PENGANGGARAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah : Ekonomi Pendidikan
Dosen : Ahmad
Yusri SE, MBA.
Disusun oleh :
YADI SUPRIADI
NIM : 07440624
TARBIYAH IPS-D/V
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2010
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam makalah ini membahas
tentang penganggaran merupakan kegiatan
atau proses penyusunan anggaran (budget) budget itu merupakan rencana
operasional yang dinyatakan secara
kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan, sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan kegiatan lembaga
dalam waktu tertentu,
karakteristik angaran, fungsi anggaran,
dan sebagainya.
Prinsip- prinsip anggaran dan prosedur penyusunan
anggaran
1. Adanya pembagian
wewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam sistem manajemen dan
organisasi
2. Adanya sistem akuntansi yang memadai dalam
melaksanakan anggaran
3. Adanya penilitian dan analisis umtuk menilai
kinerja organisasi
4. Adanya dukungan dari pelaksana mulai dari tingkat atas
sampai yang paling bawah.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGANGGARAN
A.
KONSEP
PENGANGGARAN
Penganggaran merupakan kegiatan atau proses penyusunan
anggaran (budget). Budget merupakan rencana operasional yang dinyatakan
secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman
dalam melaksanakan kegitan- kegitn lembaga dalam kurun waktu tertentu.
Penyusunan anggaran merupakan langkah- langkah positif
untuk meralisasikan rencna yang telah disusun. Kegitan ini telah melibatkan
pimpinan tiap- tiap unit organisasi. Pada dasarnya, penyusunan anggaran
merupakan negosiasi atau perundingan/kesepakatan antara puncak pimpinan dengn
pimpinan dibawahnya dalam menentukan besarnya alokasi biaya suatu penganggaran.
Hasil akhir dari suatu negoisasi merupakan suatu pernyataan tentang pengeluaran
dan pendapatan yang diharapkan dri setiap sumber dana.
B.
KARAKTERISTIK DAN FUNGSI ANGGARAN
1.
Krakterisik Anggaran
Anggaran pada dasarnya terdiri dari dua sisi, yaitu sisi
penerimaan dan sisi pengeluaran. Sisi penerimaan atau perolehan biaya ditentukan
oleh besarnya dana yang diterima oleh lembaga dari setiap sumber dana. Bisanya,
dalam pembahasan pembiayaan pendidikan, sumber- sumber biaya itu dibedakan
dalam tiap golongan pemerintah, masyarakat, orangtua, dan sumber- sumber lain.
Besarnya biaya pendidikan yang bersumber dari pemerintah
ditentukan berdasarkan kebjkan keuangan pemerintah ditingkat pusat dan daerah
setelah mempertimbangkan skala perioritas besarnya penerimaaan dari masyarakat
baik dari perioritas maupun lembaga, yayasan, berupa uang tunai, barang,
hadiah, atau pnjaman bergantung pada kemampuan masyarakat setempat dalam
memajukn pendidikan. Besarnya dana yang diterima dari orangtua siswa berupa
iuran BP3(Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan) dan SPP (Sumbangan
Pembiaan Pendidikan) yang langsung diterima sekolah berdasarkan atas kemampuan
orangtua murid dan ditentukan oleh pemerintah atau yayasan. Sedangkan besarnya
penerimaan dari sumber- sumber lain termasuk dalam golongan ini bantuan atau
pinjaman dari luarnegeri yang dieruntukkan bagi pendidikan, seperti bantuan
UNICEF atau UNESCO, pinjaman Bank Dunia. Di Amerika usaha khusus pemerintah
untuk mengumpulkan dana pendidikan dilakukan dalam bentuk pajak khusus yang
sebagian atau seluruh hasilnya diperuntukkan bersekolah.
Sisi pengeluaran terdiri dari aloaksi besarnya biaya
pendidikan untuk setiap komponen yang harus dibiayai. Dari seluruh penerimaan
biya, sebagian dipergunakan untuk membiayai kegiatan administrasi, ketatausahn,
sarana dan prasarana pendidikan dan sebagian diberikan kepada seklah melalui
beberapa slurn. Selain anggarn rutin terdapat anggaran proyek yang setiap tahun
disalurkan oleh Departemen Pendidikan dengan kebutuhan sekolah- sekolah.
Anggaran ruti pemerintah pusat dibiayai seluruhnya dari penerimaan pjk,
sedangkananggaran proyek dibiayai dari surplus anggaran rutin dn bantuan luar
negeri atau pinjaman luar negeri.
Secara resmi pemerintah Daerah Tingkat 1 bertanggung
jawab untuk membiyai sekolah dasar negeri dan untuk menyalurkan bantuan atau
subsidi kepad sekolah dasar. Dalam kenyataanyaPemda Dati 1 menerima dana rutin
dengan dana proyek dari pemerintah pust yang dikelola oleh Depdagri yang
besarnya bervriasi untuk setiap provinsi, kabupaten, kodya, kecamatan, dan
sekolah.
Dalam pembahasan pengeluaran, istilah- istah yang lazim
dipakai adalah:
§ Recurrent
expenditure
§ Capital
expenditure
Recurrent expenditure,
yaitu pengeluaran rutin atau yang bersifat berulang tiap- tiap tahun, seperti
gaji, barang yang harus sering diganti. Sedangkan Capital Expenditure
adalah penengeluaran untuk barang- barang yang lama tahan lama, seperti gedung
sekolah, laboratorium, sarana olahraga, dan fasiitas belajar lainnya.
2.
Fungsi Anggaran
Anggaran
disamping sebagai alat untuk perencanaan dan pengendlian, juga merupakan alat
bantu bagi manajemen dalam mengarahkan suatu lembaga menempatkan organisasi
dalam posisi yang kuat atau lemah. Oleh karena itu, anggaran juga dapat
berfungsi sebagai tolok ukur keberhasilan sutu organisasi dalam mencapai
sasaran yang telah diterapkan. Disamping itu, anggaran dapt pula dijadikan alat
untuk mempengaruhi dn memotifasi pimpinan atau manajer dan kariyawan untuk
bertindak efesien dalam mencapai sasaran- sasaran lembaga.
Apabila
melihat perkembangannya, anggaran mempunyai manfaat yang dapat digolongkan
kedalam tiga jenis yaitu:
1.
Sebagai alat penaksir
2.
Sebgai alat otorisasi pengeluaran dana,
dan
3.
Sebagai alat efesiensi.
Anggaran sebagai alat efesiensi merupakn fungsi yang
paling esensial dalam pengengendalian. Dari segi pengendalian jumlah anggaran
yang didasarkan atas angka- angka yang standar dibandingkan dengan realisasi
biaya yang melebihi atau kurang dapat dianalisis ada tidaknya pemborosan atau
penghematan.
Ø Fungsi
Anggaran
Peranan anggaran pada
suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan, fungsi
perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam
menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.
C.Manfaat Anggaran:
Menurut Marconi dan
Siegel (1983) dalam Hehanusa (2003, p.406-407) manfaat anggaran adalah:
1.
Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan, berarti anggaran mewakili
kesepakatan negosiasi di antara partisipan yang dominan dalam suatu organisasi
mengenai tujuan kegiatan di masa yang akan datang.
2.
Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki
karena dapat bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan.
3.
Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan departemen
(divisi) yang satu dengan departemen (divisi) lainnya dalam organisasi maupun
dengan manajemen puncak.
4.
Anggaran menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang sesungguhnya
dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.
5.
Anggaran sebagai alat pengendalian yang mengarah manajemen untuk menentukan
bagian organisasi yang kuat dan lemah, hal ini akan dapat mengarahkan manajemen
untuk menentukan tindakan koreksi yang harus diambil
6.
Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan untuk bekerja dengan
konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan antara tujuan
perusahaan dengan tujuan karyawan
D. Prinsip- prinsip dan Prosedur
Penyusunan Anggaran
Apabila
anggaran menghendaki fungsi sebagai alat dalam perencanaan maupun pengendalian,
maka anggaran harus disusun berdasarkan prinsip- prinsip sebgai berikut:
Ø Adanya
pembagian wewenang dan tangggung jawab yang jelas dalm system manajemen dn
orgnisasi
Ø Adanya sistem akuntasi yang memadai dlam melaksanakan
anggaran
Ø Adanya penelitian dan analisis untuk menilai kinerja
organisasi
Ø Adanya dukungan dari pelaksana mulai dari tingkat atas
sampai yang paling rendah.
Persoalan penting dalam penyusunan anggaran adalah
bagaimana memanfaatkan dana secara efesien. Mengalokasikan secara tepat, sesuai
dengan skala perioritas. Itulah sebabnya dalam prosedur penyusunan anggaran
memerlukan tahapan- tahapan yng sistematis. Tahapan penyusunan
anggaran adalah sebagai berikut:
·
Mengidentifikasi kegiatan- kegiatan yang
akan dilakukan selama periode anggaran
·
Mengidentifikasi sumber- sumber yang
dinyatakan dalam uang, jasa, dan barang.
·
Semua sumber dinyatakan dalam bentuk
uang sebab anggarn pada dasarnya merupakan pernyataan financial
·
Memformulasikan anggaran dalam bentuk
format yang telah disetujui dan dipergunakan oleh instansi tertentu
·
Menyusun usulan anggaran untuk
memperoleh persetujuan dan pihak yang berwenang
·
Melakukan revisi usulan anggaran
·
Persetujuan revisi usulan anggaran
·
Pengesahan anggaran
Perlu
diketahui bahwa dalam organisasi skala kecil, anggaran biasanya disusun oleh
staf pimpinan atau atasan dari suatu bagian sedangkan dalam organisasi skala
besar penyusunan anggaran diserahkan kepada bagian, seksi atau komisi anggaran
yang secara khusus merancang anggaran
Secara
khusus, anggaran rutin pendidikan untuk penyelenggaran sekolah dasar didasarkan
atas pendataan SD yang dikumpulkan, diolah, dan dianalisis yang selanjtnya
disajikan sebagai bahan pertimbangan untuk pemberian dana bantuan dari
pemerintah pusat.
Penentuan
biaya unit baku (standar unit cost) berdasarkan kecenderungan harga masa lalu,
tetapi bukan harga tandar hanya merupakan perkiraan kasar dari biaya sesungguhnya. Anggaran
didasarkan pada biaya operasional yang nyata, permasalahn yang dihadapi dalam
penentuan biaya menyangkut perubahan dalam upah dan harga yang menentukan
analisis yang terperinci dri setiap biaya unit- unit operasional. Masalah lain
yang dapat terjadi dalam pembiayaan pendidikan, yaitu tujuan maupun skala
prioritas suatu program yang sudah ditetapkan seringkali mengalami perubahan
kebijakan. Orang yang bertugas menyiapkan budget harus mengambil
tindakan- tindakan yang menjamin bahwa perubahn yang telah dibuat tetap sesuai
dengan kegiatan- kegiatan dalam rencana. Dengan demikian, proses penganggaran
merupakan kegiatan peninjauan kembali suatu rencana, program, proyek, dan
kegiatan- kegiatan secara terus- menerus.
Proses
penyajian yang lebih terpernci dapat dibuat lebih lengkap dengan penyusunan
menurut daerah atau lembaga, apabila ini dikerjakan sampai pada tingkat lembaga
(sekolah) maka daftar proyek- proyek dari butir- butir yang digunakan cukup
terperinci. Pada tingkat ini kekurngan dan kelemahan suatu rencana atau program
akan tampak. Misalnya, rencana dapat terjadi terlalu muluk atau terlalu
sederhna. Dalam keadaaan seperti itu
penganggaran berfungsi sebagai alat untuk mengadakan koreksi suatu rencana.
BAB III
KESIMPULAN
Penganggaran merupakan kegiatan atau proses penyusunan
anggaran (budget). Budget merupakan rencana operasional yang dinyatakan
secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman
dalam melaksanakan kegitan- kegiatan lembaga dalam kurun waktu tertentu.
anggaran juga dapat berfungsi sebagai tolok ukur keberhasilan sutu organisasi
dalam mencapai sasaran yang telah diterapkan.
Disamping itu, anggaran dapat pula dijadikan alat untuk
mempengaruhi dn memotifasi pimpinan atau manajer dan kariyawan untuk bertindak
efesien dalam mencapai sasaran- sasaran lembaga Persoalan penting dalam
penyusunan anggaran adalah bagaimana memanfaatkan dana secara efesien.
Mengalokasikan secara tepat, sesuai dengan skala perioritas. Itulah sebabnya
dalam prosedur penyusunan anggaran memerlukan tahapan- tahapan yng sistematis
DAFTAR PUSTAKA
Ø
Fatah,
Nanang, 2009 Ekonomi Pendidikan,
PT Remaja Rosda Karya, Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar