengan kehendak-Nya.
Keingkaran mereka terhadap Alquran itu bukanlah timbul dari pikiran yang jernih dan bukan pula mereka dapati keterangannya dari kitab-kitab yang diturunkan sebelum Alquran akan tetapi keingkaran mereka itu adalah keingkaran yang tidak pada tempatnya. Sebab itulah maka Allah swt. memerintahkan kepada Muhammad saw. agar menerangkan kepada kaumnya yang ingkar itu, supaya mereka ingat bahwa Allah telah menurunkan Taurat kepada Musa a.s. Dengan kitab itulah Nabi Musa membawa kaumnya kepada agama tauhid dan terhindar dari kemusyrikan.
Sesudah itu Allah swt. mengungkapkan kejahatan yang dilakukan oleh Bani Israel yang telah menyimpang dari kitab Taurat dan Injil. Mereka menyampaikan kitab-kitab itu tidak seutuhnya, ada bagian-bagian yang disampaikan dan ada bagian-bagian yang tidak, sehingga timbullah perbedaan paham di kalangan mereka. Sebabnya tiada lain hanyalah, karena mereka dipengaruhi oleh pemujaan pemimpin yang menyuruh mereka memperturutkan hawa nafsu, bahkan dalam hal menyelesaikan persengketaan, mereka menampakkan hukum-hukum yang terdapat dalam Taurat itu apabila hukum itu bersesuaian dengan keinginan mereka, akan tetapi apabila hukum itu bertentangan dengan kehendaknya, hukum itu ditinggalkan. Di antara ketetapan hukum yang mereka sembunyikan itu ialah hukum rajam dan berita tentang kedatangan Nabi Muhammad saw. Maksud pengungkapan kejahatan nenek moyang mereka ialah untuk mengetuk hati mereka, agar mereka dapat menilai kenyataan yang sebenarnya dan mengakui kebenaran Alquran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Dalam pada itu Allah swt. menyerahkan kepada orang-orang musyrik agar menerima ajaran wahyu yang disampaikan Allah kepada Muhammad saw. Kitab itu mengandung ajaran yang membukakan tabir rahasia yang tidak diketahui oleh mereka sendiri dan oleh nenek moyang mereka.
Allah swt. memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw. untuk menyatakan bahwa perkataan mereka orang-orang Yahudi itu bahwa Allah tidak menurunkan kitab kepada manusia adalah tidak benar dan menyuruhnya menanyakan kepada mereka, siapakah yang menurunkan Taurat kepada Musa a.s. Pernyataan yang tegas ini merupakan tantangan bagi perkataan mereka.
Pada akhir ayat ini Allah swt. memerintahkan kepada Rasul-Nya bahwa setelah mereka mendapat keterangan-keterangan yang telah terbukti kebenarannya itu tetapi mereka masih tetap tidak mau menyadari dan tidak mau percaya juga akan kebenaran Alquran, supaya membiarkan mereka ditelan arus kebatilan dan kekafiran
 Sebagaimana Firman Allah dalam Al-Quran Surat Al-An’am Ayat 91



Ayat 91 artinya
“Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya dikala mereka berkata, “ Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia.” Katakanlah, “siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang di bawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai berai, kamu perlihatkan (sebagianya) dan kamu sembunyikan sebagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui (nya) ?” Katakanlah, “Allah-lah (yang menurunkannya)”, kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al-quran kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya “491”.
Sesudah itu Allah swt. menjelaskan bahwa Alquran itu adalah kitab yang bernilai tinggi, diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. penutup para Rasul. Kitab itu turun dari Allah seperti halnya Taurat yang diturunkan kepada Musa a.s. Hanya saja Alquran itu mempunyai nilai-nilai yang lebih sempurna karena Alquran itu berlaku abadi untuk sepanjang masa. Alquran itu di samping sebagai petunjuk juga sebagai pembenar kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dalam urusan tauhid, melenyapkan kemusyrikan dan mengandung ajaran-ajaran pokok hukum syarak yang abadi yang tidak berubah ubah sepanjang masa.
 Sebagaimana Firman Allah Dalam Al-Quran Surat Al-An’am Ayat 92



Ayat 92 artinya
Dan ini (Al-quran) adalah kitab yang telah kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya “492” Dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) da orang-orang diluar lingkungannya.
Orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al-Quran), dan mereka selalu memelihara sembahyangnya.
Juga sebagai pegangan bagi Rasulullah saw. untuk memperingatkan umatnya, baik yang berada di Mekah atau di sekitar kota Mekah, ialah orang-orang yang berada di seluruh penjuru bumi ini. Dimaksud dengan orang-orang yang berada di sekitar kota Mekah, ialah orang-orang yang berada di seluruh penjuru bumi, sesuai dengan pemahaman bahasa dan pengertian ini ditegaskan sendiri oleh Allah swt.:




Artinya:
Alquran ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Alquran (kepadanya).
(Q.S Al An'am: 19)
Juga firman Allah swt.:


Artinya:
Katakanlah, "Hai manusia! Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua. (Q.S Al A'raf: 158)
Dan sabda Nabi saw: “Semua nabi itu diutus hanya kepada kaumnya saja, sedangkan aku diutus untuk seluruh manusia.”
(HR Bukhari dan Muslim dari Jabir bin Abdullah (Sahih Bukhari jilid 1, 70)
Dalam pada itu Allah swt. menjelaskan bahwa orang-orang yang percaya akan terjadinya hari kiamat dan kehidupan di akhirat, sudah pasti mereka percaya kepada Alquran, karena orang-orang yang percaya kepada kehidupan akhirat itu percaya pula akan akibat yang diterima pada hari itu. Itulah sebabnya maka mereka selalu mencari petunjuk-petunjuk yang dapat menyelamatkan diri mereka di akhirat kelak. Petunjuk-petunjuk itu terdapat dalam Alquran, maka mereka tentu akan mempercayai Alquran itu, percaya pada Rasulullah saw. yang menerima kitab itu dan taat kepada perintah-Nya, melaksanakan salat pada waktunya secara terus menerus.
Disebutkan salat dalam ayat ini, karena salat itu adalah tiang agama dan pokok dari semua ibadah. Orang yang melaksanakan salat dengan sebaik-baiknya adalah pertanda bahwa orang itu suka melaksanakan ibadah lainnya serta dapat mengendalikan hawa nafsunya untuk tidak melakukan larangan larangan Allah.
Dalam ayat ini terdapat sindiran yang tegas yaitu adanya keingkaran penduduk Mekah dan manusia-manusia yang mempunyai sikap seperti mereka kepada Alquran dan menjelaskan bahwa mereka tidak mau menerima agama Islam dan kerasulan Muhammad saw. adalah karena mereka tidak percaya kepada kehidupan akhirat. Mereka merasa bahwa kehidupan hanya terjadi di dunia saja.
Kemudian dalam surat albaqarah dari ayat 1-5 dan 97
 Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 1


Artinya :
Alif, lam, mim, termasuk huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan beberapa surah Alquran. Ada dua hal yang perlu dibicarakan tentang huruf-huruf abjad yang disebutkan pada permulaan beberapa surah dari Alquranul Karim itu, yaitu apa yang dimaksud dengan huruf ini, dan apa hikmahnya menyebutkan huruf-huruf ini?
Tentang soal pertama, maka para mufassir berlainan pendapat, yaitu:
1. Ada yang menyerahkan saja kepada Allah, dengan arti mereka tidak mau menafsirkan huruf-huruf itu. Mereka berkata, "Allah sajalah yang mengetahui maksudnya." Mereka menggolongkan huruf-huruf itu ke dalam golongan ayat-ayat mutasyabihat.
2. Ada yang menafsirkannya. Mufassirin yang menafsirkannya ini berlain-lain pula pendapat mereka, yaitu:
a. Ada yang berpendapat bahwa huruf-huruf itu adalah isyarat (keringkasan dari kata-kata), umpamanya Alif Lam Mim. Maka "Alif" adalah keringkasan dari "Allah", "Lam" keringkasan dari "Jibril", dan "Mim" keringkasan dari Muhammad, yang berarti bahwa Alquran itu datangnya dari Allah, disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad. Pada Alif Lam Ra; "Alif" keringkasan dari "Ana", "Lam" keringkasan dari "Allah" dan "Ra" keringkasan dari "Ar-Rahman", yang berarti: Saya Allah Yang Maha Pemurah.
b. Ada yang berpendapat bahwa huruf-huruf itu adalah nama dari surah yang dimulai dengan huruf-huruf itu.
c. Ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan huruf-huruf abjad ini adalah huruf-huruf abjad itu sendiri. Maka yang dimaksud dengan "Alif" adalah "Alif", yang dimaksud dengan "Lam" adalah "Lam", yang dimaksud dengan "Mim" adalah "Mim", dan begitu seterusnya.
d. Huruf-huruf abjad itu untuk menarik perhatian.
Menurut para mufassir ini, huruf-huruf abjad itu disebut Allah pada permulaan beberapa surah dari Alquranul Karim, hikmahnya adalah untuk "menantang". Tantangan itu bunyinya kira-kira begini: Alquran itu diturunkan dalam bahasa Arab, yaitu bahasa kamu sendiri, yang tersusun dari huruf-huruf abjad, seperti Alif Lam Mim Ra, Ka Ha Ya Ain Shad, Qaf, Tha Sin dan lain-lainnya. Maka kalau kamu sekalian tidak percaya bahwa Alquran ini datangnya dari Allah dan kamu mendakwakan datangnya dari Muhammad, yakni dibuat oleh Muhammad sendiri, maka cobalah kamu buat ayat-ayat yang seperti ayat Alquran ini. Kalau Muhammad dapat membuatnya tentu kamu juga dapat membuatnya."
Maka ada "penantang", yaitu Allah, dan ada "yang ditantang", yaitu bahasa Arab, dan ada "alat penantang", yaitu Alquran. Sekalipun mereka adalah orang-orang yang fasih berbahasa Arab, dan mengetahui pula seluk-beluk bahasa Arab itu menurut naluri mereka, karena di antara mereka itu adalah pujangga-pujangga, penyair-penyair dan ahli-ahli pidato, namun demikian mereka tidak bisa menjawab tantangan Alquran itu dengan membuat ayat-ayat seperti Alquran. Ada juga di antara mereka yang memberanikan diri untuk menjawab tantangan Alquran itu, dengan mencoba membuat kalimat-kalimat seperti ayat-ayat Alquran itu, tetapi sebelum mereka ditertawakan oleh orang-orang Arab itu, lebih dahulu mereka telah ditertawakan oleh diri mereka sendiri.
Para mufassir dari golongan ini, yakni yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu disebut oleh Allah pada permulaan beberapa surah dari Alquran untuk menantang bangsa Arab itu, mereka sampai kepada pendapat itu adalah dengan "istiqra" artinya menyelidiki masing-masing surah yang dimulai dengan huruf-huruf abjad itu.
Dengan penyelidikan itu mereka mendapat fakta-fakta sebagai berikut:
1. Surah-surah yang dimulai dengan huruf-huruf abjad ini adalah surah-surah Makiyah (diturunkan di Mekah), selain dari dua buah surah saja yang Madaniyah (diturunkan di Madinah), yaitu surah Al-Baqarah yang dimulai dengan Alif Lam Mim dan surah Ali Imran yang dimulai dengan Alif Lam Mim juga. Sedang penduduk Mekah itulah yang tidak percaya bahwa Alquran itu adalah dari Tuhan, dan mereka mendakwakan bahwa Alquran itu buatan Muhammad semata-mata.
2. Sesudah menyebutkan huruf-huruf abjad itu ditegaskan bahwa Alquran itu diturunkan dari Allah, atau diwahyukan oleh-Nya. Penegasan itu disebutkan oleh Allah secara langsung atau tidak langsung. Hanya ada 9 surah yang dimulai dengan huruf-huruf abjad itu yang tidak disebutkan sesudahnya penegasan bahwa Alquran itu diturunkan dari Allah.
3. Huruf-huruf abjad yang disebutkan itu adalah huruf-huruf abjad yang banyak terpakai dalam bahasa Arab.
Dari ketiga fakta yang didapat dari penyelidikan itu, mereka menyimpulkan bahwa huruf-huruf abjad itu didatangkan oleh Allah pada permulaan beberapa surah dari Alquranul Karim itu adalah untuk "menantang" bangsa Arab agar membuat ayat-ayat seperti ayat-ayat Alquran itu, bila mereka tidak percaya bahwa Alquran itu, datangnya dari Allah dan mendakwakan bahwa Alquran itu buatan Muhammad semata-mata sebagai yang disebutkan di atas. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa para mufassir yang mengatakan bahwa huruf-huruf abjad ini didatangkan Allah untuk "tahaddi" (menantang) adalah memakai tariqah (metode) ilmiah, yaitu "menyelidiki dari contoh-contoh, lalu menyimpulkan daripadanya yang umum". Tariqah ini disebut "Ath-Thariqat Al-Istiqra'iyah" (metode induksi). Ada mufassir yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad ini didatangkan oleh Allah pada permulaan beberapa surah-surah Alquranul Karim untuk menarik perhatian. Memulai pembicaraan dengan huruf-huruf abjad adalah suatu cara yang belum dikenal oleh bangsa Arab di waktu itu, karena itu maka hal ini menarik perhatian mereka.
Tinjauan terhadap pendapat-pendapat ini:
1. Pendapat yang pertama yaitu menyerahkan saja kepada Allah karena Allah sajalah yang mengetahui, tidak diterima oleh kebanyakan mufassirin ahli-ahli tahqiq (yang menyelidiki secara mendalam). (Lihat Tafsir Al-Qasimi j.2, hal. 32)
Alasan-alasan mereka ialah:
a. Allah sendiri telah berfirman dalam Alquran:

Artinya:
Dengan bahasa Arab yang jelas.
(Q.S. Asy Syu'ara': 195)
Maksudnya Alquran itu dibawa oleh Jibril kepada Muhammad dalam bahasa Arab yang jelas. Dari ayat ini dapat dipahami bahwa ayat-ayat dalam Alquran itu adalah "jelas", tak ada yang tidak jelas, yang tak dapat dipahami atau dipikirkan, yang hanya Allah saja yang mengetahuinya.
b. Di dalam Alquran ada ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Alquran itu menjadi petunjuk bagi manusia.
Di antaranya firman Allah:


Kitab Alquran ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (Q.S. Al-Baqarah: 2)


2.
a. Pendapat yang menafsirkan bahwa huruf-huruf abjad itu adalah keringkasan dari suatu kalimat. Pendapat ini juga banyak para mufassir yang tidak dapat menerimanya.
Keberatan mereka ialah: tidak ada kaidah-kaidah atau patokan-patokan yang tertentu untuk ini, sebab itu para mufassir yang berpendapat demikian berlain-lainan pendapatnya dalam menentukan kalimat-kalimat itu. Maka di samping pendapat mereka bahwa Alif Lam Mim artinya ialah: Allah, Jibril, Muhammad, ada pula yang mengartikan "Allah, Latifun, Maujud" (Allah Maha Halus lagi Ada). (Dr. Mahmud Syaltut, Tafsir al Qur'anul Karim, hal. 73)
b. Pendapat yang menafsirkan bahwa huruf-huruf abjad yang terdapat pada permulaan beberapa surah ini adalah nama surah, juga banyak pula para mufassir yang tidak dapat menerimanya. Alasan mereka ialah: bahwa surah-surah yang dimulai dengan huruf-huruf itu kebanyakannya adalah mempunyai nama yang lain, dan nama yang lain itulah yang terpakai. Umpamanya surah Al-Baqarah, Ali Imran, Maryam dan lain-lain. Maka kalau betul huruf-huruf itu adalah nama surah, tentu nama-nama itulah yang akan dipakai oleh para sahabat Rasulullah dan kaum muslimin sejak dari dahulu sampai sekarang. Hanya ada empat buah surah yang sampai sekarang tetap dinamai dengan huruf-huruf abjad yang terdapat pada permulaan surah-surah itu, yaitu: Surah Thaha, surah Yasin, surah Shad dan surah Qaf. (Dr. Mahmud Syaltut, Tafsir al Qur'anul Karim, hal. 73)
c. Pendapat yang menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan huruf-huruf abjad itu sendiri, dan abjad-abjad ini didatangkan oleh Allah ialah untuk "menantang" (tahaddi). Inilah yang dipegang oleh sebahagian mufassirin ahli tahqiq. (Di antaranya: Az Zamakhsyari, Al Baidawi, Ibnu Taimiah, dan Hafizh Al Mizzi, lihat Rasyid Rida, Tafsir Al Manar jilid 8, hal. 303 dan Dr Shubhi As Salih, Mabahis Ulumi Qur'an, hal 235. Menurut An Nasafi: pendapat bahwa huruf abjad ini adalah untuk menantang patut diterima. Lihat Tafsir An Nasafi, hal. 9)
d.Pendapat yang menafsirkan bahwa huruf-huruf abjad ini adalah untuk "menarik perhatian" (tanbih) pendapat ini juga diterima oleh ahli tahqiq. (Tafsir Al Manar jilid 8 hal. 209-303)
Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa "yang dimaksud dengan huruf-huruf abjad yang disebutkan oleh Allah pada permulaan beberapa surat dari Alquran hikmahnya adalah untuk "menantang" bangsa Arab serta menghadapkan perhatian manusia kepada ayat-ayat yang akan dibacakan oleh Nabi Muhammad saw."
 Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 2

artinya
Ayat di atas menerangkan bahwa Alquran ini tidak ada keraguan padanya karena ia wahyu Allah swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw Nabi yang terakhir dengan perantaraan Jibril a.s.
Hal ini tegaskan oleh Allah swt. dalam firman-Nya:



Artinya:
Alif lam mim. Turunnya Alquran yang tidak ada keraguan padanya (adalah) dari Tuhan semesta alam. (Q.S As Sajadah: 1 dan 2)
Yang dimaksud "Al Kitab" di sini ialah Alquran . Disebut "Al Kitab." sebagai isyarat bahwa Alquran harus ditulis, karena itu Nabi Muhammad saw. memerintahkan para sahabat menulis ayat-ayat Alquran
Alquran ini bimbingan bagi orang-orang bertakwa, sehingga ia berbahagia hidup di dunia dan di akhirat nanti.
Orang-orang yang bertakwa ialah orang-orang yang memelihara dan menjaga dirinya dari azab Allah dengan selalu melaksanakan perintah-perintah Allah swt. dan menghentikan larangan-larangan-Nya.

 Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 3


Pertama :
Beriman kepada yang gaib. Termasuk di dalamnya beriman kepada Allah dengan sesungguhnya, menundukkan diri serta menyerahkannya sesuai dengan yang diharuskan oleh iman itu. Tanda keimanan seseorang, ialah melaksanakan semua yang diperintahkan oleh imannya itu. Yang gaib, ialah sesuatu yang tidak dapat dicapai oleh pancaindra. Pengetahuan tentang yang gaib itu semata-mata berdasar kepada petunjuk-petunjuk Allah swt. Karena kita telah beriman kepada Allah, maka kita beriman pula kepada firman-firman dan petunjuk-petunjuk-Nya Termasuk yang gaib ialah : Allah, Malaikat, hari kiamat, surga, neraka, mahsyar dan sebagainya.
Pangkal iman kepada yang gaib ialah iman kepada Allah swt. Iman kepada Allah adalah dasar dari pembentukan watak dan sifat-sifat seseorang manusia agar ia menjadi manusia yang sebenarnya, sesuai dengan maksud Allah menciptakan manusia.
Allah swt. berfirman:


Artinya:
Sibghah Allah. Siapakah yang lebih baik sibgahnya dari Allah ? Kepada-Nyalah kami menyembah. (Q.S Al Baqarah: 138)
Iman membentuk manusia menjadi makhluk individu dan makhluk yang jadi anggota masyarakatnya, suka memberi, menolong, berkorban, berjihad dan sebagainya.
Allah swt. berfirman:


Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang sebenarnya beriman hanyalah orang orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar. (Q.S Al Hujurat: 15)
Dalam mencari arti iman itu hendaklah mempelajari sejarah hidup Nabi Muhammad saw, merenungkan ciptaan Allah, menggunakan akal pikiran dan mempelajari ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.
Iman dapat bertambah dan dapat pula berkurang. Iman akan rusak bila amal seseorang rusak dan akan bertambah bila nilai dan jumlah amal ditingkatkan
Kedua:
Mendirikan salat ialah, mengerjakan dan menunaikan salat dengan menyempurnakan rukun-rukun dan syarat-syaratnya, terus-menerus mengerjakannya sesuai dengan yang diperintahkan Allah, baik lahir maupun batin. Yang dimaksud dengan lahir ialah mengerjakan salat sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditentukan sunah Rasul dan yang dimaksud dengan "batin" ialah mengerjakan salat dengan hati, dengan segala ketundukan dan kepatuhan kepada Allah karena merasakan keagungan dan kekuasaan Allah yang menguasai dan menciptakan seluruh alam ini sebagai yang dikehendaki oleh agama.
Yang dimaksud "Iqamatussalah" ialah mengerjakan salat dengan sempurna; sempurna rukun-rukun, syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang lain yang ditentukan oleh agama. Arti asal dari perkataan "salat" ialah "doa", kemudian dipakai sebagai istilah yang berarti "salat" sebagai ibadat yang telah terkenal di dalam agama Islam karena salat itu banyak mengandung doa.
Ketiga:
Menafkahkan sebahagian rezeki yang telah dianugerahkan Allah. "Rezeki" ialah segala sesuatu yang dapat diambil manfaatnya. "Menafkahkan sebahagian rezeki" ialah memberikan sebahagian rezeki atau harta yang telah direzekikan Allah kepada orang-orang yang telah ditentukan oleh agama.
Harta yang akan dinafkahkan itu ialah sebahagiannya, tidak seluruh harta. Dalam ayat ini tidak disebutkan berapa banyak yang dimaksud dengan sebahagian itu, apakah seperdua, sepertiga, seperempat dan sebagainya.
Dalam pada itu Allah melarang berlaku kikir dan melarang berlaku boros:
Firman Allah swt:


Artinya:
Janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu, sebaliknya janganlah kamu terlalu mengulurkannya, agar kamu tidak menjadi tercela dan menyesal. (Q.S Al Isra': 29)
Dan Allah menyuruh agar jangan berlebih-lebihan dalam membelanjakan harta dan jangan pula kikir. Firman-Nya:


Artinya:
Orang-orang yang apabila membelanjakan (harta) mereka tidak berlebih-lebihan, tidak (pula) kikir tapi adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian . (Q.S Al Furqan: 67)
Allah telah menjelaskan cara-cara membelanjakan harta itu dan cara-cara menggunakannya.

 Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 4



Keempat: Beriman kepada kitab-kitab yang telah diturunkan-Nya, yaitu beriman kepada Alquran dan kepada kitab-kitab yaitu Taurat, Zabur, Injil dan sahifah-sahifah yang diturunkan kepada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad saw. Beriman kepada Kitab-kitab dan sahifah-sahifah tersebut berarti beriman pula kepada para rasul yang telah diutus Allah kepada umat-umat yang dahulu dengan tidak membedakan antara seseorang pun dengan yang lain dari rasul-rasul Allah itu. Beriman kepada Kitab-kitab Allah merupakan salah satu sifat dari orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang beriman, waris-waris para nabi. waris ajaran-ajaran Allah baik orang-orang dahulu, maupun orang-orang sekarang sampai akhir zaman. Sifat ini akan menimbulkan rasa dalam diri seseorang muslim bahwa mereka adalah umat yang satu, agama mereka adalah satu yaitu agama Islam. Tuhan yang mereka sembah ialah Tuhan Yang Maha Esa, Pengasih lagi Penyayang kepada hamba-hamba-Nya. Sifat ini akan menghilangkan dalam diri seseorang muslim, semua sifat menyombongkan diri, rasa golongan, rasa kedaerahan dan perasaan kebangsaan yang berlebih lebihan.
 Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 5



Kelima: Beriman kepada adanya hari akhirat. Akhirat lawan dari "dunia". "Negeri akhirat" ialah Negeri tempat manusia berada setelah dunia ini lenyap. "Yakni akan adanya negeri akhirat" ialah benar-benar percaya adanya hidup yang kedua setelah dunia ini berakhir.
Orang-orang yang mempunyai sifat-sifat yang lima (5) di atas adalah orang orang yang mendapat petunjuk dan bimbingan Allah swt. dan merekalah orang-orang yang akan merasakan hasil iman dan amal mereka di akhirat nanti, mereka memperoleh keridaan Allah dan tempat tinggal mereka di akhirat ialah di surga yang penuh kenikmatan.
 Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 97


Artinya :
Alasan-alasan itu ditolak dengan menyuruh Nabi Muhammad saw. memberikan kepada orang-orang Yahudi, bahwa barangsiapa yang memusuhi Jibril berarti ia telah memusuhi wahyu Allah, padahal tugasnya antara lain menurunkan Alquran kepada Nabi Muhammad saw. Dan barangsiapa yang memusuhi wahyu Allah, berarti ia telah mendustakan Taurat dan kitab-kitab Allah yang lain.
Alasan yang dikemukakan oleh orang-orang Yahudi itu adalah alasan yang timbul dari kelemahan dan kerusakan iman. Hal ini menunjukkan bahwa permusuhan orang-orang Yahudi terhadap Jibril itu tidaklah pantas dijadikan alasan untuk tidak mempercayai kitab yang diturunkan Allah.
Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang permusuhan orang-orang Yahudi pada Jibril, dapat diikuti sebuah riwayat sebagai berikut; yang menyebabkan turunnya ayat ini sebagai berikut:
Bahwasanya salah seorang cendekiawan mereka yang namanya Abdullah bin Sariya bertanya kepada Nabi Muhammad saw. tentang malaikat yang membawa wahyu. Kemudian Nabi Muhammad saw. bersabda, "Malaikat itu adalah Jibril". Kemudian Ibnu Sariya itu berkata, "Ia musuh orang-orang Yahudi. karunia ia telah mengancam orang-orang Yahudi dengan ancaman menghancurkan Baitulmakdis Kemudian apa yang telah diancamkan itu telah terjadi".
Di antaranya ada pula riwayat yang menerangkan bahwa Umar bin Khattab masuk ke madrasah-madrasah mereka. Kemudian Umar menyebutkan Jibril. Mereka pun berkala, "Itu adalah musuh kami. Ia telah memberitahukan pada Muhammad tentang rahasia kami. Dan ia betul-betul membuat malapetaka dan kehancuran sedang Malaikat Mikail adalah Malaikat yang mendatangkan rahmat yang menurunkan hujan dan menimbulkan kemakmuran".
 Kemudian dalam firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 7 yaitu




Artinya :
“ Dia-lah yang menurunkan al-Kitab (al-Quran)kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamat itulah pokok-pokok isi al-Qurandan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinyacondong kepda kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat mutasyabihat untuk menimbulkan fitnahdan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata “kami beriman kepada ayat-ayat mutasyabihat, semuanya dari Sisi Tuhan kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.
 Juga firman Allah dalam ayat 167, yaitu :



Artinya:
Dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang munafik. Kepada meraka dikatakan, “marilah berperang di Jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu).”mereka berkata. “Sekiranya kami mengetahui akan terjadi peperangan, tentulah kami mengikuti kamu.” Mereka pada hari itulebih dekat kepada kekafiran dari pada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya. Dan Allah lebih Mengetahui apa yang mereka sembunyikan.
 Kemudian juga dalam firman Allah dalam surat al-Isra ayat 9 dan 82
Al-Quran petunjuk ke Jalan yang benar
Dalam ayat 9



Artinya :
Sesungguhnya al-Quran in memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar
Kemudian dalam ayat 82.



Artinya :
Dan kami turunkan dari al-Quran suatu yang menjadi Penawar dan Rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
2. Hidayah Al-Qur’an
Alqur’an merupakan sumber utama ajaran Islam, di mana di dalamnya terkandung hidayah bagi setiap muslim dalam menjalani kehidupan agar selamat dan memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ada beberapa macam hidayah Alqur’an kepada manusia:
pertama, mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya Ilahi. Ajaran Alqur’an membimbing manusia agar keluar dari kegelapan yang berupa kekafiran, kesesatan dan kebodohan menuju cahaya Ilahi yang berupa keimanan, keislaman dan ilmu pengetahuan.
Allah SWT berfirman: Alif, laam raa. (Ini adalah) kitab yang kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.(Q.S. Ibrahim [14]: 1).
Kedua, membimbing kehidupan manusia menuju jalan yang lurus, baik dan adil. Ini dicapai dengan mengikuti ajaran Islam yang shahih dan jalan tauhid yang ditunjukkan Alqur’an. Allah SWT berfirman: Sesungguhnya Alqur’an ini memberikan petunjuk kepada jalan yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. (Q.S. Al-Israa’ [17]: 9).
Ketiga, memberi kabar gembira kepada orang-orang beriman dan peringatan kepada orang-orang ingkar (kafir). Alqur’an menjelaskan bahwa orang-orang yang beriman melalui amal shaleh yang mereka lakukan, akan mendapat pahala berlipat dan akan dibalas dengan kebaikan di dunia dan surga di akhirat. Sebaliknya, orang-orang ingkar akan mendapat balasan buruk diakhirat. Allah SWT berfirman: Sesungguhnya Alqur’an ini memberikan petunjuk kepada jalan yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shaleh bahw bagi mereka ada pahala yang besar, dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, Kami sediakan bagi mereka adzab yang pedih.(Q.S. Al-Israa’ [17]: 9-10).
Keempat, Alqur’an menyembuhkan hati manusia dan menebarkan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Ia menyembuhkan segala macam penyakit hati, termasuk akhlak tercela. Penyakit hati bersumber dari pemahaman akidah yang salah tentang Allah, malaikat, rasul-rasul, hari akhirat, qadha dan qadar. Kesalahan keyakinan ini membuat hati gelisah, sakit dan bingung. Allah SWT berfirman: Dan kami turunkan dari Alqur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Alqur’an itu tidaklah menmbah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (Q.S. Al-Israa’ [17]: 82).
Kelima, berisi nasihat dan ibrah (pelajaran). Alqur’an banyak berisi kisah-kisah penuh hikmah tentang orang-orang terdahulu. Kisah-kisah itu tentu bukan hanya sekedar pemanis dan hiasan Alqur’an, lebih dari itu, ia adalah pelajaran (ibrah) yang harus diambil oleh umat Islam.
Firman Allah SWT: Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Alqur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (Q.S. Yusuf [12]: 111).

3. Alqur’an Sebagai Pembela di Akhirat
Telah bersabda Rasulullah SAW: Belajarlah kamu akan Alqur’an, di akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang sangat memerlukannya. Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, “Kenalkah kamu kepadaku?”
Maka orang yang pernah membaca Alqur’an menjawab: “Siapakah kamu?”
Berkata Alqur’an: “Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan engkau juga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari.”
Kemudian berkatalah orang yang pernah membaca Alqur’an itu: “Adakah kamu Alqur’an?” Alqur’an lalu mengiyakan dan menuntun orang tersebut menghadap Allah.
Orang beriman itu kemudian diberi kerajaan yang kekal di tangan kanan dan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya. Pada kedua ayah dan ibunya yang muslim, juga diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya bertanya: “Dari manakah kami memperoleh ini semua, padahal kami tidak sampai ini?”
Lalu dijawab: “Kamu diberi ini semua karena anak kamu telah mempelajari Alqur’an.”
Kelebihan Alqur’an
Alqur’an memiliki tiga kelebihan yang tidak dimiliki oleh kitab suci lain. Pertama, merupakan kitab suci yang paling banyak dibaca dan dihafalkan oleh manusia sejak dahulu hingga sekarang dalam bahasa aslinya. Dalam catatan rekor dunia guinness, disebutkan bahwa buku non-fiksi yang paling banyak dibaca sepanjang sejarah adalah Bible. Namun, kita tahu, Bible menggunakan bahasa setempat dan telah mengalami banyak perubahan. Sedangkan Alqur’an, apa yang kita baca darinya saat ini adalah apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW tanpa ada perubahan sedikitpun. Kedua, merupakan kitab suci yang mendapat perhatian sangat besar, baik oleh pemeluknya maupun oleh orang diluar mereka. Banyak ilmuwan non-Muslim yang mengakui Alqur’an, baik dari segi tata bahasanya maupun kandungannya. Ketiga, bagi seorang mukmin, membaca Alqur’an akan dapat memperkuat imannya serta kedekatannya kepada Sang Pencipta, dan membaca Alqur’an termasuk ibadah.


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sebagai seorang Muslim, sudah semestinya kita menjadikan Alqur’an sebagai pedoman hidup. Menjadikannya cermin melihat dan mengukur akhlak dan setiap aktivitas yang kita lakukan. Menjadikannya sahabat yang mengingatkan saat terlupa dan menegur saat alpa. Bila dalam satu hari kita tidak berkomunikasi dengan manusia kemudian kita merasa kesepian, maka apakah bila dalam satu hari kita tidak berkomunikasi dengan Dzat yang telah menciptakan kita dengan membaca Alqur’an, apakah kita merasa kesepian? Apabila setiap pagi kita merasa ada yang kurang tanpa membaca koran, maka apakah dalam setiap mengawali hari kita selalu merasa kurang sebelum membaca Alqur’an? Saat diri terlupa, tersesat dan lemah, maka apakah Alqur’an sudah kita jadikan sebagai pedoman hidup?



Daftar Pustaka

 Salim Bahreisy dan Said Bahreisy, terjemah singkat tafsir Ibnu Katsier Jilid 3, 1986, Surabaya : PT Binu Ilmu
 Abdulmanik Abdulkarim Amrullah (HAMKA), tafsir Al-Azhar, 2003, Singapore: Pustaka nasional PTE LTD
 Tafsir Al Manar jilid 8, hal. 303 dan Dr Shubhi As Salih, Mabahis Ulumi Qur'an, hal 235
 Tafsir Al Manar jilid 8 hal. 209-303
 Depag. RI, Al-Quran dan terjemah
 Dr. Mahmud Syaltut, Tafsir al Qur'anul Karim, hal. 73