Senin, 24 September 2012

PENGANGGARAN


PENGANGGARAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah : Ekonomi Pendidikan
Dosen    : Ahmad Yusri SE, MBA.



Disusun oleh :
YADI SUPRIADI
NIM : 07440624


TARBIYAH IPS-D/V

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2010


BAB I
PENDAHULUAN
            Dalam makalah ini membahas tentang  penganggaran merupakan kegiatan atau proses penyusunan anggaran (budget) budget itu merupakan rencana operasional yang dinyatakan    secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan, sebagai pedoman   dalam melaksanakan kegiatan kegiatan lembaga dalam waktu   tertentu, karakteristik   angaran, fungsi anggaran, dan sebagainya.
            Prinsip- prinsip anggaran dan prosedur penyusunan anggaran
1. Adanya pembagian   wewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam sistem manajemen dan organisasi
2. Adanya sistem akuntansi yang memadai dalam melaksanakan anggaran
3. Adanya penilitian dan analisis umtuk menilai kinerja  organisasi
4. Adanya dukungan dari pelaksana mulai dari tingkat atas sampai yang paling bawah.

BAB II
PEMBAHASAN
PENGANGGARAN
A.      KONSEP PENGANGGARAN
Penganggaran merupakan kegiatan atau proses penyusunan anggaran (budget). Budget merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegitan- kegitn lembaga dalam kurun waktu tertentu.
Penyusunan anggaran merupakan langkah- langkah positif untuk meralisasikan rencna yang telah disusun. Kegitan ini telah melibatkan pimpinan tiap- tiap unit organisasi. Pada dasarnya, penyusunan anggaran merupakan negosiasi atau perundingan/kesepakatan antara puncak pimpinan dengn pimpinan dibawahnya dalam menentukan besarnya alokasi biaya suatu penganggaran. Hasil akhir dari suatu negoisasi merupakan suatu pernyataan tentang pengeluaran dan pendapatan yang diharapkan dri setiap sumber dana.
B.       KARAKTERISTIK DAN FUNGSI ANGGARAN
1.      Krakterisik Anggaran
Anggaran pada dasarnya terdiri dari dua sisi, yaitu sisi penerimaan dan sisi pengeluaran. Sisi penerimaan atau perolehan biaya ditentukan oleh besarnya dana yang diterima oleh lembaga dari setiap sumber dana. Bisanya, dalam pembahasan pembiayaan pendidikan, sumber- sumber biaya itu dibedakan dalam tiap golongan pemerintah, masyarakat, orangtua, dan sumber- sumber lain.
Besarnya biaya pendidikan yang bersumber dari pemerintah ditentukan berdasarkan kebjkan keuangan pemerintah ditingkat pusat dan daerah setelah mempertimbangkan skala perioritas besarnya penerimaaan dari masyarakat baik dari perioritas maupun lembaga, yayasan, berupa uang tunai, barang, hadiah, atau pnjaman bergantung pada kemampuan masyarakat setempat dalam memajukn pendidikan. Besarnya dana yang diterima dari orangtua siswa berupa iuran BP3(Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan) dan SPP (Sumbangan Pembiaan Pendidikan) yang langsung diterima sekolah berdasarkan atas kemampuan orangtua murid dan ditentukan oleh pemerintah atau yayasan. Sedangkan besarnya penerimaan dari sumber- sumber lain termasuk dalam golongan ini bantuan atau pinjaman dari luarnegeri yang dieruntukkan bagi pendidikan, seperti bantuan UNICEF atau UNESCO, pinjaman Bank Dunia. Di Amerika usaha khusus pemerintah untuk mengumpulkan dana pendidikan dilakukan dalam bentuk pajak khusus yang sebagian atau seluruh hasilnya diperuntukkan bersekolah.
Sisi pengeluaran terdiri dari aloaksi besarnya biaya pendidikan untuk setiap komponen yang harus dibiayai. Dari seluruh penerimaan biya, sebagian dipergunakan untuk membiayai kegiatan administrasi, ketatausahn, sarana dan prasarana pendidikan dan sebagian diberikan kepada seklah melalui beberapa slurn. Selain anggarn rutin terdapat anggaran proyek yang setiap tahun disalurkan oleh Departemen Pendidikan dengan kebutuhan sekolah- sekolah. Anggaran ruti pemerintah pusat dibiayai seluruhnya dari penerimaan pjk, sedangkananggaran proyek dibiayai dari surplus anggaran rutin dn bantuan luar negeri atau pinjaman luar negeri.
Secara resmi pemerintah Daerah Tingkat 1 bertanggung jawab untuk membiyai sekolah dasar negeri dan untuk menyalurkan bantuan atau subsidi kepad sekolah dasar. Dalam kenyataanyaPemda Dati 1 menerima dana rutin dengan dana proyek dari pemerintah pust yang dikelola oleh Depdagri yang besarnya bervriasi untuk setiap provinsi, kabupaten, kodya, kecamatan, dan sekolah.
Dalam pembahasan pengeluaran, istilah- istah yang lazim dipakai adalah:
§  Recurrent expenditure
§  Capital expenditure
Recurrent expenditure, yaitu pengeluaran rutin atau yang bersifat berulang tiap- tiap tahun, seperti gaji, barang yang harus sering diganti. Sedangkan Capital Expenditure adalah penengeluaran untuk barang- barang yang lama tahan lama, seperti gedung sekolah, laboratorium, sarana olahraga, dan fasiitas belajar lainnya.
2.      Fungsi Anggaran
Anggaran disamping sebagai alat untuk perencanaan dan pengendlian, juga merupakan alat bantu bagi manajemen dalam mengarahkan suatu lembaga menempatkan organisasi dalam posisi yang kuat atau lemah. Oleh karena itu, anggaran juga dapat berfungsi sebagai tolok ukur keberhasilan sutu organisasi dalam mencapai sasaran yang telah diterapkan. Disamping itu, anggaran dapt pula dijadikan alat untuk mempengaruhi dn memotifasi pimpinan atau manajer dan kariyawan untuk bertindak efesien dalam mencapai sasaran- sasaran lembaga.
Apabila melihat perkembangannya, anggaran mempunyai manfaat yang dapat digolongkan kedalam tiga jenis yaitu:
1.      Sebagai alat penaksir
2.      Sebgai alat otorisasi pengeluaran dana, dan
3.      Sebagai alat efesiensi.
Anggaran sebagai alat efesiensi merupakn fungsi yang paling esensial dalam pengengendalian. Dari segi pengendalian jumlah anggaran yang didasarkan atas angka- angka yang standar dibandingkan dengan realisasi biaya yang melebihi atau kurang dapat dianalisis ada tidaknya pemborosan atau penghematan.
Ø  Fungsi Anggaran
Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.
C.Manfaat Anggaran:
Menurut Marconi dan Siegel (1983) dalam Hehanusa (2003, p.406-407) manfaat anggaran adalah:
1. Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan, berarti anggaran mewakili kesepakatan negosiasi di antara partisipan yang dominan dalam suatu organisasi mengenai tujuan kegiatan di masa yang akan datang.
2. Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki karena dapat bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan.
3. Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan departemen (divisi) yang satu dengan departemen (divisi) lainnya dalam organisasi maupun dengan manajemen puncak.
4. Anggaran menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang sesungguhnya dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.
5. Anggaran sebagai alat pengendalian yang mengarah manajemen untuk menentukan bagian organisasi yang kuat dan lemah, hal ini akan dapat mengarahkan manajemen untuk menentukan tindakan koreksi yang harus diambil
6. Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan untuk bekerja dengan konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan antara tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan
D. Prinsip- prinsip dan Prosedur Penyusunan Anggaran
Apabila anggaran menghendaki fungsi sebagai alat dalam perencanaan maupun pengendalian, maka anggaran harus disusun berdasarkan prinsip- prinsip sebgai berikut:
Ø  Adanya pembagian wewenang dan tangggung jawab yang jelas dalm system manajemen dn orgnisasi
Ø  Adanya sistem akuntasi yang memadai dlam melaksanakan anggaran
Ø  Adanya penelitian dan analisis untuk menilai kinerja organisasi
Ø  Adanya dukungan dari pelaksana mulai dari tingkat atas sampai yang paling rendah.
Persoalan penting dalam penyusunan anggaran adalah bagaimana memanfaatkan dana secara efesien. Mengalokasikan secara tepat, sesuai dengan skala perioritas. Itulah sebabnya dalam prosedur penyusunan anggaran memerlukan tahapan- tahapan yng sistematis. Tahapan penyusunan anggaran adalah sebagai berikut:
·         Mengidentifikasi kegiatan- kegiatan yang akan dilakukan selama periode anggaran
·         Mengidentifikasi sumber- sumber yang dinyatakan dalam uang, jasa, dan barang.
·         Semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang sebab anggarn pada dasarnya merupakan pernyataan financial
·         Memformulasikan anggaran dalam bentuk format yang telah disetujui dan dipergunakan oleh instansi tertentu
·         Menyusun usulan anggaran untuk memperoleh persetujuan dan pihak yang berwenang
·         Melakukan revisi usulan anggaran
·         Persetujuan revisi usulan anggaran
·         Pengesahan anggaran
Perlu diketahui bahwa dalam organisasi skala kecil, anggaran biasanya disusun oleh staf pimpinan atau atasan dari suatu bagian sedangkan dalam organisasi skala besar penyusunan anggaran diserahkan kepada bagian, seksi atau komisi anggaran yang secara khusus merancang anggaran
Secara khusus, anggaran rutin pendidikan untuk penyelenggaran sekolah dasar didasarkan atas pendataan SD yang dikumpulkan, diolah, dan dianalisis yang selanjtnya disajikan sebagai bahan pertimbangan untuk pemberian dana bantuan dari pemerintah pusat.
Penentuan biaya unit baku (standar unit cost) berdasarkan kecenderungan harga masa lalu, tetapi bukan harga tandar hanya merupakan perkiraan  kasar dari biaya sesungguhnya. Anggaran didasarkan pada biaya operasional yang nyata, permasalahn yang dihadapi dalam penentuan biaya menyangkut perubahan dalam upah dan harga yang menentukan analisis yang terperinci dri setiap biaya unit- unit operasional. Masalah lain yang dapat terjadi dalam pembiayaan pendidikan, yaitu tujuan maupun skala prioritas suatu program yang sudah ditetapkan seringkali mengalami perubahan kebijakan. Orang yang bertugas menyiapkan budget harus mengambil tindakan- tindakan yang menjamin bahwa perubahn yang telah dibuat tetap sesuai dengan kegiatan- kegiatan dalam rencana. Dengan demikian, proses penganggaran merupakan kegiatan peninjauan kembali suatu rencana, program, proyek, dan kegiatan- kegiatan secara terus- menerus.
Proses penyajian yang lebih terpernci dapat dibuat lebih lengkap dengan penyusunan menurut daerah atau lembaga, apabila ini dikerjakan sampai pada tingkat lembaga (sekolah) maka daftar proyek- proyek dari butir- butir yang digunakan cukup terperinci. Pada tingkat ini kekurngan dan kelemahan suatu rencana atau program akan tampak. Misalnya, rencana dapat terjadi terlalu muluk atau terlalu sederhna. Dalam  keadaaan seperti itu penganggaran berfungsi sebagai alat untuk mengadakan koreksi suatu rencana.
BAB III
KESIMPULAN

Penganggaran merupakan kegiatan atau proses penyusunan anggaran (budget). Budget merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegitan- kegiatan lembaga dalam kurun waktu tertentu. anggaran juga dapat berfungsi sebagai tolok ukur keberhasilan sutu organisasi dalam mencapai sasaran yang telah diterapkan.
Disamping itu, anggaran dapat pula dijadikan alat untuk mempengaruhi dn memotifasi pimpinan atau manajer dan kariyawan untuk bertindak efesien dalam mencapai sasaran- sasaran lembaga Persoalan penting dalam penyusunan anggaran adalah bagaimana memanfaatkan dana secara efesien. Mengalokasikan secara tepat, sesuai dengan skala perioritas. Itulah sebabnya dalam prosedur penyusunan anggaran memerlukan tahapan- tahapan yng sistematis
DAFTAR PUSTAKA
Ø  Fatah, Nanang, 2009  Ekonomi Pendidikan, PT Remaja Rosda Karya, Bandung.

















 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar