Selasa, 08 Februari 2011

KESEIMBANGAN DAN KETIDAK SEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN

BAB I
PENDAHULUAN
Proses perubahan nilai pada pos-pos dalam neraca pembayaran yang menuju arah seimbangnya kembali neraca pembayaran disebut sebagai proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran yang tidak seimbang, yang biasa juga balance of payment adjustment
Dalam kenyataan proses penyeimbang kembalineraca pemabayran sangat di pengaruhi.
Pada pokoknya oleh : 1. keadaan perekonomian dunia dalam pengertian yang luasmeliputi antara lain system moneter internasional yang berlaku dan suasana perekonomian dunia. 2. system devisa yang digunakan oleh Negara bersangkutan. 3. kebijakan serta sikap pemerintah Negara bersangkutan.
Uraian mengenahi proses penysimbangan kembali neraca pembayaran yang di muat bersifak umum dalam art belum dikaitkan dengan penggunaan berbagai macam system devisa dan juga belum dikaitkan dengan berbagai kebijakan ekonmi luar negeri maupun dalam negeri yang banyak dipetekan.



BAB II
PAMBAHASAN
A. Pengertian Keseimbangan Dalam Neraca Pembayaran Internasional
Keseimbangan dalam neraca pembayaran adalah keseimbangan yang terjadi akibat transaksi berjalan dan transaksi modal.keseimbangan dalam neraca pembayaran akan terjadi bila mana arus uang masuk yang terjadi akibattransaksi berjalan dan transaksi modal sama besar arus uang keluar dari transaksi tersebut diatas yang terjadi antar Negara.
B. Pengertian Ketidakseimbangan Dalam Neraca Pembayaran Internasional
Telah dikemukakan bahwa secara pembukuan atau accounting suatu Neraca Pembarayan Internasional atau NPI selalu seimbang. Lalu apa yang dimaksud dengan ketidakseimbangan itu? Untuk mengetahui ketidakseimbangan tersebut, kita perlu membedakan transaksi NPI ke dalam :
1. Transaksi yang autonomous :
yakni transaksi yang timbul dengan sendirinya bukan sebagai akibat dari adanaya trasaksi lain. Biasanya motif transaksi ini adalah untuk mencari keuntungan. Transaksi dalam rekening yang sedang berjalan (current account) dan capital jangka panjang pada umumnya termasuk ke dalam transaksi yang autonomous.
2. Transaksi yang induced/compensatory transaction :
yakni transaksi yang timbul sebagai akibat adanya transaksi lain. Yang termasuk ke dalam transaksi ini adalah aliran modal (pemerintah) jangka pendek serta aliran emas.
Suatu NPI (neraca pembayaran internasional) dikatakan tidak seimbang apabila transaksi autonomous debit tidak sama dengan transaksi autonomous kredit. Defisit apabila transaksi autonomous debit lebih besar daripada transaksi autonomous kredit, dan surplus apabila transaksi autonomous debit lebih kecil daripada transaksi autonomous kredit.

C. Sebab-sebab Suatu Negara Dapat Mengalami Ketidakseimbangan Dalam NPI
Ketidakseimbangan dapat timbul sebagai akibat dari beberapa factor, diantaranya : alam, kegiatan ekonomi swasta, kegiatan ekonomi/kebijakan pemerintah (sendiri dan asing), yang mengakibatkan perubahan dalam permintaan dan penawaran valuta asing. Sebagai contoh misalnya :
1. Ekspor dan impor dapat berubah-ubah karena musim (seasonal disequilibrium).
2. Perubahan di dalam pendapatan sebagai akibat kebijaksanaan harga, tingkat bunga atau kesempatan kerja dari Negara lain dapat menimbulkan ketidakseimbangan (cyclical disequilibrium).
3. Kemajuan teknik (misalnya : penemuan karet syntethis) dapat menyebabkan ketidakseimbangan (deficit) Negara penghasil karet alam (structuraldisequilibrium).
4. Aliran modal sebagai akibat kegiatan spekulasi (destabilizing speculation).
Suatu negara dapat menempuh beberapa cara untuk mengatasi ketidakseimbangan tersebut.
D. Penyeimbangan Dalam Neraca Pembayaran Internasional
Pada prinsipnya, cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit neraca pembayaran internasional yang terjadi di suatu negara dilakukan melalui proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran dengan lima jalur. Kelima jalur tersebut bekerja melalui perubahan komponen-komponen berikut ini.
a. Pendapatan Nasional
Proses ini dilakukan dengan melakukan kebijakan fiskal, yaitu semua tindakan pemerintah yang bertujuan untuk memengaruhi jalannya perekonomian melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
b. Tingkat Harga
Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan moneter, yaitu segala tindakan pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
c. Kurs Valuta Asing
Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan devaluasi, yaitu kebijakan untuk menurunkan nilai mata uang dlaam negeri terhadap mata uang asing dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor suatu negara dan menambah devisa suatu negara.
d. Tingkat Bunga
Proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran melalui perubahan tingkat bunga pada dasarnya bekerja melalui perubahan neraca investasi atau neraca modal.
Oleh karena itu, proses ini dapat dilakukan melalui perubahan jumlah uang yang beredar dengan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga yang berlaku. Jika suku bunga naik, maka nilai investasi akan menurun. Sebaliknya, jika suku bunga turun, maka nilai investasi akan meningkat.
e. Sektor Moneter
Proses ini dilakukan dengan melalui suatu bentuk campur tangan pemerintah yang dinamakan Exchange Control (EC), artinya suatu bentuk campur tangan pemerintah dalam lapangan ekonomi internasional. Dalam sistem ini, semua valuta asing dimonopoli oleh pemerintah, artinya semua alatalat pembayaran luar negeri yang dimiliki atau yang diperoleh seluruh penduduk suatu negara harus diserahkan kepada pemerintah, untuk selanjutnya pemerintah mengatur dan menentukan penggunaan valuta asing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar