Senin, 24 September 2012

Kerja Sama Ekonomi Internasional


A Kerja Sama Ekonomi Internasional
1. Pengertian Kerja Sama Ekonomi Internasional
http://www.crayonpedia.org/wiki/images/4/42/Perkembangan_Lembg_Nasional_N_Peran_23.jpg
Untuk memenuhi semua kebutuhannya, suatu negara perlu bekerja sama dengan negara lain atau perlu kerja sama ekonomi internasional. Suatu negara di dunia, walaupun sudah modern, wilayahnya luas, dan sumber daya alamnya melimpah, tidak akan pernah mampu hidup mandiri tanpa berhubungan dengan negara lain. Dewasa ini dengan semakin modern kebudayaan umat manusia di suatu negara, justru semakin tinggi tingkat kebergantungannya terhadap negara lain. Apakah kerja sama ekonomi internasional itu? Kerja sama ekonomi internasional adalah suatu kerja sama dalam bidang ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain. Kerja sama tersebut dapat terjadi hanya melibatkan dua negara saja maupun lebih.
2. Tujuan Kerja Sama Ekonomi Internasional
Kerja sama ekonomi internasional dapat berjalan dengan harmonis apabila tiap negara yang terlibat dapat menikmati keuntungannya. Selain itu, kerja sama tersebut juga harus didasari rasa ingin membantu negara lain. Mereka yang terlibat dalam kerja sama ekonomi internasional harus memahami tujuan diadakannya kerja sama tersebut.
http://www.crayonpedia.org/wiki/images/1/1b/Perkembangan_Lembg_Nasional_N_Peran_24.jpg
Secara rinci, kerja sama ekonomi internasional bertujuan sebagai berikut.
a. Mencukupi Kebutuhan dalam Negeri

Tidak ada negara yang memiliki semua barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan warga negaranya. Bagi negara yang memiliki kelebihan suatu produk tertentu dapat menjual ke negara lain sehingga semua negara dapat memperoleh barang yang dibutuhkan.
b. Meningkatkan Produktivitas dalam Negeri
Dengan melakukan kerja sama ekonomi dengan negara lain, suatu negara bisa memperoleh bahan produksi yang belum dimiliki. Sumber-sumber produksi yang tidak terdapat di dalam negeri bisa diimpor dari luar negeri. Dengan demikian, produksi di dalam negeri menjadi lebih lancar sehingga produktivitasnya meningkat.
c. Memperluas Lapangan Kerja
Kerja sama ekonomi internasional membuat ketercukupan sumber-sumber produksi yang semula tidak dimiliki oleh suatu negara. Oleh karena ketercukupan sumber-sumber produksi maka proses produksi bisa berjalan. Hal ini dapat menciptakan lapangan kerja.
d. Meningkatkan Pendapatan Negara melalui Ekspor
Ekspor dilakukan apabila harga di luar negeri lebih tinggi daripada di dalam negeri. Oleh karena itu, ekspor dapat meningkatkan pendapatan karena perolehan penjualan meningkat.
e. Memperkuat Rasa Persahabatan
Dengan melakukan kerja sama ekonomi internasional, jalinan persahabatan negara-negara yang terlibat menjadi semakin baik. Hal ini karena adanya kesadaran bahwa mereka saling membutuhkan.
3. Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi Internasional
Banyak negara yang melakukan kerja sama ekonomi internasional karena menyadari bahwa kerja sama ekonomi internasional memberikan manfaat. Kerja sama ini dapat dilakukan antara negara maju dengan negara berkembang, atau antara sesama negara maju. Kerja sama antara negara maju dengan negara berkembang diwujudkan dalam bentuk tukar-menukar barang mentah dengan barang jadi, atau pertukaran barang mentah dengan modal dan tenaga ahli. Sedangkan kerja sama antara sesama negara maju diwujudkan dalam bentuk pertukaran tenaga ahli serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dilihat dari letak geografisnya, kerja sama ekonomi internasional dapat dibedakan menjadi tiga sebagai berikut:
a. Kerja sama ekonomi internasional, yaitu kerja sama di bidang ekonomi yang dilakukan oleh banyak negara di dunia.
b. Kerja sama ekonomi regional, yaitu kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara yang berada dalam suatu kawasan tertentu.
c. Kerja sama ekonomi antarregional, yaitu kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara yang berada dalam satu kawasan dengan negara-negara yang berada di kawasan yang lain.
Berdasarkan banyaknya negara peserta, kerja sama ekonomi internasional dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
a. Kerja sama ekonomi bilateral, yaitu kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh dua negara.
b. Kerja sama ekonomi multilateral, yaitu kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh lebih dari dua negara.
4. Organisasi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Internasional
http://www.crayonpedia.org/wiki/images/7/70/Perkembangan_Lembg_Nasional_N_Peran_25.jpg
Di bawah ini kalian pelajari beberapa contoh organisasi kerja sama ekonomi regional yang terkenal.
a. Association of South East Asian Nation (ASEAN)
ASEAN dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, dengan Deklarasi Bangkok. Pendiriannya diprakarsai oleh lima negara yaitu Adam Malik dari Indonesia, Tun Abdul Razak dari Malaysia, Thanat Khoman dari Thailand, Narsico Ramos dari Filipina, dan S. Rajaratnam dari Singapura. Saat ini anggota ASEAN sebanyak 10 negara di kawasan Asia Tenggara, yaitu: Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, Brunai Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam.
Tujuan ASEAN adalah mewujudkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, dan pendidikan pada negara anggotanya, di antaranya sebagai berikut:
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial budaya di kawasan Asia Tenggara.
2. Menciptakan keamanan dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
3. Membantu memecahkan permasalahan yang terjadi di kawasan Asia Tenggara.
4. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi di kawasan Asia Tenggara.
Untuk menjalankan tugasnya, ASEAN membentuk komite sebagai berikut:
1. Komite Bahan Makanan, Pertanian, dan Kehutanan (Committee on Food Agricultural and Forest, disingkat CFAF) yang berkedudukan di Indonesia.
2. Komite Perdagangan dan Pariwisata (Committee on Trade and Tourism, disingkat COTT) yang berkedudukan di Singapura.
3. Komite Keuangan dan Perbankan (Committee on Finance and Banking, disingkat COFB) yang berkedudukan di Thailand.
4. Komite Industri, Perdagangan, dan Energi (Committee on Industry, Mining and Energy, disingkat COIME) yang berkedudukan di Philipina.
5. Komite Transportasi dan Komunikasi (Committee on Transportation and Communication, disingkat COTAC) yang berkedudukan di Malaysia.
6. Komite Kebudayaan dan Informasi (Committee on Cultural and Information).
b. European Economic Community (EEC)
http://www.crayonpedia.org/wiki/images/b/b2/Perkembangan_Lembg_Nasional_N_Peran_26.jpg
EEC lebih dikenal dengan istilah (Masyarakat Ekonomi Eropa), disingkat MEE. MEE merupakan organisasi negara-negara Eropa yang didirikan pada tanggal 1 Januari 1958 berdasarkan Perjanjian Roma, Italia. Adapun negara-negara yang menjadi anggota MEE adalah:
1. Belanda      6. Jerman
2. Belgia         7. Luxemburg
3. Denmark     8. Prancis
4. Inggris        9. Yunani
5. Irlandia       10. Italia
Tujuan EEC atau MEE adalah menyusun politik perdagangan bersama dan mendirikan daerah perdagangan bebas antarnegara anggota Eropa Barat. MEE juga menjalin kerja sama di bidang perdagangan dengan negara-negara ASEAN.
c. Asean Free Trade Area (AFTA)
AFTA dibentuk pada waktu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV di Singapura tahun 1992. Organisasi perdagangan bebas kawasan ASEAN ini sepakat untuk menurunkan tarif dan menghapus hambatan nontarif dalam perdagangan yang dimulai tahun 2002. AFTA bertujuan meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia, untuk menarik investasi dan meningkatkan perdagangan antaranggota ASEAN.
d. Asian Pasific Economic Cooperation (APEC)
http://www.crayonpedia.org/wiki/images/7/70/Perkembangan_Lembg_Nasional_N_Peran_27.jpg
APEC dibentuk di Canbera, Australia pada tahun 1989. APEC merupakan kerja sama ekonomi negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Saat ini jumlah anggota APEC sudah mencapai 21 negara yang di antaranya sebagai berikut.
1. Dari Benua Amerika adalah: Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, dan Chili.
2. Dari Benua Asia adalah: China, Jepang, Korea Selatan, Hongkong, Taiwan, dan Rusia.
3. Dari Benua Australia adalah: Australia, Selandia Baru, dan Papua Nugini.
4. Dari ASEAN adalah: Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, dan Vietnam.
Tujuan APEC adalah membentuk kerja sama perdagangan, investasi, pariwisata, dan peningkatan sumber daya manusia yang saling menguntungkan. APEC ingin membentuk perdagangan bebas di kawasan Asia Pasifik.
e. Organization Petrolium Exporting Countries (OPEC)
http://www.crayonpedia.org/wiki/images/e/e8/Perkembangan_Lembg_Nasional_N_Peran_28.jpg
OPEC didirikan di Caracas, Venezuela oleh lima negara pengekspor minyak yaitu Saudi Arabia, Kuwait, Iran, Irak, dan Venezuela tahun 1960. Saat ini OPEC beranggotakan 13 negara, yaitu 5 negara pendiri dan lainnya adalah: Libya, Indonesia, Nigeria, Aljazair, Gabon, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Ecuador. OPEC mempunyai tujuan sebagai berikut.
1. Memenuhi kebutuhan minyak dunia dengan saling menguntungkan.
2. Mengatur pemasaran minyak sehingga tidak terjadi perang harga di antara sesama negara penghasil minyak.
3. Menentukan jumlah produksi minyak dunia.
Selain organisasi kerja sama ekonomi regional juga terdapat organisasi kerja sama ekonomi yang bersifat internasional. Kerja sama ekonomi internasional merupakan kerja sama ekonomi antarnegara dalam suatu lembaga, baik lembaga internasional di bawah PBB maupun lembaga internasional di luar PBB. Organisasi kerja sama ekonomi internasional ini adalah menyelesaikan masalah-masalah internasional, khususnya di bidang ekonomi, dan menentukan langkah yang saling menguntungkan. Contohnya, penetapan tarif bea masuk, harga, dan jumlah produksi. Berikut ini beberapa contoh kerja sama ekonomi internasional di bawah naungan PBB.
http://www.crayonpedia.org/wiki/images/2/20/Perkembangan_Lembg_Nasional_N_Peran_29.jpg
a. (International Monetary Fund (IMF) atau Lembaga Moneter Internasional. IMF berdiri tanggal 27 September 1945, dan tujuan utamanya membantu negara-negara yang mengalami defisit neraca pembayaran. Secara lebih luas, tujuan IMF sebagai berikut.
1) Memperluas perdagangan internasional kesempatan kerja serta meningkatkan pendapatan riil negara-negara anggota.
2) Memperluas kerja sama di bidang moneter anggotanya.
3) Mewujudkan stabilitas kurs valuta asing negara anggota.
4) Mewujudkan sistem pembayaran internasional yang mudah.
b. Food Agriculture Organization (FAO) atau Organisasi Pangan dan Pertanian. FAO didirikan pada tanggal 16 Oktober 1945 dan berkedudukan di Roma, Italia. FAO mempunyai tujuan ingin meningkatkan kuantitas dan kualitas persediaan pangan dunia.
c. International Labor Organization (ILO) atau organisasi perburuhan internasional. ILO didirikan pada tanggal 11 April 1919 dan berkedudukan di Jeneva, Swiss. ILO bertujuan untuk memperjuangkan keadilan dan perbaikan nasib buruh beserta keluarganya.
d. International Bank for Reconstruction and Development (IBRD)
IBRD atau sering disebut Bank Dunia berdiri tanggal 27 Desember 1945 di Washington DC. Indonesia ikut menjadi anggota Bank Dunia pada tahun 1954. Bank Dunia dibentuk untuk memberikan kredit jangka panjang kepada negara yang sedang berkembang.
e. United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) atau organisasi pembangunan industri PBB. UNIDO didirikan pada tanggal 24 Juli 1967 dan berkedudukan di Wina, Austria. UNIDO bertujuan untuk memajukan industri di negara berkembang.
f. General Agreement on Tariffs and Trade (GATT)
GATT didirikan pada tahun1948 di Jeneva. GATT merupakan perjanjian umum tentang tarif dan perdagangan. GATT bertujuan menghilangkan hambatan di bidang perdagangan, dan menghendaki terwujudnya perdagangan bebas di seluruh dunia. GATT diubah menjadi WTO (World Trade Organization). Tugas dan fungsi WTO adalah menyelenggarakan dan mengawasi pelaksanaan perdagangan bebas dunia yang akan mulai diberlakukan di seluruh dunia tahun 2020.
5. Dampak Kerja Sama Ekonomi Internasional Bagi Indonesia
http://www.crayonpedia.org/wiki/images/1/1d/Perkembangan_Lembg_Nasional_N_Peran_30.jpg
Indonesia sedang melaksanakan pembangunan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam melaksanakan pembangunan ekonomi tersebut, Indonesia memerlukan bantuan dari negara-negara maju. Bantuan yang datang dari negara maju dapat berupa modal, teknologi, sumber-sumber pro-duksi yang tidak dimiliki oleh Indonesia, maupun tenaga ahli. Hubungan ekonomi yang dilakukan Indonesia dengan negara lain sangat luas. Ada yang berbentuk kerja sama ekonomi, baik yang bersifat regional maupun internasional, ada yang di bawah naungan PBB maupun tidak. Kerja sama ekonomi internasional mempunyai beberapa dampak bagi negara yang melakukan. Bagi Indonesia, dampak yang diterima dengan adanya kerja sama internasional di antaranya sebagai berikut.
a. Lapangan pekerjaan menjadi semakin luas. Ini terjadi karena dengan adanya kerja sama ekonomi internasional dapat membuka proyek-proyek baru.
b. Negara mendapatkan pajak dari perusahaan asing yang menanamkan modalnya di Indonesia.
c. Indonesia bisa memperoleh transfer teknologi dari negara yang menanamkan modalnya di Indonesia.
d. Dengan masuknya teknologi modern dari luar, Indonesia dapat meningkatkan efisiensi dalam melakukan produksi suatu barang sehingga harga tersebut bisa menjadi murah.
e. Jika Indonesia dapat memproduksi barang-barang yang semula di impor (karena ada kerja sama ekonomi dengan negara maju), Indonesia dapat menghemat devisa.
B Peran Indonesia dalam Kerja Sama Ekonomi Internasional
Indonesia mempunyai banyak peran dalam kerja sama ekonomi internasional. Indonesia berperan sebagai anggota organisasi kerja sama ekonomi internasional bahkan ada juga yang perannya sebagai pendiri. Berikut beberapa contoh organisasi kerja sama ekonomi internasional yang di dalamnya terdapat Indonesia.
1. Indonesia Ikut Sebagai Pendiri
Indonesia ikut mendirikan Association of South East Asian Nations (ASEAN). ASEAN adalah organisasi regional negara-negara Asia Tenggara yang didirikan di Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967. Pada tanggal 7 Januari 1984, Brunei Darussalam bergabung masuk menjadi anggota ASEAN. Pada tahun 1995 Vietnam masuk sebagai anggota yang ke-7. Pada tahun 1997 ada dua negara yang bergabung
menjadi anggota ASEAN, yaitu Laos dan Myanmar. Pada tahun 1999 Kamboja masuk menjadi anggota ASEAN yang ke-10. Dalam organisasi ASEAN ini Indonesia berperan sebagai pendiri bersama-sama dengan Filipina, Malaysia, Muangthai dan Singapura.
2. Indonesia Berperan Sebagai Anggota
http://www.crayonpedia.org/wiki/images/c/cb/Perkembangan_Lembg_Nasional_N_Peran_31.jpg
Indonesia sebagai anggota beberapa organisasi internasional berikut ini.
a. Indonesia sebagai anggota Asia Pacific Economic Cooperation (APEC). APEC merupakan wadah kerja sama ekonomi regional negara-negara kawasan Asia dan Pasifik. APEC dibentuk di kota Canberra, Australia pada tahun 1989.
b. Indonesia sebagai anggota Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC).
Organisasi ini berdiri tahun 1960 atas prakarsa Irak, Iran, Arab Saudi, Kuwait dan Venezuela. Adapun tujuan OPEC sebagai berikut.
1) Memberikan perlindungan harga minyak di pasar dunia.
2) Menghindarkan persaingan di antara negara anggota OPEC.
3) Menyediakan kebutuhan minyak dunia.
4) Menghimpun negara-negara penghasil dan pengekspor minyak. Indonesia menjadi anggota OPEC sejak tahun 1962
c. Indonesia menjadi anggota PBB (Perserikatan
Bangsa-Bangsa United Nations Organization). PBB memiliki beberapa organisasi ekonomi yang terkait dengan kerja sama internasional antara lain, sebagai berikut.
  • United Nation Development Program (UNDP)
UNDP bertujuan memberikan bantuan berupa proyek dalam pembangunan.
  • Economic and Social Council (ECOSCOS )
ECOSCOS bertujuan mengembangkan kehidupan ekonomi, sosial dan pendidikan.
  • (International Labour Organization (ILO)
ILO bertujuan menyelesaikan masalah perburuhan internasional dengan tujuan memperbaiki persyaratan kerja dan hidup kaum buruh di dunia.
  • Food and Agriculture Organization (FAO)
FAO merupakan organisasi pangan dan pertanian seluruh dunia. FAO bertujuan meningkatkan jumlah persediaan bahan pangan dan produksi pertanian serta meningkatkan mutunya.
  • World Trade Organization (WTO)
WTO mengatur arus perdagangan dan menghindari adanya negara-negara yang merasa dirugikan dari perdagangan tersebut.
  • United Nation Industrial Development Organization (UNIDO )
UNIDO bertujuan memajukan perkembangan industri di negara-negara berkembang dengan cara memberikan bantuan teknis berupa program-program latihan dan informasi.
3. Indonesia Sebagai Penerima Bantuan
Indonesia menerima bantuan dari organisasi-organisasi internasional berikut ini.
  • Consultative Group On Indonesia (CGI)
CGI adalah lembaga pengganti dari IGGI (Inter Govermental Group on Indonesia). CGI merupakan kelompok negara yang memberikan bantuan kepada Indonesia. Bantuan tersebut diberikan kepada pemerintah maupun swasta untuk memantapkan dan memajukan ekonomi Indonesia. Jadi, CGI Indonesia berperan sebagai penerima bantuan.
  • Asian Development Bank (ADB)
ADB bertujuan untuk memberikan pinjaman dana dan memberikan bantuan teknik kepada negara-negara yang sedang membangun termasuk Indonesia. Anggota Bank Pembangunan Asia adalah negara-negara di kawasan Asia Timur Jauh termasuk Pasifik Selatan.
  • http://www.crayonpedia.org/wiki/images/7/74/Perkembangan_Lembg_Nasional_N_Peran_32.jpg
International Monetary Fund (IMF)
IMF berdiri pada bulan Juli 1944 di Amerika Serikat. IMF bertujuan sebagai berikut.
1) Sebagai pusat pertemuan-pertemuan dan perundingan untuk mencapai kerja sama internasional.
2) Memperluas perdagangan internasional.
3) Menjaga stabilitas nilai tukar mata uang asing.
4) Memberi kepercayaan kepada negara anggota dan.
5) Membantu negara-negara anggota yang mengalami kesulitan keuangan.
Indonesia menerima bantuan dana dari IMF karena terjadi krisis ekonomi tahun 1997.
C Globalisasi Ekonomi
http://www.crayonpedia.org/wiki/images/0/01/Perkembangan_Lembg_Nasional_N_Peran_33.jpg
Dewasa ini tidak ada satu negara pun yang tidak melakukan hubungan ekonomi dengan negara lain. Hubungan ekonomi tersebut dapat berupa hubungan dagang maupun kerja sama ekonomi lainnya. Hubungan ekonomi antarbangsa semakin meluas ke segala penjuru dunia, dan ini disebut globalisasi ekonomi. Globalisasi ekonomi dapat diartikan sebagai proses menyatunya kegiatan ekonomi antarnegara yang terjadi di dunia. Globalisasi ekonomi terjadi pada era perdagangan bebas, yaitu suatu perdagangan yang dilakukan antara suatu negara dengan negara yang lain tanpa ada hambatan. Hambatan yang berupa bea masuk, bea impor, kuota, larangan impor, dan subsidi terhadap industri dalam negeri dihilangkan. Usaha untuk memperlancar perdagangan secara bebas dilakukan antara lain oleh organisasi-organisasi seperti Asian Free Trade Area (AFTA), Asia pasific Economy Cooperation (APEC), European Free Trade Area (EFTA), dan North American Free Trade Area (NAFTA). Globalisasi ekonomi terjadi karena adanya kemajuan yang sangat pesat di bidang telekomunikasi, teknologi informasi, dan transportasi. Adanya globalisasi ekonomi tersebut, batas-batas negara menjadi kurang berarti jika dilihat dari segi ekonomi. Kegiatan-kegiatan perekonomian tidak mengenal lagi batas-batas kenegaraan, bukan lagi sekedar internasional bahkan transnasional. Mengapa dewasa ini tiap negara ikut dalam arus globalisasi? Alasan yang utama adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonominya. Adanya globalisasi ekonomi, kegiatan perekonomian antarnegara dengan cepat merambah ke negara-negara lain. Para investor dengan bebas dapat menentukan negara tempat tujuan investasinya. Para produsen juga dengan mudah menentukan negara yang dijadikan pasar sasarannya. Bahkan, negara-negara yang sedang berkembang juga dengan mudah mendapatkan negara yang menjadi donor dana pembangunannya. Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya globalisasi ekonomi dunia.
Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Adanya perkembangan politik dunia yang semakin menyadari pentingnya melakukan hubungan ekonomi dengan negara lain untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.
2. Adanya kemajuan teknologi informasi dan transportasi yang menyebabkan cepatnya proses keluar masuk uang dan barang dari suatu negara ke negara lain.
3. Adanya perusahaan raksasa atau Perusahaan multi Nasional (Multi National Corporation) yang wilayah usahanya merambah di seluruh dunia.
4. Adanya kemajuan ilmu dan pengetahuan sehingga menyadarkan manusia untuk bekerja sama dengan orang lain secara luas.









http://ditjenkpi.depdag.go.id/index.php?module=news_detail&news_content_id=370&detail=true
Manfaat FTA
FTA dibentuk karena memberikan manfaat kepada anggotanya, antara lain terjadinya trade creation dan trade diversion. Trade creation adalah terciptanya transaksi dagang antar anggota FTA yang sebelumnya tidak pernah terjadi, akibat adanya insentif-insentif karena terbentuknya FTA. Misalnya dalam konteks AFTA,  sebelumnya Cambodia tidak pernah mengimpor obat-obatan, namun setelah menjadi anggota ASEAN, dengan berjalannya waktu,  tercipta daya beli yang menyebabkan Cambodia memiliki devisa cukup untuk mengimpor obat dari Indonesia demi peningkatan kesehatan rakyatnya.
Trade diversion terjadi akibat adanya insentif penurunan tariff, misalnya Indonesia yang sebelumnya selalu mengimpor gula hanya dari China beralih menjadi mengimpor gula dari Thailand karena menjadi lebih murah dan berhenti mengimpor gula dari China. Manfaat trade creation jauh lebih besar dibandingkan trade diversion. Selain itu juga terjadi pemanfaatan bersama sumber daya regional dan peningkatan efisiensi akibat terbentuknya spesialisasi diantara para pelaku industri dan perdagangan yang terpacu oleh adanya insentif liberalisasi tarif dan non-tarif. Dalam kerangka FTA, posisi tawar ekonomi regional menjadi lebih kuat dalam menarik mitra dagang dan investor asing maupun domestik yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan penduduk negara anggota. FTA dapat pula menciptakan sinergi baik antar anggota maupun secara kelompok regionnalnya dengan regional lainnya sebagai manfaat  berganda  (multiplier effect) yang menguntungkan perekonomian dunia.
Sisi Negatif
FTA memungkinkan terbentuknya ekonomi biaya tinggi bila berlangsung secara tidak efektif akibat implementasi penurunan tarif, yang kemudian segera digantikan oleh kenaikan hambatan non-tarif sehingga tidak terjadi preferensi dagang yang sesungguhnya dan mengakibatkan gagalnya  peningkatan  perdagangan antar anggota yang seharusnya menjadi  pokok tujuan kesepakatan ini.
Duplikasi pos tarif dimungkinkan terjadi karena pada satu negara anggota, paling tidak terdapat tarif Most Favored Nation (MFN), preferensi tarif antar anggota FTA, dan mungkin masih ditambah tarif-tarif lain yang berbeda dengan jadwal waktu yang berbeda pula sehingga menimbulkan kesulitan di lapangan (spaghetti ball phenomena). Terdapat pula masalah dalam mempertahankan anggota bila terjadi overlapping, yaitu suatu negara menjadi anggota lebih  dari  satu kesepakatan  FTA, misalnya Singapura selain menjadi anggota AFTA, juga menjalin FTA dengan Jepang dan dengan Amerika Serikat, atau Thailand selain menjadi anggota AFTA juga membentuk FTA lain dengan negara-negara Asia Selatan. FTA regional maupun bilateral juga dikhawatirkan memberi kontribusi dalam mengganggu negosiasi perdagangan bebas pada  tingkat multilateral.
Blok perdagangan sebenarnya sangat erat kaitannya dengan WTO karena merupakan upaya yang paralel dengan upaya WTO dalam membebaskan perdagangan dunia dari hambatan tarif maupun non-tarif, seperti diatur pada artikel XXIV. Blok perdagangan memberikan kontribusi positip terhadap akselerasi liberalisasi perdagangan dunia, sebagai pilihan terbaik kedua setelah liberalisasi multilateral, sehingga pihak yang mengkhawatirkan bahwa FTA mengganggu proses pencapaian perdagangan dunia yang bebas hambatan sebenarnya merupakan opini yang masih bisa diperdebatkan.


Apa itu Ekolabel?
PDF
Cetak
E-mail

Ditulis oleh Ekolabel Indonesia   
Senin, 06 Oktober 2008 00:00
Ekolabel merupakan salah satu sarana penyampaian informasi yang akurat, ‘verifiable’ dan tidak menyesatkan kepada konsumen mengenai aspek lingkungan dari suatu produk (barang atau jasa), komponen atau kemasannya. Pemberian informasi tersebut pada umumnya bertujuan untuk mendorong permintaan dan penawaran produk ramah lingkungan di pasar yang juga mendorong perbaikan lingkungan secara berkelanjutan.

Ekolabel dapat berupa simbol, label atau pernyataan yang diterakan pada produk atau kemasan produk, atau pada informasi produk, buletin teknis, iklan, publikasi, pemasaran, media internet. Selain itu, informasi yang disampaikan dapat pula lebih lengkap dan mengandung informasi kuantitatif untuk aspek lingkungan tertentu yang terkait dengan produk tersebut.

Ekolabel dapat dibuat oleh produsen, importir, distributor, pengusaha ‘retail’ atau pihak manapun yang mungkin memperoleh manfaat dari hal tersebut.

Ekolabel dapat berupa simbol, label atau pernyataan yang diterakan pada produk atau kemasan produk, atau pada informasi produk, buletin teknis, iklan, publikasi, pemasaran, media internet. Selain itu, informasi yang disampaikan dapat pula lebih lengkap dan mengandung informasi kuantitatif untuk aspek lingkungan tertentu yang terkait dengan produk tersebut. Ekolabel dapat dibuat oleh produsen, importir, distributor, pengusaha ‘retail’ atau pihak manapun yang mungkin memperoleh manfaat dari hal tersebut.
Tujuan dan Manfaat Ekolabel
Ekolabel dapat dimanfaatkan untuk mendorong konsumen agar memilih produk-produk yang memberikan dampak lingkungan yang lebih kecil dibandingkan produk lain yang sejenis. Penerapan ekolabel oleh para pelaku usaha dapat mendorong inovasi industri yang berwawasan lingkungan. Selain itu, ekolabel dapat memberikan citra yang positif bagi ‘brand’ produk maupun perusahaan yang memproduksi dan/atau mengedarkannya di pasar, yang sekaligus menjadi investasi bagi peningkatan daya saing di pasar.
Bagi konsumen, manfaat dari penerapan ekolabel adalah konsumen dapat memperoleh informasi mengenai dampak lingkungan dari produk yang akan dibeli/digunakannya. Karena kepentingan tersebut, konsumen juga memiliki kesempatan untuk berperan serta dalam penerapan ekolabel dengan memberikan masukan dalam pemilihan kategori produk dan kriteria ekolabel. Penyediaan ekolabel bagi konsumen juga akan meningkatkan kepedulian dan kesadaran konsumen bahwa pengambilan keputusan dalam pemilihan produk tidak perlu hanya ditentukan oleh harga dan mutu saja, namun juga oleh faktor pertimbangan lingkungan.
Prinsip – Prinsip Ekolabel
Produk yang diberi ekolabel selayaknya adalah produk yang dalam daur hidupnya mulai dari pengadaan bahan baku, proses produksi, pendistribusian, penggunaan, dan pembuangan setelah penggunaan, memberi dampak lingkungan relatif lebih kecil dibandingkan produk lain yang sejenis. Ekolabel akan memberikan informasi kepada konsumen mengenai dampak lingkungan yang ada dalam suatu produk tertentu yang membedakannya dengan produk lain yang sejenis.
Ukuran keberhasilan ekolabel dapat dilihat dari adanya perbaikan kualitas lingkungan yang dapat dikaitkan langsung dengan produksi maupun produk yang telah mendapat ekolabel. Selain itu, tingkat peran serta dari kalangan pelaku usaha dalam menerapkan ekolabel juga menjadi indikator penting keberhasilan ekolabel.
Selain melihat bahan baku, sejumlah akolabel yang diberlakukan suatu negara (buyers) juga memerhatikan proses pembuatan serta kemampuan produk tersebut didaur ulang. Setiap ekolabel itu ada kriteria masing-masing. Bahkan, jenis bahan bakar apa yang digunakan serta proses limbahnya diolah seperti apa juga menjadi pertimbangan buyer membeli sebuah produk.


Ekolabel bukanlah tujuan, melainkan alat untuk mengintegrasikan faktor
lingkungan hidup, sosial budaya serta ekonomi dan perdagangan. Ekolabel,
adalah alat untuk mengukur seberapa jauh kita mengelola hutan kita
secara lestari. Dan utnuk mengukur seberapa jauh kita mengelola sumber daya
alam secara berkelanjutan, sambil mencari peluang pasar bagi produk-produk
Indonesia. Seperti produk kayu, garmen, tekstil, footwear, pulpa dan kertas.
Tampilnya berbagai "label hijau" pada aneka barang yang banyak dijual di
pasar Amerika merupakan respons kalangan pengusaha terhadap permintaan
konsumen atas produk-produk berwawasan lingkungan.




http://pasarbebasmutu.blogspot.com/2008/11/presentasi-kelompok-1-geografi-politik.html

Macam-macam logo Standar Mutu
Ekolabel
Menyadari pentingnya isu lingkungan, maka negara-negara maju mendengungkan persyaratan ekolabel terhadap sejumlah negara-negara produsen yang umumnya negara berkembang seperti halnya Indonesia. Negara berkembang seperti Indonesia, di mana sebagian besar penduduknya miskin dan kurang mempunyai pengetahuan bagaimana cara mengolah lingkungan dengan baik, sehingga timbul salah satu perilaku-perilaku yang merusak lingkungan seperti menebang pohon sembarangan di hutan tanpa memperhatikan dampak buruk yang akan di dapatkan. Karena asal menebang pohon maka kayu yang dihasilkan tidak memenuhi persyaratan ekolabel, yaitu terjaminnya standar produk dan standar lingkungan, begitupun produk-produk yang dihasilkan industri masih banyak yang belum memenuhi standar ekolabel dari cara pengolahan sampai pembuangan limbah, selain itu produk pertanian juga di soroti seperti penggunaan pestida apakah sudah memenuhi standar ekolabel.
Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI), merupakan salah satu kebijakan pemerintah Indonesia sebagai bagian dari upaya mengatasi permasalahan tersebut. Dimana produk yang akan diproduksi Indonesia mendapat jaminan dari LEI yang telah memenuhi stantar ekolabel. Bagi perusahaan yang bersaing dipasar global, sertifikasi ekolabel sangat penting sebagai produk. Jika produknya ingin laku di pasar bebas, seperti pemeriksaan bahan baku, proses dan apakah limbah pabriknya tidak mencemari lingkungan atau tidak. Pada sistem pertanian Indonesia, banyak petani yang masih menggunakan pestisida dan pupuk-pupuk kimia yang akan meningkatkan produksi pertanian namun, disisi lain tentu saja akan merusak ekosistem lingkungan. Namun, adanya Intensifikasi pertanian yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan produksi pertanian dengan di sosialisasikannya SRI (System of Rice Intensifications) yaitu Aplikasi pertanian padi sawah dengan menerapkan prinsip intensifikasi yang bersifat efektif, efisien, alamiah, dan ramah lingkungan.





















































































































































































































































































Contoh gambar-gambar ekolable dari beberapa negara yang ada di dunia yaitu Indonesia, Israel, Australia, Taiwan, China, Nordic White Swan, European Union Ecolable, Jerman, Hongkong, Hindia, Japan, Thailand, USA, dan Aenor (Spanyol).
Label Halal
Standar kehalalan bukanlah masalah kehidupan secara umum karena hanya dikenal di kalangan kaum muslim. Halal menurut kitab suci umat islam (Al-Quran) adalah semua makanan yang baik dan bersih. Dalam perdagangan bebas label halal menjadi komoditas yang luar biasa di negara-negara yang mayoritas muslim. Suatu barang yang di konsumsi tidak halal akan di tolak umat islam. Untuk meyakinkan konsumen maka dalam kemasan barang sering di tulis logo halal dalam huruf arab. Indonesia telah mengeluarkan label halal yang telah di uji oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia). Produk yang telah di keluarkan fatwa halal oleh MUI dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan oleh MUI. Pada negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim label halal sangat diperhatikan untuk menjamin apakah produk tersebut baik dikonsumsi atau tidak. Disamping adanya label halal atau hanya mencantumkan label halal saja tidak mencantumkan lembaga yang mengeluarkan atau bertanggungjawab atas kehalalan produk tersebut, konsumen wajib menolaknya. Untuk itu label halal menjadi komoditi utama dalam memasarkan suatu produk terutama untuk dipasarkan pada negara yang mayoritas penduduknya muslim.









































Contoh gambar-gambar Logo halal yang ada dibeberapa negara antara lain Indonesia, Region Asia Selatan, Singapura, Malaysia, USA, dan Assured.
Ditingkat ASEAN, pemerintah Indonesia turut menyepakati pengembangan perdagangan 12 (duabelas) sektor prioritas yang meliputi : Electric and Electronic Equipment, Wood-based product, Automotives, Rubber-based product, Textiles and Apparels, Agro-based Products, Fisheries, e-ASEAN,Healthcare, Air Travel, Tourism,Logistics.
Meningkatnya kesadaran internasional terhadap masalah-masalah diluar aspek perdagangan yang dikaitkan dengan perdagangan internasional suatu negara seperti HAM, kepedulian terhadap lingkungan dan perburuhan atau adanya kecenderungan tuntutan akan standar dan kualitas internasional termasuk sanitary and phytosanitary yang meliputi keamanan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan sangat berpengaruh terhadap produk ekspor Indonesia.




http://ccd.co.id/?p=53
KETERKAITAN ECO-LABELLING DAN ISO-14000
A.  Tujuan Ekolabel
Ekolabel diartikan sebagai kegiatan pemberian label yang berupa simbol, atribut atau bentuk lain terhadap suatu produk dan jasa. Label ini akan memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk/jasa yang dikonsumsi tersebut sudah melalui proses yang memperhatikan kaidah-kaidah pengelolaan lingkungan.
Secara umum, tujuan Sertifikasi Ekolabel dapat berupa :
  1. Meningkatkan   kepedulian   konsumen   terhadap   hubungan   industri    dan lingkungan hidup
  2. Meningkatkan kualitas lingkungan global
  3. Meningkatkan pangsa pasar/daya saing produk
  4. Mempromosikan program pengelolaan lingkungan/pengelolaan hutan lestari
  5. Meningkatkan keyakinan penerimaan konsumen
  6. Menunjukkan  bahwa  manajemen  hutan  yang  baik  dapat  melestarikan produksi,ekologi dan sosial.
Ekolabel dalam dunia perdagangan dapat dipersamakan juga dengan standart produk berdasarkan :
  1. Harga produk yang tinggi wajar diberikan terhadap produk yang prosesnya ramah  lingkungan. Harga  yang  tinggi  ini  diharapkan  dapat  memberikan
  2. Dorongan   atau   insentif   bagi   produsen   yang   melakukan    pengelolaan lingkungan. Apabila kondisi tersebut terjadi, ekolabel sebagai standart benar- benar dapat memberikan niali ekonomi bagi produsen, sehingga pengelolaan hutan lestari dapat diwujudkan secara efektif
  3. Standart produk berguna untuk dapat memasuki pasar.
  4. Dalam   hal   ini   standart   produk   akan   memberikan  pengaruh  terhadap peningkatan peran produk terhadap pasar
B.  Sifat Penerapan Ekolabel
Sifat penerapan Ekolabel adalah sukarela, artinya produsen dapat memenuhi ataupun  dapat  tidak  memenuhi  permintaan  konsumen  untuk  menerapkan
ekolabel. Beberapa alasan penerapan yang sukarela ini adalah :
  1. Jika atribut ekolabel yang diminta konsumen memerlukan biaya tambahan yang  tinggi,  sedang  harga  tambahan/konpensasi yang  dibayar konsumen lebih rendah, maka sepanjang ada segmen pasar lain yang masih dapat menerima produk tersebut tanpa ekolabel, produsen dapat tidak menerapkan ekolabel.
  2. Pada kondisi point I, apabila produsen mendapatkan insentif nama baik dalam bidang lingkungan di dunia bisnis nasional maupun internasional atau perusahaan dapat memasuki segmen pasar lain yang menuntut ekolabel, maka produsen dapat memenuhi permintaan ekolabel
  3. Jika untuk memenuhi ekolabel memerlukan biaya lebih rendah dari pada harga yang dikompensasikan, maka produsen akan berusaha mendapatkan
Sertifikat Ekolabel.
Dari penjelasan di atas terlihat bahwa tujuan utama bagi produsen menerapkan ekolabel  adalah  dalam rangka  meningkatkan  Market  Share/mengendalikan pasar/peran pasar. Dalam hal ini produsen perlu menentukan lembaga sertifikasi yang  diakui  oleh  konsumen  di  luar  negeri  sesuai  dengan  daerah tujuan ekspornya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar