Kamis, 06 Januari 2011

EVALUASI HASIL BELAJAR

BAB I

PENDAHULUAN

Mengevaluasi hasil belajar merupakan salah satu dari sejumlah kompetisi professional yang harus dimiliki oleh seorang guru. Kemanapun larinya atau bagaimanapun caranya, guru tidak dapat menghindar dari pekerjaan mengevaluasi, karena kegiatan tersebut adalah mata rantai penghubung dari siklus tujaun kegiatan belajar-mengajar. Seberapa jauh tujuan pelajaran sudah tercapai diketahui dari kegiatan evaluasi.
Evaluasi belajar adalah suatu kegiatan atau proses penentuan nilai hasil belajar, sehingga dapat diketahui kualitas dan hasilnya.
Memang tidak semua orang menyadari bahwa setiap saat kita selalu melakukan pekerjaan evaluasi dalam beberapa kegiatan sehari-hari kita jelas mengadakan penilaian.
Guru diharapkan melaksanakan hasil penilaian secara berkesinambungan. Salah satu tujuan dari penilaian hasil belajar adalah untuk mengetahui sejauh mana murid telah mencapai hasil belajar yang direncanakan sebelumnya.



BAB II
PEMBAHASAN

A. EVALUASI HASIL BELAJAR
1. Pengertian Evaluasi
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari kata bahasa Inggris yaitu Value yang artinya nilai atau harga, to Evaluate artinya menentukan nilainya, dan evaluation artinya penilaian terhadap sesuatu, atau sering disingkat dengan penilaian.
Dengan demikian secara harfiah evaluasi belajar adalah penilaian terhadap suatu hasil belajar. Adapun dari segi istilah evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Padanan kata evaluasi adalah assessment. Arti yang lainnya yaitu proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan. Selain kata evaluasi dan assessment adapula kata lain yang searti dan masyhur dalam dunia pendidikan kita yakni tes, ujian, dan ulangan.
Maka evaluasi belajar adalah suatu tindakan atau kegiatan (yang dilaksanakan dengan maksud) atau suatu proses (yang berlangsung dalam rangka) menentukan nilai dari segala sesuatu dalam dunia pendidikan. Atau singkatnya evaluasi pendidikan / belajar adalah suatu kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan / belajar tersebut sehingga dapat diketahui mutu maupun hasil-hasilnya.

Dengan pengertian lain evaluasi belajar / pendidikan :
a) Proses / kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan.
b) Usaha untuk memperoleh informasi (umpan balik = feed back) bagi penyempurnaan program pendidikan.
Evaluasi dalam pengertian lain adalah penilaian terhadap keberhasilan program pembelajaran siswa, yang bertujuan antara lain untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai siswa dan berfungsi antara lain untuk menentukan posisi siswa dalam kelompoknya.
2. Tujuan dan Fungsi Evaluasi
a) Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi pada pokoknya dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu, tujuan umum dan khusus.
Tujuan umum, evaluasi dapat diringkas menjadi dua yaitu:
a) Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dijadikan sebagai bukti mengenai taraf kemajuan anak didik, setelah anak didik itu mengalami proses pendidikan selama jangka waktu tertentu.
b) Untuk mengetahui tingkat efektifitas dan efesiensi dari metode-metode pendidikan yang dipergunakan dalam pendidikan selama jangka waktu tertentu.
Adapun tujuan khususnya yaitu:
a) Untuk merangsang kegiatan anak didik dalam menempuh program pendidkan.
b) Untuk mencari dan menemukan factor-faktor penyebab yang telah membawa anak didik kearah kemajuan (keberhasilan) maupun


Factor-faktor penyebab yang telah menimbulkan kegagalannya (ketidakberhasilan).
c) Fungsi Evaluasi
Fungsi evaluasi pendidikan / belajar dapat ditinjau dari tiga segi. Yaitu segi psikologik, didaktik, dan administrative.
Secara psikologik, kegiatan evaluasi di bidang pendidikan / belajar mempunyai fungsi:
a) Bagi anak didik: evaluasi akan memberikan pedoman atau pegangan kepada anak didik untuk mengenal kapasitas (capasity) maupun status dirinya sendiri ditengah-tengah kelompoknya.
b) Bagi pendidik: evaluasi memberikan kepastian atau ketetapan hati, sudah sejauh manakah kiranya usaha yang telah dilakukannya membawa hasil, sehingga ia memiliki pedoman atau pegangan yang pasti guna menentukan langkah-langkah selanjutnya.
Secara didaktif, fungsi yang dimiliki oleh evaluasi ini adalah:
a) Bagi anak didik: evaluasi akan memberikan dorongan untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan prestasinya.
b) Bagi pendidik: 1) memberikan landasan untuk menilai hasil usaha atau prestasi anak didiknys, baik dalam hal kelebihannya maupun kekurangannya. 2) memberikan informasi yang sangat berguna untuk mengetahui status maupun posisi anak didik dalam kelompoknya. 3) memberikan pedoman untuk mencari upaya atau mencarikan jalan keluar bagi anak didik yang memerlukannya. 4) memberikan petunjuk tentang keberhasilan, kekurangan taupun kegagalannya, yang dialaminya dalam melaksanakan tugasnya selaku pendidik.
Adapun secara administrative, evaluasi dalam lapangan pendidikan
Memiliki fungsi sebagai berikut:
a) Memberikan bahan laporan tentang perkembangan atau kemajuan anak didik, setelah anak didik menjalani proses pendidikan dalam jangka waktu tertentu.
b) Memberikan bahan-bahan keterngan (data) yang sangat penting guna menentukan status anak didik.
c) Memberikan gambaran tentang hasil yang telah dicapai dan apa yang harus dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
Bagi orang tua atau wali siswa, dengan evaluasi itu kebutuhan akan pengetahuan mengenai hasil usaha dan tanggung jawabnya mengembangkan potensi anak akan terpenuhi. Pengetahuan seperti ini dapat mendatangkan rasa pasti kepada orang tua dan wali siswa dalam menentukan langkah-langkah pendidikan lanjutan bagi anaknya.
3. Kegunaan atau Manfaat evaluasi
a) Terbukanya kemungkinan untuk dapat dihimpunnya informasi, baik yang bersifat kuantitatif tentang hasil atau kemajuan yang telah dicapai, dalam rangka pelaksanaan program pendidikan.
b) Terbukanya kemungkinan untuk dapat di ketahuinya relevansi antara program pendidikan yang telah dirumuskan disatu pihak dengan tujuan yang hendak dicapai dipihak lain.
c) Terbukanya kemungkinan untuk dapat dilakukannya usah-usaha perbaikan,penyesuaian, dan penyempurnaan program pendidikan yang dipandang perlu lebih berdaya guna, sehingga tujuan yang diinginkan atau cita-cita akan dapat dicapai dengan hasil yang memuaskan.

4. Lngkah-Langkah Evaluasi
1. Perencanaan Evaluasi
a) Merumuskan Tujuan
b) Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi
c) Memilih dan menentukan alat-alat evaluasi
d) Memilih dan menemukan cara yang akan ditempuh
2. Pengumpulan Data
3. Verifikasi Data
4. Analisis Data
5. Iterpretasi Data
6. Penerapan Hasil Evaluasi
5. Macam-Macam Alat Penilaian Hasil Belajar
1. Tes
Fungsi tes adalah untuk mengukur keberhasilan program pengajaran untuk mengukur prestasi siswa.
a) Ditinjau dari segi kegunaan, tes hasil belajar meliputi:
1. Tes Sumatif
2. Tes Formatif
3. Tes Diagnostik
4. Tes Penempatan
b) Ditinjau dari segi waktunya, tes hasil belajar dapat dibedakan dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Power tes, yaitu tes yang waktunya tidak dibatasi
2. Speed tes, yaitu tes yang waktunya dibatasi
c) Dari segi siapa yang menyusun:
1) Tes buatan sendiri. 2) Tes buatan orang lain. 3) Tes buatan orang lain yang belum standar. 4) Tes buatan yang orang
Lain yang sudah standar.
d) Ditinjau dari bentuk respon:
1. Tes Verbal
2. Tes Non Verbal
e) Ditinjau dari aspek yang ingin diukur:
1. Tes Intelegensi
2. Tes Prestasi
3. Tes Kepribadian
4. Tes Bakat
f) Ditinjau dari segi bentuk pertanyaan:
1. Tes Subyektif
2. Tes Obyektif
2. Non Tes
Alat penilaian non tes biasanya digunakan untuk mengukur aspek afektif dan psikomotor yang mencakup sikap kebiasaan. Beberapa alat penilaian bukan tes yang sering digunakan adalah observasi (pengamatan), kuesioner (angket), wawancara (interview), dan skala sikap.


B. PRESTASI BELAJAR
1. Indikator Prestasi Belajar
Pada prinsipnya pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid, sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat diraba). Oleh karena itu, yang yang dapat dilakukan guru adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap
Penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa.
Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa sebagaimana yang terurai diatas adalah mengetahui garis-garis besar indicator (petunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur.
2. Pendekatan Evaluasi Prestasi Belajar
Ada dua macam pendekatan yang amat popular dalam mengevaluasi atau menilai tingkat keberhasilan / prestasi belajar, yakni : penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan criteria (PAK).
Penilaian Acuan Norma (Norm-referenced Assessment), dalam penilaian yang menggunakan pendekatan PAN, prestasi seorang peserta didik diukur dengan cara membandingkannya dengan prestasi yang dicapai teman-teman sekelasnya atau sekelompoknya. Jadi, pemberian skor atau nilai pesrta didik tersebut merujuk pada hasil perbandingan antara skor-skor yang diperoleh teman-teman sekelompoknya dengan skornya sendiri.
Penilaian Acuan Kreteria (Greation-referenced Assessment), merupakam proses pengukuran prestasi belajar dengan cara membandingkan pencapaian seorang siswa dengan pelbagai perilaku ranah ranah yang telah ditetapkan secara baik sebagai patokan absolute. Oleh karena itu, dalam mengemplementasikan pendekatan penilaian acuan kreteria diperlukan adanya criteria mutlak yang merujuk pada tujuan pembelajaran umum dan khusus artinya, nilai yang dicapai oleh rekan-rekan sekelompoknya melainkan ditentukan oleh penguasaannya atas materi pelajaran hingga batas yang sesuai dengan tujuan.
Pendekatan penilaian seperti diatas diterapkan dalam system belajar tuntas (mastery learning). Dalam system belajar tuntas, seorang siswa baru dapat dinyatakan lulus dalam evaluasi suatu mata pelajaran apabila ia telah menguasai seluruh materi secara merata dan mendalam dengan nilai minimal 80.
3. Batas Minimal Prestasi Belajar
Setelah mengetahui indicator dan mnegetahui skor hasil evaluasi prestasi belajar diatas, guru perlu juga mengetahui bagaimana kiat menetapkan batas minimal keberhasilan belajar para siswanya. Hal ini penting karena mempertimbangkan batas terendah prestasi siswa yang dianggap berhasil dalam arti luas bukanlah perkara mudah. Keberhasilan dalam arti luas berarti keberhasilan meliputi ranah cipta, rasa, dan karsa siswa.
Ranah-ranah psikologis, walaupun berkitan satu sama lain, kenyataannya sukar diungkapkan sekaligus jika hanya melihat perubahan yang terjadi pada salah satu ranah. Contoh: seorang siswa yang memiliki nilai tinggi dalam bidang studi agama Islam, misalnya, belum tentu rajin beribadah sholat. Sebaliknya, siswa yang lain mendapat nilai cukup dalam bidang studi tersebut,njustru menunjukkan perilaku yang baik dalam kehidupan beragama sehari-hari.
Menetapkan batas minimum keberhasilan belajar siswa selalu berkaitan dengan upaya pengungkapan hasil belajar. Ada beberapa alternative norma pengungkuran tingkah keberhasilan siswa setelah mengikuti proses belajar-mengajar. Di antara norma-norma pengukuran tersebut ialah:
1) Norma skala angka dari 0 sampai 10
2) Norma skala angka dari 0 sampai 100
Selanjutnya, selain norma-norma tersebut diatas, ada pula norma yang lain yang di Negara kta baru berlaku di perguruan tinggi, yaitu norma prestasi belajar dengan menggunakan symbol huruf-huruf A, B, C, D, dan E. symbol huruf-huruf ini dapat dipandang sebagai terjemahan dari symbol angka-angka.

BAB III
PENUTUP


Evaluasi terhadap hasil belajar bertujuan untuk mengetahui ketuntasan siswa dalam menguasai kompetensi dasar. Dari hasil evaluasi tersebut dapat diketahui kompetensi dasar, materi, atau indicator yang belum mencapai ketuntasan.
Dengan mengevaluasi hasil belajar, guru akan mendapatkan manfaat yang besar untuk melakukan program perbaikan yang tepat. Jika ditemukan sebagian besar siswa gagal, perlu dikaji kembali apakah instrument penilaiannya terlalu sulit, apakah instrument penilaiannya sudah sesuai dengan indikatornya, ataukah cara pembelajarannya (metode, media, teknik) yang digunakan kurang tepat.
Hal lain yang justru lebih penting dalam proses evaluasi prestasi bukan norma mana yang harus diambil, melainkan sejauh mana norma itu dipakai secara lugas untuk mengevaluasi seluruh kecakapan siswa (kognitif, afektif, dan psikomotorik).














DAFTAR PUSTAKA

Muhibbin Syah, 2003, Psikologi Belajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Suharsimi Arikunto, 1989, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bina Aksara, Jakarta.
Wandt, Edwin and Gerald W. Brown, 1977, Essentials of Educational Evaluation, Holt Rinehart an Winston, New York.
























DAFTAR ISI

Daftar Isi x

Kata Pengantar xi

Bab 1 Pendahuluan 1

Bab II Pembahasan 2
A. Evaluasi Hasil Belajar 2
1. Pengertian Evaluasi 2
2. Tujuan Evaluasi 3
3. Kegunaan atau Manfaat Evaluasi 5
4. Langkah-langkah Evaluasi 6
5. Macam-macam Alat Penilaian Evaluasi 6
B. Prestasi Belajar 7
1. Indikator Prestasi belajar 7
2. Pendekatan Evaluasi Prestasi Belajar 8
3. Batas Minimal Prestasi Belajar 9

Bab III Penutup 11

Daftar Pustaka 12






KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah dengan segala anugrah dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas terstruktur kami sebagai salah satu persyaratan mata kuliah psikologi belajar.
Sholawat dan salam kami panjatkan kepada sosok makhluk paling mulia, sebagai pembawa perubahan peradaban di muka bumu ini.
Kami berterima kasih kepada dosen pengampu kami Ibu Dra. Hj. Tati Nurhayati yang telah membimbng kami dalam proses pembelajaran kami.
Semoga makalah ini dapat mewakili dari pembahasan materi evaluasi dan prestasi belajar. Dan kami berharap mengandung manfaat untuk semuanya. Amin







Cirebon, 13 Desember 2010




EVALUASI DAN PRESTASI BELAJAR


MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur
Mata Kuliah : Psikologi Belajar
Dosen : Dra. Hj. Tati Nurhayati



TARBIYAH/IPS-D/ V

INSTITUT AGAM ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI
CIREBON
2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar