Minggu, 09 Oktober 2011

MENINGKATKAN PFORESINALITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MULTI MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MEMANFAATKAN INTERNET


BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru yang profesional adalah kompetensi kognitif, yang meliputi penguasaan materi pembelajaran dan berbagai metode pembelajaran yang sesuai. Agar proses pembelajaran dengan metode tertentu dapat berjalan efektif dan efisien maka sangat diperlukan media pembelajaran yang tepat.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sekarang ini memungkinkan berbagai jenis-jenis media yang meliputi teks, gambar, animasi, audio dan video dapat disajikan secara simultan (multimedia) untuk menghasilkan media pembelajaran yang lebih efektif dan efisien melalui peralatan komputer (komputer multimedia). Saat ini juga telah tersedia program presentasi, misalnya: Microsoft PowerPoint, (lebih lanjut cukup dituliskan PowerPoint) yang telah dikenal luas, mudah dalam pengoperasiannya dan mempunyai kemampuan yang cukup tinggi untuk menyusun dan mempresentasikan multimedia. Dalam PowerPoint juga telah tersedia template yang dapat digunakan. Yang dimaksud template adalah dokumen berisikan model-model tampilan yang muncul pada saat proses pembuatan dokumen lain (Aliminsyah,2007)[1].
2.      Rumusan Masalah
Makalah ini membahas tentang upaya-upaya untuk meningkatkan profesionalitas guru dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (multimedia) dengan memanfaatkan internet. Komponen-komponen mutimedia, yang meliputi teks, gambar, animasi, audio dan video, dapat diperoleh dari internet. Multimedia Presentasi Pembelajaran dapat disusun melalui program Microsoft PowerPoint. Melalui email dan webblog guru dapat mengkomunikasikan dan menyebarkan multimedia yang telah disusun. Diberikan juga sebuah metode pendampingan pengembangan multimedia bagi guru yang telah dirancang dan diujicobakan. Metode meliputi tahap orientasi dan pelatihan, penyusunan dan diskusi, penggunaan dan penyempurnaan
3.      Tujuan Masalah
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui sejauh mana guru dalam meningkatkan pforesinalitas guru dalam pengembangan multimedia pembelajaran dengan memanfaatkan internet.
Selain daripada itu pemakalah disini dalam membuat makalah ini ajukan sebagai pemenuhan tugas mandiri mata kuliah Pembelajaran Multimedia. Dalam makalah ini banyak sekali kekurangan baik dalam isi materi maupun dalam rujukan buku yang relevan. Maka dari itu pemakalah di sini sangat berharap sekali adanya suatu kritikan dimana kritikan tersebut dapat membangun motivasi untuk pembuatan makalah kedapannya lagi
                                                                                        
 BAB II
PEMBAHASAN
 
Perkembangan informasi di internet yang sangat pesat (melimpah) memungkinkan kita untuk memperoleh dengan mudah dan murah. Komponen-komponen multimedia dalam format digital yang kita butuhkan untuk memyusun multimedia untuk pembelajaran yang kita rencanakan dapat dengan mudah diperoleh dan diolah kembali. Di samping itu, menurut Prakoso (2005), internet juga dapat digunakan untuk melalukakan komunikasi. Komunikasi melalui internet bisa dilakukan secara interpersonal, misalnya: e-mail, chatting, atau secara massal, misalnya: mailing list, webblog[2]. Berkomunikasi melalui internet merupakan tahap awal untuk menuju e-learning, yaitu kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media elektronik atau teknologi informasi[3] (Effendi dan Zhuang, 2005).
Telah cukup banyak sekolah-sekolah yang memiliki fasilitas multimedia dan internet yang cukup memadahi, namun kadang belum dapat dimanfaatkan dengan optimal. Beberapa masalah yang penulis amati di antaranya adalah minimnya pengalaman dengan multimedia, ketrampilan penggunaan komputer dan internet yang sangat beragam dan kurangnya pengetahuan maupun ketrampilan mendapatkan materi untuk menyusun multimedia dengan mudah dari internet.
Untuk itu makalah ini akan membahas tentang pemanfaatan internet untuk memperoleh materi pengembangan multimedia pembelajaran dan suatu metode pendampingan guru dalam pengembangan multimedia pembelajaran yang didasarkan pada pengalaman penulis mendampingi guru-guru SMA.


1.      Landasan Teori
a)      Media Pembelajaran
Kata “media” merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang berarti perantara, yaitu perantara antara sumber pesan dengan penerima pesan. Sementara pembelajaran berarti suatu proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Dengan demikian media pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi[4] (Sadiman, 2006).
Menurut Miarso (2004), media pembelajaran mempunyai beberapa fungsi, di antaranya[5]:
§  mengatasi keterbatasan pengalaman
§  mengatasi hal yang tidak mungkin dialami secara langsung
§  memungkinkan adanya interaksi langsung dengan lingkungan belajar
§  menghasilkan keseragaman pengamatan
§  membangkitkan keinginan dan minat baru
§  membangkitkan motivasi dan merangsang belajar

Jenis-jenis media pembelajaran (Sudjana, 2005) adalah
§  Media Grafis (Media Dua Dimensi), seperti: gambar, foto, grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik dan lain-lain.
§  Media Audio, seperti : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya.
§  Media Tiga Dimensi, yaitu dalam bentuk model, seperti: model penampang, model kerja, mock up, diorama dan lain-lain.
§  Media Proyeksi, seperti slide, OHP, film, televisi, video, LCD proyektor dan sejenisnya.
§  Media Lingkungan, yang dimaksud adalah penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran.

b)      Multimedia Pembelajaran
Multimedia adalah alat yang mampu melakukan penggunaan media, baik yang bersifat visual, audial, projected still media (seperti: slide, OHP), maupun projected motion media (seperti: televisi, video), bisa dilakukan secara bersama dan serempak, misalnya komputer multimedia. Istilah multimedia kadang disamakan dengan media berbasis TIK.
Komponen-komponen multimedia dan fungsinya dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
§  Teks : memberi pesan verbal, memberi keterangan atau label.
§  Gambar atau Foto : menunjukkan hubungan skematik atau struktur secara visual, menampilkan obyek secara lebih nyata, memberikan kesempatan siswa untuk mengamati obyek lebih detail.
§  Audio: mendukung gambar, menyampaikan pesan verbal, membangun suasana, membangun emosi.
§  Video : memvisualkan kejadian atau proses yang nyata, membawa siswa untuk merasakan pengalaman yang nyata. Pembahasan mengenai audio/video secara lebih lengkap dapat dilihat pada Chandra[6] (2003).
§  Animasi: memvisualisasikan gagasan, menyederhanakan proses yang rumit, menggantikan atau menirukan benda sebenarnya, mempercepat atau memperlambat proses.
§  Simulasi: menunjukkan suatu proses dengan hubungan sebab akibat, mengilustrasikan percobaan-percobaan (laboratorium).
Menurut Gora S (2005), simulasi digunakan untuk membuat situasi yang sesungguhnya. Keadaan yang mendekati nyata merupakan kunci sukses bagi simulasi, tetapi tidak setiap elemen dari sebuah simulasi dapat menjadi realistik[7].

c)      Jenis multimedia pembelajaran menurut kegunaanya ada dua macam, yaitu
§  Multimedia Presentasi Pembelajaran :
Multimedia jenis ini digunakan sebagai alat bantu guru dalam proses pembelajaran di kelas. Presentasi berupa pointer-pointer materi yang dapat text dan dapat pula ditambahkan grafik, gambar, animasi, audio, video untuk memperkuat pemahaman siswa. Multimedia ini dapat dikembangkan dengan PowerPoint.
§  Multimedia Pembelajaran Mandiri :
Multimedia ini disusun agar dapat dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri. Di dalamnya ada fitur assesment untuk latihan, ujian dan simulasi termasuk tahapan pemecahan masalah. Untuk menyusunnya, pada tingkat yang kompleks dapat menggunakan software Macromedia Flash. Tetapi dapat pula disusun dengan menggunakan PowerPoint, dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan berbagai efek animasi dan fitur yang ada.

2.      Mengembangkan Multimedia Presentasi Pembelajaran dengan Memanfaatkan Internet
Multimedia Presentasi Pembelajaran dapat dikembangkan dengan langkah-langkah berikut:
a)      Menentukan Topik Pembelajaran
Guru menentukan topik pembelajaran yang akan menjadi sangat menarik dan membantu peningkatan pemahaman siswa bila menggunakan multimedia.
b)      Menyusun Alur Presentasi
Guru menyusun alur presentasi sesuai dengan metode pembelajaran yang dipilih. Secara umum alur presentasi terdiri atas: pembukaan, isi dan penutup. Dalam menyusun alur di atas, direncanakan juga komponen-komponen multimedia yang mendukung.
c)      Mencari Komponen Multimedia
Komponen-komponen mutimedia dapat dicari dengan mudah dengan memanfaatkan internet melalui search engine tertentu seperti google yang beralamatkan: www.google.com.
Dalam buku-buku tentang internet telah banyak dijelaskan mengenai bagaimana menggunakan internet. Berikut diberikan cara-cara khusus mencari komponen multimedia melalui google. Dari standar kompotensi dan kompetensi dasar yang terkait, guru dapat mengetahui kata-kata kunci yang akan diisikan kotak pencarian pada google. Perhatikan untuk frasa tuliskan di antara dua tanda petik, misalkan: “persamaan kuadrat”, “candi prambanan” dan sebagainya.
a)      Text
Untuk mencari komponen ini, bukalah www.google.com, masukkan kata kunci, tambahkan tipe file yang diinginkan pada kotak pencarian. Dua tipe file yang mudah digunakan dan sangat dikenal adalah tipe: ppt (PowerPoint) dan tipe: doc (Word).
Misalkan: sejarah filetype:ppt , “hak asasi manusia” filetype:ppt
integral filetype:doc , “memahami puisi” filetype:doc
Dari hasil pencarian yang muncul kemudian file-file tersebut dapat disimpan dan dibuka dengan cara: klik kanan, Save Target As , pilih folder untuk menyimpan, setelah selesai download, file dapat dibuka dan siap digunakan. File dapat digunakan untuk menyusun multimedia dengan cara memodifikasi atau mengambil bagian-bagian tertentu dengan cara copy dan paste. Dalam hal ini etika pengutipan maupun penggunaan sumber dari orang lain tetap harus diperhatikan.
b)      Gambar
Bukalah www.google.com klik image (gambar), masukkan kata kunci yang diinginkan. Misalnya: virus , ”peta samarinda” . Setelah muncul hasil pencarian, buka gambarnya dengan cara klik kanan Open Link in New Window, see full image. Kemudian simpan dengan cara klik kanan, Save Picture As, pilih folder tempat menyimpan. Cara lain untuk memperoleh gambar adalah seperti pada cara mencari text, dengan menambahkan tipe-tipe file untuk gambar, seperti jpg atau bmp.
c)      Animasi
Tipe file animasi yang sangat populer adalah gif dan swf. Untuk mencari tipe gif dapat dilakukan dengan memasukkan kata kunci tertentu dan menambahkan frase: “gif animation” setelah kata kunci, misalnya: physics “gif animation”. File ini akan nampak animasinya jika kita letakkan di PowerPoint kemudian kita slideshow. Untuk tipe swf (flash) dapat dicari seperti pada text, dengan menambahkan filetype:swf, misal: cell filetype:swf . File ini dapat dimainkan dengan menggunakan flash player .
d)     Video
Karena file video biasanya cukup besar, maka untuk dapat memperolehnya diperlukan koneksi internet yang cukup cepat. File video yang populer diinternet adalah tipe: mov dan mp4. Untuk memperolehnya dapat dilakukan seperti pada text, dengan menambahkan: filetype:mov atau filetype:mp4, setelah kata kunci. Misalnya: tsunami filetype:mov . File ini dapat dimainkan dengan software Quicktime. Cara lain lewat google kemudian klik video, lalu masukkan kata kunci, seperti cara mencari gambar (image). Cara lain lagi melalui situs video, seperti youtube, dengan cara: bukalah www.youtube.com dan www.keepvid.com . Carilah video di youtube (dengan memasukkan kata-kunci), copy dan paste alamat url video yang diinginkan pada tempat yang telah tersedia di keepvid. Ikuti langkah-langkah di situs keepvid selanjutnya. Download tipe:flv atau mp4 (untuk tipe flv, rename file hasil download dengan ekstensi *. flv). Tipe flv dapat dimankan dengan software flashplayer.

3.      Menyusun Multimedia
Dengan menggunakan PowerPoint susunlah multimedia presentasi slide demi slide. Tirulah dan modifikasi contoh-contoh file ppt yang pernah diperoleh. Tambahkan komponen-komponen multimedia yang pernah diperoleh agar multimedia menarik dan. Perlu diperhatikan bahwa guru harus bisa menampilkan poin-point yang penting dalam presentasi. Tidak sekedar memindahkan buku. Tanyakan pada guru lain atau laboran jika mengalami kesulitan teknis penyusunan. Mintalah komentar yang membangun dari guru lain sebelum multimedia digunakan dalam pembelajaran.

4.      Menggunakan dan Menyempurnakan Multimedia
Cobalah gunakan multimedia yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas (menggunakan komputer/laptop dan LCD proyektor). Jika memungkinkan ajaklah guru lain untuk mengamati dan memberi komentar. Mintalah juga komentar siswa. Dari pengalaman di kelas dan komentar-komentar tersebut, multimedia dapat terus disempurnakan.

5.      Metode Pendampingan Pengembangan Multimedia bagi Guru
Metode yang penulis susun ini didasarkan atas pengalaman dalam mendampingi guru-guru dalam mengembangkan multimedia presentasi pembelajaran. Dari pengalaman sebelumnya, guru-guru pernah diberikan pelatihan menggunakan PowerPoint dan internet dengan maksud agar guru dapat mengembangkan dan berinovasi dalam pembelajarannya di kelas. Namun kenyataannya tindaklanjut tersebut jauh dari harapan. Penulis melihat kegagalan ini disebabkan karena pelatihan diberikan ”hanya demi pelatihan itu sendiri”. Artinya pelatihan tidak dipandang hanya sebagai suatu upaya untuk mewujudkan suatu tujuan yang lebih utama, yaitu guru mampu mengembangkan suatu multimedia pembelajaran.
Awal tahun pelajaran 2008/2009 ini penulis dipercaya sebuah SMA swasta di Yogyakarta untuk membantu peningkatan kompetensi guru dalam mengembangkan multimedia pembelajaran dengan biaya BOMS. Penulis kemudian merancang suatu metode pendampingan yang terpadu dengan target yang jelas, realistis dan terukur. Dari identifikasi awal diperoleh beberapa hal, di antaranya: telah tersedia fasilitas lab komputer dan internet meskipun cukup terbatas, kemampuan guru dalam mengoperasikan komputer dan internet sangat bervariasi, cukup banyak guru yang berminat.
Kegitan direncanakan dalam kurun waktu 2 bulan. Secara umum tahap-tahap pendampingan ada 3 tahap, yaitu: orientasi dan pelatihan, penyusunan, penggunaan dan penyempurnaan. Target minimal yang harus dicapai adalah: ada 10 guru yang berhasil membuat multimedia, masing-masing minimal untuk 1 pertemuan. Untuk memotivasi guru akan diberikan insentif sejumlah uang. Setengah dari insentif diberikan saat mengumpulkan RPP dan multimedia pendukungnya setelah tahap pengembangan dan diskusi, setengahnya lagi setelah tahap penggunaan dan penyempurnaan.
Tahap-tahap di atas dilaksanakan sebagai berikut:
a)      Orientasi dan Pelatihan
Tahap ini dilaksanakan dalam 2 hari, masing-masing 5 jam. Pada hari pertama, 2 jam pertama diisi dengan orientasi. Pada tahap orientasi diberikan penjelasan dan motivasi mengenai multimedia, demonstrasi cara-cara mencari komponen multimedia melalui internet dan penyusunannya. Guru memperhatikan dan mengajukan pertanyaan, tetapi guru tidak membuka komputer maupun internet. Pengalaman penulis menunjukkan jika penjelasan dengan langsung praktek, dikarenakan kemampuan guru dalam menggunakan komputer dan internet yang sangat bervariasi, biasanya pelatihan menjadi sulit dikendalikan, dan target sulit dipenuhi. Tiga jam berikutnya adalah guru mempraktekkan mencari komponen-komponen multimedia melalui internet, dengan handout yang telah penulis siapkan. Masing-masing guru harus mendapatkan komponen-komponen multimedia sesuai dengan topik pembelajaran yang akan disusun. Di sini pendamping (penulis) berkeliling , menjawab pertanyaan guru dan membantu guru yang mengalami kesulitan. Guru-guru yang sudah mempunyai kemampuan lebih juga akan membantu guru yang mengalami kesulitan. Dengan cara ini kesenjangan kemampuan guru cukup dapat teratasi. Sebagai motivasi untuk guru, masing-masing diberi flash disk untuk menyimpan hasil pencarian dari internet.
Pada hari kedua, 3 jam pertama diisi dengan praktek penyusunan multimedia dengan komponen-komponen yang telah diperoleh. Disediakan pula handout penyusunan dengan menggunakan PowerPoint. Pendamping berkeliling, demikian juga guru yang lebih trampil dapat membantu yang belum trampil. Target sesi ini adalah masing-masing guru sudah memiliki multimedia yang akan dikembangkan lebih lanjut. Dua jam berikutnya diisi dengan membuat e-mail dan webblog pribadi bagi guru. Di samping mengakomodasi keinginan guru yang sudah trampil dalam TIK, juga ke depan guru agar dapat mengkomunikasikan dan membagikan karya dan pengalaman di internet dan juga sebagai tahap awal menuju e-learning.
b)      Penyusunan dan Diskusi
Guru diberi waktu sekitar 3 minggu untuk menyusun mutimedia yang akan digunakan dalam pembelajaran di kelas. Agar target penyusunan jelas, guru diminta mengumpulkan hasilnya pada koordinator dan diberikan setengah dari insentif. Minggu keempat setelah pelatihan diadakan pertemuan guru-guru yang telah menyusun dan pendamping untuk menampilkan dan mendiskusikan hasil-hasil untuk mendapatkan masukkan penyempurnaan sebelum digunakan di kelas.
c)      Penggunaan dan Penyempurnaan
Awal bulan kedua guru mulai menggunakan multimedia yang telah disusun untuk pembelajaran di kelas. Rekan guru ikut mengamati dan mendokumentasikannya. Secara umum tanggapan siswa sangat positip, pembelajaran bervariasi, penjelasan guru lebih menarik. Di samping itu siswa senang dan bangga bahwa gurunya telah menggunakan TIK, gurunya telah memiliki blog sehingga siswa bisa mengakses materi pelajaran lewat internet. Di antara guru saling memberikan masukkan untuk penyempurnaan dan juga saling menyemangati.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat diperoleh beberapa kesimpulan berikut. Komponen-komponen mutimedia, yang meliputi teks, gambar, animasi, audio dan video, dapat diperoleh dari internet. Multimedia Presentasi Pembelajaran dapat disusun melalui program Microsoft PowerPoint. Melalui email dan webblog guru dapat mengkomunikasikan dan menyebarkan multimedia yang telah disusun.
Metode yang dirancang dan telah dilaksanakan di atas telah berhasil untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengembangkan multimedia pembelajaran. Disarankan metode tersebut dapat digunakan di sekolah-sekolah lain di Indonesia baik tingkat SD maupun SMP.
 

Daftar Pustaka

Aliminsyah. 2007. Kamus Komputer Lengkap. Bandung: Penerbit Guten Tecnosains.
Chandra K, Ian. 2003. Utility Audio/Video. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo.
Effendi, Empi dan Zhuang, Hartono. 2005. E-learning Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Gora S, Winastwan. 2005. Membuat CD Interaktif untuk Bahan Ajar E-Learning. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo.
Miarso, Yusufhadi. 2004 . Menyemai benih teknologi pendidikan. Jakarta: Pustekkom.
Prokoso, Kukuh Setyo. 2005. Membangun E-Learning dengan Moodle. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Sadiman, Arif F. 2006. Media pendidikan: Pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada



[1] Aliminsyah. 2007. Kamus Komputer Lengkap. Bandung: Penerbit Guten Tecnosains
[2] Prokoso, Kukuh Setyo. 2005. Membangun E-Learning dengan Moodle. Yogyakarta: Penerbit ANDI
[3] Effendi, Empi dan Zhuang, Hartono. 2005. E-learning Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

[4] Sadiman, Arif F. 2006. Media pendidikan: Pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada

[5] Miarso, Yusufhadi. 2004 . Menyemai benih teknologi pendidikan. Jakarta: Pustekkom
[6] Chandra K, Ian. 2003. Utility Audio/Video. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo.
[7] Gora S, Winastwan. 2005. Membuat CD Interaktif untuk Bahan Ajar E-Learning. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar